Ada dua jenis server yang kamu pilih untuk menjalankan hosting website, antara lain dedicated server dan cloud server.
Untuk membuat website, yang kamu butuhkan adalah domain dan hosting. Sebuah akun hosting membutuhkan platform yang lebih luas, yakni server.
Nah, tulisan kali ini akan memperkenalkan kamu apa itu dedicated server, manfaat, dan cara kerjanya.
Apa Itu Dedicated Server?
Dedicated server merupakan server yang terdidikasi untuk akun hosting. Pemilik server jenis ini biasanya mempunyai sebuah website yang memiliki traffic yang tingginya. Artinya, website tersebut membutuhkan ruang yang besar, sehingga pemiliknya harus punya ruangan khusus dan teknisi ahli yang bertugas menempatkan serta mengelola server tersebut.
Baca Juga : Bagaimana Asia Tenggara Membuat Lompatan Artificial Intelligence?
Baca Juga : Memahami 5G, Tulang Punggung Internet Industri 4.0
Server atau peladen adalah suatu sistem komputer yang melayani penyimpanan informasi atau data. Saat pengguna alias pengunjung website mengirimkan permintaan data, server akan menerima permintaan itu dan mengirimkan datanya sesuai permintaan.
Cara kerjanya ini hampir serupa dengan hosting, bedanya server dapat menjangkau kapasitas penyimpanan yang lebih besar melalui bandwidth yang lebih luas. Hal ini perlu untuk kelancaran traffic website agar tidak tersendat alias “ngelag”. Ada dua jenis server, yaitu dedicated server dan cloud server atau virtual private server (VPS).
Manfaat Dedicated Server
Jika tadi sudah dibahas soal pengertian dedicated server, kali ini kita akan membahas apa saja sih manfaatnya tersebut. Berikut ini uraiannya..
1. Server memiliki kendali penuh atas data yang disimpan.
2. Server mendapat kapasitas penyimpanan yang lebih besar daripada hosting.
3. Kapasitas atau memori penyimpanan server tidak terbagi-bagi dengan pengguna lain.
4. Server juga lebih fleksibel, selain digunakan untuk membuat website, kamu juga bisa memanfaatkan server sebagai tempat penyimpanan data (library).
Nah itulah manfaat dari dedicated server. Meski punya banyak manfaat, server ini tidak cocok untuk yang menggunakan website sebagai blog pribadi atau portofolio. Nah, berikut ini kita akan membahas apa saja kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan
1. Server mempunyai alamat IP khusus.
2. Akun dan mesin server dapat kamu kelola sendiri.
3. Server membuat kamu lebih leluasa dalam mengelola sistem keamanan website.
4. Kecepatan website bisa lebih stabil dibanding menggunakan hosting, terutama bagi yang memiliki traffic besar.
Kekurangan
1. Server memerlukan tenaga ahli untuk mengoperasikan mesin server, sehingga kamu harus membayar jasa tenaga tersebut.
2. Server membutuhkan ruangan khusus yang memiliki mesin pendingin yang bekerja 24 jam supaya mesin server tidak overheat.
3. Performa website yang menggunakan server ini, yang mengalami eror bisa terganggu hingga dapat memengaruhi traffic dan penurunan ranking website.
4. Server biasanya akan membuat kamu mengeluarkan biaya lebih untuk jasa pengelolaan dan memenuhi kebutuhan server.
Karena itulah, server ini lebih sering digunakan website bertraffic tinggi seperti portal berita, website pemerintah, dan lainnya.
Cara Kerja Dedicated Server
Dedicated server akan bekerja setelah kamu selesai melakukan transaksi pembayaran. Server yang telah dibayar itu bisa digunakan untuk menambahkan program, sistem operasi, mengembangkan program baru, hingga memodifikasi dan mengoptimasi website kamu.
Beberapa tujuan yang bisa dicapai dengan dedicated server di antaranya adalah membangun learning management system (LSM), menjadi tempat penyimpanan file, menjadi area kerja yang dapat diakses secara umum, untuk mengembangkan sistem operasi, serta bisa membuat bisnis hosting sendiri dengan menginstal control panel.
Sebelum menjalankan dedicated server, sebaiknya siapkan hal-hal sebagai berikut ini:
1. Kamu harus menentukan OS yang akan digunakan oleh server. Misalkan Windows, Linux, atau OS lainnya.
2. Setelah mendapat informasi login ke server, kamu harus meningkatkan keamanan server dengan menginstal firewall, kemudian jangan lupa melakukan pembaruan OS ke versi terbaru dan menginstal serta mengonfigurasi web server.
3. Jangan lupa untuk mengarahkan domain ke alamat IP VPS.
4. Terakhir, lakukan pemasangan sertifikat SSL untuk mengamankan transfer data di website yang kamu miliki.
Penulis :Kontributor
Editor : Gemal A.N. Panggabean