DuniaFintech.com – Di tengah ketidakpastian ekonomi yang melanda Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa harga dari kebutuhan sehari-hari terus meningkat namun tidak diimbangi dengan pengasilan yang memadai. Pinjam duit di Bank kerap dijadikan solusi alternatif dikala kondisi finansial kita membutuhkan dana darurat.
Memutuskan untuk meminjam uang di Bank memang bukan perkara mudah. Hal yang pertama kali harus dipikirkan adalah apakah Anda sanggup mencicil utang tersebut atau tidak. Jangan sampai dengan berutang malah menghacurkan kondisi finansial Anda dimasa mendatang. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum mengajukan pinjam duit di Bank.
Tujuan dari Pinjaman
Anda harus membedakan antara kebutuhan dan keinginan, maka langkah pertama yang harus menjadi pertimbangan adalah tujuan dari pinjam duit di bank. Jika Anda menggunakan dana tersebut untuk keperluan konsumtif seperti membeli gadget atau membeli barang lainnya maka Anda harus extra berhemat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada baiknya gunakan pinjaman tersebut untuk kebutuhan produktif. Seperti untuk modal usaha, berinvestasi, atau membeli rumah. Dengan begitu dana yang dipinjam akan tetap menguntungkan.
Baca Juga:
- Resmi Berizin OJK, FinPlus Siap Bersaing Implementasikan AI dalam P2P Lending
- Beberapa Fintech Lending Ini Kini Sah Berizin OJK! Simak Daftar P2P Lending OJK Berikut
- Butuh Pinjaman Tapi Takut Riba? KTA Syariah Bisa Jadi Solusi
Perhatikan Besaran Bunga
Bunga pinjaman yang diberikan oleh Bank tentunya bervariasi. Sangat penting untuk kita sebagai debitur mengetahui tingkat suku bunga yang diberikan. Besaran suku bunga akan berpengaruh terhadap cicilan yang akan dibayarkan setiap bulannya. Mintalah penjelasan secara rinci mengenai perhitungan bunga dan kebijakan pembayaran setiap bulannya.
Biaya lainnya
Kadang kala Bank menekan biaya biaya yang harus dikeluarkan oleh debitur. Seperti biaya administrasi, penalti, potongan, dan lainnya. Ketahui secara detail biaya-biaya yang muncul saat pinjam duit di Bank. Teliti kebijakan yang diberikan oleh Bank yang dituju. Jika Anda memakai sistem auto-debet untuk membayar membayar cicilan, usahakan jatuh tempo yang diusulkan dari awal pembayaran beberapa hari setelah menerima gaji.
Sesuaikan Kemampuan Membayar
Jangan pernah meminjam uang ketika kondisi finansial sedang tidak stabil. Sesuaikan pinjaman Anda dengan kemampuan Anda untuk membayar hutang. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap kelancaran untuk membayar cicilan. Pastikan cicilan yang dibayarkan tidak lebih dari 30-35% dari pemasukan.
Meminjam uang di manapun memang harus melalui pertimbangan yang matang. Jangan asal meminjam jika tidak ingin memperburuk kondisi finansial Anda. Teliti kembali kebijakan-kebijakan mengenai biaya dan bunga serta pinjamlah uang sesuai dengan kemampuan Anda mencicil.
(DuniaFintech/VidiaHapsari)