30.9 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

Metode Analisa Teknikal Bitcoin, Trader Kripto Wajib Paham

JAKARTA, duniafintech.com – Metode analisa teknikal Bitcoin ini sangatlah penting untuk Anda ketahui, khususnya sebagai trader kripto.

Cara ini dapat digunakan untuk menganalisa pergerakan harga kripto. Analisa teknikal adalah metode analisis yang menggunakan indikator matematis untuk memprediksi tren masa depan suatu aset berdasarkan pergerakan harga sebelumnya. 

Pola dan tren dalam analisa teknikal merupakan sesuatu yang berulang dan bisa dimanfaatkan investor untuk membeli aset pada waktu dan harga yang dianggap tepat. Analisa teknikal Bitcoin ini juga sangat penting untuk dipahami trader kripto, sebab juga dapat mendatangkan cuan maksimal. 

Mengapa analisis teknikal bitcoin harus dilakukan? Seorang investor idealnya membeli aset kripto dalam harga rendah dan menjualnya dalam harga lebih tinggi agar mendapatkan keuntungan. 

Baca juga: Regulasi Aset Kripto, Bitcoin Cs Legal Sebagai Instrumen Investasi

Melakukan analisa teknikal sebelum membeli aset adalah salah satu cara untuk mengidentifikasi tren yang sedang dialami aset dan juga menentukan titik harga yang rendah. Utamanya dapat menjadi langkah untuk profit. 

Meskipun begitu, kita perlu mengerti analisis teknikal bukan ilmu pasti. Investor dan trader menganalisis grafik berdasarkan sejarah pergerakan harga aset itu. 

Setiap orang mempunyai pilihan alat analisis dan indikator masing-masing sehingga biasanya menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Namun, kita dapat memahami beberapa prinsip dasar dan elemen penting analisis teknikal untuk menghasilkan analisis yang memang akurat.

metode analisa teknikal bitcoin

Metode Analisa Teknikal Bitcoin

Analisa teknikal bitcoin itu dilakukan dengan mengambil data yang sudah lampau untuk dikaji dan diuji kembali. Para pengguna analisa teknikal bitcoin ini beranggapan “History Repeated Itself”.

Ada 3 metode analisa teknikal bitcoin yang paling umum dan ampuh yang akan kita bahas kali ini, meskipun ada puluhan metode lain yang sudah bermunculan. Disimak ya.

1. Trendlines

Trendlines atau Garis Tren, seperti namanya memang digunakan untuk menentukan tren pergerakan harga token Bitcoin yang sedang terjadi. 

Garis Tren dapat ditarik dari serangkaian High yang semakin rendah atau Lower High, dan Low yang semakin tinggi atau Higher Low sama dengan Tren Naik. Perubahan tren bisa diidentifikasi lebih awal pada saat harga breakout level trendline itu. 

2. Support Dan Resistance

Jika garis tren menggunakan kemiringan yang diambil dari Low atau High, maka Support dan Resistance menggunakan garis horizontal pada level harga Low atau High tersebut. Level yang disebut sebagai level Support cenderung membuat harga kembali naik, dan menjadi penghalang harga untuk turun. Sedangkan level Resistance cenderung membuat harga untuk kembali turun, dan menjadi penghalang harga untuk naik lebih lanjut.

Dengan mengidentifikasi nilai-nilai level ini, kita dapat menarik kesimpulan tentang akan kemana arah koin saat ini. Dari contoh di atas, sepertinya level Resistance $8,141.2 menjadi hambatan harga naik lebih lanjut. 

Hal ini terbukti dari harga yang langsung ditolak dari level tersebut dan mengalami penurunan harga. Kemudian level Support $7,823.0 juga langsung memberikan dukungan pembelian yang lebih besar, sehingga harga langsung terpantul naik dari level itu. 

Baca juga: Perbedaan Crypto Crash dan Koreksi Bitcoin, Trader Wajib Paham

3. Supply and Demand

Konsepnya hampir sama dengan Support dan Resistance, dan memang sering sekali diidentikkan. Namun, pada Supply dan Demand di sini menggunakan area konsolidasi (equilibrium) sebagai basisnya.

Sebagai contoh, area konsolidasi di sekitar level $7,914.7 s/d $7,815.2 langsung direspon dengan baik oleh pembeli, dan harga pun terdorong ke arah naik.

Contoh kedua adalah area Supply di level $7,399.8 s/d $7,563.5 yang juga digunakan sebagai basis para seller, sehingga harga langsung jatuh menjauh dari level itu. 

Keuntungan menggunakan teknik yaitu adalah kita bisa dengan mudah menghitung berapa Risk dari setiap order yang dilakukan. 

Hal ini jadi mudah karena biasanya kita meletakkan Risk atau stop Loss)  di luar area tersebut. Selain itu, penentuan Reward juga lebih mudah, karena kita tinggal menghitung besar gerakan harga dengan area tersebut.

Itulah ulasan mengenai metode analisa teknikal Bitcoin yang dapat Anda pahami. Semoga informasi ini bermanfaat. 

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

Baca juga: Apa itu Bitcoin Halving? Begini Penjelasan Lengkap Hingga Efeknya pada Pasar

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU