duniafintech.com – PBoC (People’s Bank of China) telah mengembangkan sistem blockchain-powered untuk mendigitalkan cek kertas. Sistem ini bertujuan memerangi penipuan keuangan serta mengurangi biaya untuk mencetak cek.
Sebagai bank sentral, PBoC atau Bank Rakyat Tiongkok ini memiliki satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai renminbi (Yuan RRT). PBC telah banyak aset keuangan dari setiap lembaga keuangan publik tunggal lainnya dalam sejarah dunia.
Untuk tambahan informasi, peran PBoC itu sendiri secara umum akan membuat kebijakan di sisi makro, sementara merger regulator perbankan dan asuransi itu akan menjadi pengeksekusi kebijakan.
Baca juga : GIFTO, ‘New Milestone’ Dengan 500.000 Pengguna
Menurut Di Gang, seorang pejabat bank’s digital currency research department, platform ini muncul setelah satu tahun pengembangan. Di mengatakan bahwa cek akan disahkan dan semua operasi akan dilakukan oleh smart contract. Para pejabat di China berharap bahwa pemeriksaan digitalisasi akan membuat pemeriksaan lebih transparan dan kurang rentan terhadap penipuan.
Baca juga : Gameloft Segera Meluncurkan Asphalt 9: LegendsÂ
Pengembang sistem menekankan bahwa algoritme konsensus teknologi memenuhi persyaratan ketepatan waktu dari layanan keuangan. Sistem penagihan digital memungkinkan “waktu transaksi singkat” sekitar 3 detik dan memastikan bahwa transaksi telah selesai dan tidak dapat dirusak.
Baca juga :Â Converse Pilih Lazada Untuk Buka Official Toko Online Pertama Di Indonesia
Pemerintah China dikenal karena sikap skeptisnya terhadap mata uang kripto, setelah melarang perdagangan mata uang dan initial coin offerings (ICO) pada akhir 2017. Namun, pihak berwenang China telah dengan antusias mengadopsi teknologi blockchain. Tahun lalu China mengajukan lebih banyak paten teknologi blockchain dengan World Intellectual Property Organization (WIPO) daripada negara lain.
Pada bulan Mei, Presiden China Xi Jinping berbicara untuk mendukung blockchain pada konferensi tahunan ke-19 dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok di Beijing. Xi mengklaim bahwa blockchain adalah salah satu dari beberapa perkembangan inovatif dalam teknologi “generasi baru”.
Baca juga :Â Bekraf Bawa Indonesia untuk Pertama Kalinya Hadir di MIDEM Prancis
Written by : Dinda Luvita
Picture : Pixabay.com