duniafintech.com – WEF (World Economic Forum) mengungkapkan penelitian terbarunya yang mana telah mengidentifikasi lebih dari 65 cara teknologi blockchain dapat digunakan untuk mengatasi beberapa tantangan lingkungan paling mendesak yang dihadapi bumi.
Baca juga :Â Event Cloud Expo Asia Singapura 2018
Studi wawasan yang dilaksanakan tersebut dilakukan WEF dalam kemitraan dengan audit raksasa PwCÂ dan dirilis pada Global Climate Action Summit pekan lalu, meneliti bagaimana platform internasional baru dapat “menetaskan ekosistem blockchain yang bertanggung jawab,” menurut siaran pers yang beredar.
“Jaringan semacam itu dapat berkisar dari desentralisasi pengelolaan sumber daya alam seperti energi dan air, hingga menciptakan rantai pasokan yang membantu mempromosikan keberlanjutan yang lebih besar serta dapat menyediakan mekanisme pendanaan baru untuk mengumpulkan sejumlah besar uang yang diharapkan nantinya akan dibutuhkan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi “low-carbon dan berkelanjutan”, tambah rilis tersebut.
Seperti yang dilansir dari CoinDesk, proyek-proyek blockchain telah menangani isu-isu seperti keberlangsungan stok tuna dengan melacak ikan dari asal ke toko, atau menjelajahi cara-cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan proyek tenaga surya melalui perdagangan terdistribusi.
Dalam rilis tersebut juga mengungkap bahwa “Transparansi sangat penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen, memperbarui praktik rantai suplai dan memicu pengaturan tata kelola baru. Blockchain-enabled smart contracts dapat digunakan untuk mendukung pengaturan kepemilikan yang inovatif dan memberikan hak sumber daya tertentu kepada masyarakat atau nelayan,”.
Penelitian memecah bidang-bidang teknologi blockchain, dimana teknologi ini dapat membawa dampak positif ke dalam enam bagian: perubahan iklim, keanekaragaman hayati dan konservasi, lautan, keamanan air, udara bersih, cuaca dan ketahanan bencana – masing-masing dibagi menjadi wilayah yang lebih tepat dan dapat ditargetkan.
Dalam laporan ini juga dijelaskan mengenai peluang-peluang yang muncul tersebut tampak diabaikan oleh developer, investor dan pemerintah, namun mereka mewakili peluang untuk “membuka dan memonetisasi nilai yang saat ini tertanam dalam sistem lingkungan.”
Sementara kasus penggunaan blockchain dalam mengganggu keuangan sebagian besar menjadi fokus perusahaan dan investor, Celine Herweijer, mitra di PwC UK, mengatakan:
“Ada peluang bagi ide-ide segar untuk memanfaatkan teknologi yang baru lahir ini untuk membantu memberikan keuntungan besar bagi lingkungan kita. Dari rantai pasokan bersih dan etis yang transparan dan tepercaya untuk mendorong konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, atau mendukung transisi yang sangat dibutuhkan untuk energi rendah karbon yang terdesentralisasi, air dan sistem mobilitas. “
Blockchain memiliki potensi, menurut laporan itu, untuk membantu mewujudkan transisi menuju solusi yang lebih bersih dan lebih ramah sumber daya, serta untuk “membuka modal alam dan memberdayakan masyarakat.”
Written by : Dinda Luvita
Picture : Pixabay.com