DuniaFintech.com – Dengan beragamnya ekosistem usaha rintisan (startup) di Indonesia, membuat publik perlu mengenal lebih lanjut serba-serbi informasi yang ada didalamnya. Istilah unicorn yang mulai populer digaungkan pada masa pemilihan umum di Indonesia, ternyata hanya merupakan salah satu jenis dari berbagai golongan startup yang ada. Setiap julukan yang tersemat pada startup merupakan jenis pengklasifikasian yang ditujukan untuk para pelaku. Penasaran ada berapa jenis golongan startup? mari simak disini.
Cockroach
Secara harafiah, cockroach diartikan sebagai hewan Kecoa dalam bahasa Indonesia. Julukan ini disematkan kepada startup yang baru memasuki tahap awal rintisan bisnisnya. Meski terbilang memiliki nilai ekonomis (valuasi) yang rendah, namun klasifikasi ini tidak identik dengan industri rumahan.
Pada tahap ini, biasanya pelaku startup akan melakukan promosi secara masif. Selain itu, pendiri startup juga gencar membuka tawaran investasi kepada beberapa perusahaan pemodal. Biasanya, imbal yang ditawarkan kepada pendana meliputi konsorsium (pembagian) persentase saham kepemilikan.
Pony
Kata pony diartikan sebagai kuda poni kecil yang menggemaskan. Sesuai dengan penamaannya, startup yang berada di tahap tersebut tengah mencuri perhatian beberapa perusahaan pemodal karena potensinya yang signifikan di kemudian hari.
Dengan nilai valuasi berkisar USD 10 juta, atau setara Rp 140 miliar, tak ayal para pendana ingin menanamkan modalnya agar keberlanjutan dan keuntungannya semakin besar. Biasanya, pada tahap ini beberapa pemodal akan mengucurkan dananya di jumlah menengah, dengan syarat kemampuan bisnisnya yang bertahan.
Baca juga:
- Pandemi Gerus Startup Indonesia Sekitar 42,5%, Kominfo Rancang Strategi
- Inovasi Blockchain Resmi Diterapkan Induk Perusahan Mercedes Benz
- Membeli Produk Asuransi Kendaraan Melalui Fintech? Siapa Bilang Ga Bisa!
Daftar Golongan Startup
Centaurs
Centaurs merupakan mitologi Yunani Kuno dengan wujud berbadan manusia dan berkaki kuda. Golongan startup ini memiliki syarat, yakni memiliki valuasi berkisar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,40 triliun. Pada tahap ini, pemodal ‘kelas berat’ cenderung tertarik mendanai, lantaran kemampuan bisnisnya yang bertahan dalam jangka waktu tertentu.
Unicorn
Golongan ini menjadi topik yang hangat diperbincangkan di Indonesia. Pasalnya, terdapat 5 unicorn yang dimiliki Tanah Air. Hal ini menjadi penting, lantaran menjadi elemen yang meningkatkan perekonomian. Harus diakui, tingkat kesulitan startup untuk mencapai tingkatan tersebut sangatlah tinggi, itu sebabnya titik unicorn masih sangat jarang di dunia.
Decacorn
Indonesia layak berbangga memiliki titik decacorn. Pasalnya, di tahap ini hanya sedikit perusahaan pendana yang ingin menanamkan modalnya, lantaran valuasi dari startup yang terbilang tinggi, mencapai USD 10 miliar (Rp 140 triliun). Beberapa startup mancanegara yang ada di level ini antara lain Uber, Pinterest, Dropbox, dan SpaceX.
Hectocorn
Microsoft, Google, Facebook dan Apple merupakan nama besar yang masuk dalam klasifikasi hectocorn. Memiliki nilai valuasi sebesar USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.400 triliun, jenis tahap ini hanya muncul sedikit dalam jangka waktu yang cukup lama.
DuniaFintech/Fauzan