Jakarta, 22 Oktober 2024 – Bursa saham Asia diprediksi akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini, mengikuti penurunan yang terjadi di Wall Street. Investor tampaknya mengambil sikap hati-hati setelah reli panjang di pasar saham AS, sementara kekhawatiran tentang inflasi dan kebijakan moneter tetap menjadi perhatian utama.
Kontrak berjangka untuk indeks saham utama di Asia menunjukkan potensi kerugian. Indeks Hang Seng di Hong Kong dan Nikkei 225 di Jepang diperkirakan akan dibuka lebih rendah, mengikuti penurunan di bursa saham AS semalam.
Wall Street Ambruk, Bursa Saham Asia Terancam Kolaps!
Menurut Laporan Bloomberg Indonesia, Penurunan di Wall Street terjadi setelah S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mencatat penurunan, mengakhiri reli mingguan terpanjang tahun ini. Sentimen investor terbebani oleh kekhawatiran tentang inflasi yang terus-menerus tinggi dan potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.
“Investor mengambil keuntungan setelah reli yang kuat dan menunggu data ekonomi lebih lanjut untuk mengkonfirmasi apakah inflasi telah mencapai puncaknya,” kata seorang analis pasar.
Selain kekhawatiran tentang inflasi dan suku bunga, investor juga memantau perkembangan geopolitik, termasuk perang di Ukraina dan ketegangan antara AS dan China. Faktor-faktor ini dapat menambah volatilitas di pasar saham dalam beberapa hari mendatang.
Meskipun ada prediksi penurunan, beberapa analis melihat potensi pemulihan di kemudian hari. “Kami percaya bahwa penurunan ini bersifat sementara dan pasar saham Asia akan rebound dalam jangka menengah, didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat di kawasan ini,” kata seorang analis.
Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan memantau perkembangan pasar dengan cermat sebelum membuat keputusan investasi.