duniafintech.com – Untuk kepentingan banyak orang, kita dapat memberikan sebagian harta, misalnya tanah yang dapat dipergunakan untuk membangun tempat yang bermanfaat, seperti sekolah, rumah sakit dan lain-lain. Hal tersebut, dapat menciptakan kesinambungan dalam hidup bermasyarakat, yaitu dengan wakaf.
Oleh karena itulah, Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas ingin agar modal startup bisa diraih dari wakaf. Ia mencontoh dari negara-negara Timur Tengah dan Islamic Development Bank (IDB), dimana wakaf uang digunakan untuk mendirikan bangunan seperti rumah sakit, pertokoan, dan lain – lain kemudian, bagi hasilnya dimanfaatkan untuk pemanfaatan ke sektor lain.
Kalau kita menjalankan rumah sakit, rumah sakit kalau dikelola dengan baik kan ada surplusnya. Nah pertanyaannya, surplus atau kelebihan atau return dari manajemen wakaf apa ini yang saya ingin dorong. Kita harus punya semacam apa ya, modal awal untuk startup. Ya, tapi ini tidak harus diartikan semuanya harus IT. Kita ini mendorong wirausaha atau wiraswasta muslim, khususnya masih muda yang masih punya semangat untuk melakukan bisnis,” terang Bambang.
Untuk mencari permodalan, kerap kali masyarakat kesulitan mendapatkan pinjaman. Itu dikarenakan, tidak adanya atau kurangnya barang yang dapat dijaminkan. Selain itu, jika dana wakaf bisa digunakan sebagai modal untuk bisnis startup para pelaku usaha muda muslim. Harapannya dapat mendorong untuk industri keuangan syariah.
“Nah, kalau kita bisa menciptakan start up ini makin banyak, pengusaha muslim baru yang lebih banyak. Mereka kalau sudah jadi besar nantinya secara alamiah ketika mereka sudah bisa pinjam dari bank-bank syariah. Ya, bank syariah itu nantinya ideal, karena dia benar-benar meminjamkan uangnya, terutama untuk kegiatan usaha atau bisnis yang masih link dengan kegiatan ekonomi yang juga berbasis syariah. Kalau sudah seperti ini demand-nya makin tinggi., jelas Bambang.
Adanya gagasan untuk menjadikan wakaf sebagai modal, dapat menumbuhkan pengusaha muda yang akan menumbuhkan industri halal di Indonesia. Dengan begitu, akses permodalan bukan lagi halangan untuk bisa menciptakan startup yang memiliki manfaat bagi banyak orang.
picture:Â pixabay.com
-Fenni Wardhiati-