JAKARTA, duniafintech.com – Wyckoff Schematic adalah salah satu metode yang digunakan oleh para trader crypto untuk menganalisis pergerakan harga aset kripto di pasar dan membuat keputusan atas pembelian dan penjualan. Sebenarnya, apa makna dari metode ini dan bagaimana cara kerjanya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Pengertian Wyckoff Schematic
Wyckoff Schematics adalah salah satu metode analisis teknikal yang digunakan trader dengan cara melibatkan gambar dan grafik mengenai pergerakan harga, volume perdagangan, serta informasi trading lainnya untuk membuat analisis hingga keputusan atas pembelian dan penjualan. Pada dasarnya, metode ini terdiri dari empat fase utama, antara lain adalah akumulasi, uptrend, distribusi, dan downtrend.
Metode analisis teknikal ini merupakan salah satu metode yang banyak sekali digunakan dalam sebuah analisis teknis untuk dapat memprediksi arah harga suatu aset termasuk kripto. Pada saat pertama kali metode ini diperkenalkan oleh Richard Demille Wyckoff di tahun 1930-an. k
Kemudian, metode ini dijabarkan lebih lanjut oleh Hank Prudent dalam bukunya yang berjudul โThe Three Skills of Top Tradingโ.
Prinsip Umum Wyckoff Schematic
Pada dasarnya, metode ini merupakan pergerakan harga yang akan menyebabkan terbentuknya Wyckoff Pattern dan dapat terjadi karena tiga prinsip dan hukum utama berikut ini.
- Hukum Sebab dan Akibat
Hukum ini digunakan oleh para trader untuk dapat menentukan harga beli dan jual di pasar kripto. Hukum sebab akibat mengasumsikan bahwa setiap hal yang terjadi pasti dikarenakan oleh suatu sebab.
Dalam hal ini, maka terjadinya peristiwa tertentu pada pasar juga akan mengakibatkan perbedaan jumlah permintaan dan penawaran yang nantinya akan mempengaruhi Wyckoff Pattern. Sementara itu, nantinya periode distribusi akan mengakibatkan terjadinya downtrend dan periode akumulasi akan menyebabkan terjadinya uptrend.
Intinya, pada setiap perubahan yang terjadi dalam Wyckoff Pattern itu disebabkan oleh suatu hal tertentu.
- Hukum Penawaran dan Permintaan
Pergerakan harga aset kripto merepresentasikan kondisi dari jumlah permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Kenaikan harga ini akan menunjukkan banyaknya permintaan transaksi di pasar, begitupun sebaliknya. Metode Wyckoff juga akan melibatkan sebuah grafik sederhana yang bisa membantu trader dalam mencapai target perdagangan mereka berdasarkan durasi akumulasi dan periode distribusi.
- Hukum Usaha dan Hasil
Hukum ini memiliki makna bahwa perbedaan antara harga dan volume perdagangan juga dapat menyebabkan perubahan tren di pasar kripto. Jika harga dan volume perdagangan selaras, maka artinya tren pasar akan berlanjut. Namun, jika ada kesenjangan antara keduanya, maka tren pasar bisa berhenti atau bahkan berubah arah.
Fase-Fase Wyckoff Pattern
Dalam metode Wyckoff, maka grafik trading range (TR) atau rentang perdagangan yang terdiri dari empat fase yaitu fase akumulasi, markup, distribusi, dan downtrend. Distribusi dan akumulasi tersebut merupakan skema terpenting dari metode Wyckoff ini, karena hal tersebut akan menjadi acuan trader untuk membuat keputusan beli dan jual.
- Fase Akumulasi
Hal ini adalah fase paling awal dalam Wyckoff Pattern yang ditunjukan dengan kondisi market bottom atau biasa dikenal dengan kondisi pasar ketika harga aset berubah dari downtrend ke uptrend. Sepanjang fase ini, maka pasar akan bergerak secara datar (sideway), dalam artian berarti tidak akan terjadi tren spesifik dan harga berfluktuasi di antara level key support dan resistance.
- Fase Markup atau Uptrend
Pada fase ini, maka nantinya harga aset akan menembus key resistance dan juga puncak volume perdagangan. Pada umumnya, dalam hal ini nantinya harga aset akan terus naik tanpa terjadinya koreksi yang terlalu besar.
- Fase Distribusi
Pada dasarnya, fase distribusi Wyckoff adalah ketika pasar sudah mencapai puncaknya. Secara umum berarti, harga aset nantinya akan bergerak datar (sideway).
- Fase Downtrend
Dapat diketahui seperti namanya, yakni fase downtrend adalah ketika fase distribusi sudah berakhir dan pasar mulai bergerak ke bawah. Ketika fase downtrend ini selesai, maka nantinya siklus pasar berikutnya akan terbentuk dan diawali dengan fase akumulasi yang baru.
Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra