25 C
Jakarta
Minggu, 3 November, 2024

5 Besar E-Wallet Indonesia Tahun 2020! Siapakah Mereka?

DuniaFintech.com – Penyelenggara pembayaran elektronik, e-wallet mempunyai 5 pemain besar yang menguasai pasar di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh studi Survei DSResearch bertajuk Fintech Report 2020 ‘Maintaining Growth during Pandemic’.

Temuan tersebut menyebutkan, e-wallet menjadi jenis fintech paling populer penggunaannya. Disebutkan, terdapat 11 pemain industri yang memperebutkan pangsa pasar, serta terdapat 5 nama yang tampak mendominasi. Ada pun 5 besar penyelenggara e-wallet di Indonesia ialah GoPay, DANA, OVO, ShopeePay dan LinkAja.

Terdapat berbagai kategori yang disebutkan dalam survei, pertama tentang pengetahuan publik terhadap produk layanan, popularitas produk, frekuensi pemakaian hingga gender pengguna.

Untuk kategori pemahaman publik (awareness), GoPay memimpin dengan raihan 97,2%. Sementara, beberapa nama lain mengekor, yaitu DANA dengan 96,3%, dan OVO 95,6%.

Selain itu, terdapat beberapa nama lainnya, seperti LinkAja (83,5%), ShopeePay (64,6%), Jenius (48,8%), Paytren (40,6%), iSaku (39,9%), DOKU (37%), Sakuku (32,6%), dan Uangku (23,1%).

Baca juga:

5 Besar E-Wallet Indonesia

Tak hanya itu, GoPay juga menjuarai kategori pemakaian tertinggi dengan raihan sebanyak 78% responden, sementara sisanya ialah OVO (80,4%), DANA (75,6%), ShopeePay (53,2%) dan LinkAja (47,5%).

Sementara tu, untuk urusan popularitas produk, DANA unggul besar dengan memenangkan 36,8%. Selanjutnya, terdapat OVO dengan raihan 30,8% dan GoPay sebanyak 20,6%. Sisanya hanya memiliki persentase di bawah 10%.

Jika melihat pada kategori frekuensi penggunaan, nama ShopeePay justru memimpin dengan catatan pengguna harian sebanyak 25,1%, dan penggunaan 4-6 kali sebulan sebanyak 38,1%. Selanjutnya, DANA berhasil menempati urutan kedua untuk penggunaan harian mengungguli OVO dan GoPay.

Selanjutnya, untuk penggunaan dari segi gender, GoPay meraih keseimbangan penggunaan, baik pria dan wanita dengan kisaran masing-masing 87,7% dan 87,6%. Pada aspek penggunaan, prioritas para responden menegaskan penggunaan e-wallet harus menjawab kebutuhan pelanggan.

Ada pun efektifitas pemasaran produk dipimpin oleh sosial media sebanyak 85,8%, TV 59,5%, artikel atau media online di internet 46,8%.

DuniaFintech/Fauzan

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU