31.7 C
Jakarta
Selasa, 26 November, 2024

5 Petinggi Grab Mengundurkan Diri, Ada Apa Sih dengan Startup?

JAKARTA, duniafintech.com – Sejumlah perusahaan rintisan atau yang biasa disebut startup saat ini tengah dilanda masalah.

Topik hangatnya adalah berupa gelombang PHK hingga fenomena bubble burst. Seiring maraknya soal kabar ini, bos bisnis Grab Holdings mendadak mengundurkan diri.

Chris Yeo, salah satu petinggi paling lama di Grab, diketahui memutuskan untuk mundur setelah enam tahun di perusahaan itu. Sebelumnya, ia adalah pimpinan bisnis pembayaran dan reward Grab menyusul dua petinggi Grab yang terlebih dahulu mengundurkan diri, salah satunya Jeffrey Goh, yang juga merupakan pimpinan bidang pembayaran.

Sebagai informasi, Yeo dan Goh merupakan dua sosok yang bekerja di Grab Financial Group, yakni sebuah tim yang menyediakan layanan pembayaran digital, pembiayaan, asuransi, reward, dan manajemen aset.

Baca juga: Simak! Inilah Daftar Startup Indonesia yang PHK Ratusan Karyawannya

Adapun unit bisnis yang mereka pimpin itu adalah bagian penting dari strategi pertumbuhan regional Grab. 

Mereka pun memutuskan hengkang usai adanya laporan keuangan yang mengatakan kerugian Grab naik signifikan dari US$2,7 miliar di tahun 2020 menjadi US$3,6 miliar pada tahun 2021 lalu.

Di lain sisi, pendapatan Grab hanya naik 44%, ketika investor berfokus pada bagaimana perusahaan berencana untuk membendung kerugian lebih lanjut.

Diketahui, sejak terdaftar di Nasdaq pada Desember setelah rekor merger senilai US$40 miliar dengan perusahaan cek kosong, saham Grab sudah merosot tiga perempat nilainya.

Hal itu pun menjadi dampak dari jatuhnya saham teknologi dan kerugian yang belakangan terjadi.

“Banyak grup bisnis di dalam GrabFin yang mendapat perhatian dengan metrik kinerja yang signifikan,” menurut salah satu sumber, dikutip dari Reuters via Suara, Selasa (31/5/2022). 

Baca juga: Pesaing Ruangguru, Zenius PHK 25 Persen Karyawannya, Total Lebih dari 200 Orang

“Ada fokus yang kuat untuk mencapai profitabilitas.”

Petinggi Grab yang merupakan bagian dari pengembangan ekspansi fintech, Ankur Mehrotra, sebelumnya juga memutuskan mundur setelah enam tahun berada di perusahaan.

Kemudian, pada awal tahun ini, salah seorang eksekutif teknologi senior Grab kabarnya juga mundur dan memilih untuk mengembangkan perusahaan game berbasis kripto. Di saat bersamaan, kepala asuransi dan aset Grab pun mengundurkan diri dan memutuskan untuk mendirikan perusahaan rintisan baru.

Grab sejauh ini masih memilih bungkam mengenai adanya sejumlah petinggi mereka yang memutuskan untuk mengundurkan diri. Para eksekutif pun bahkan masih enggan angkat bicara soal fenomena ini.[*]

Baca juga: Kenali 5 Risiko yang Dihadapi Pebisnis Ini sebelum Meraih Kesuksesan

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU