JAKARTA, duniafintech.com – Potensi pertumbuhan adopsi crypto saat ini naik signifikan di seluruh di dunia, termasuk juga di Indonesia.
Sejak tahun 2020, pasar crypto telah mengalami pertumbuhan signifikan dengan Bitcoin yang naik hingga lebih dari 1.000 persen dari Maret 2020 hingga November 2021.Â
Menurut laporan dari Crypto.com, adopsi crypto di seluruh dunia meningkat sekitar 178 persen di tahun 2021 mencapai 300 Juta pengguna dan investor crypto.
Sebagian besar pertumbuhan ini terlihat di Asia Tenggara dimana adopsi crypto meningkat sebesar 3,5 persen di 2021 menurut laporan dari perusahaan modal ventura bernama Star Capital.
Menurut laporan tersebut, lebih dari 600 perusahaan berbasis crypto dan blockchain memilih Asia Tenggara sebagai kantor pusatnya.Â
Baca juga: Tingkatkan Literasi Digital, Indodax Trading Competition Kembali Digelar
Perusahaan-perusahaan ini berhasil mendapatkan lebih dari $1 Miliar dalam pendanaan hanya di 2021 dan diprediksi melebihi $1,45 Miliar di 2022.Â
Pertumbuhan ini juga didukung oleh populasi Asia Tenggara yang terus bertumbuh pesat dimana 68,6 persen populasinya adalah pengguna internet secara aktif.Â
Selain itu beberapa masyarakat menengah ke bawah Asia Tenggara juga memiliki akses terbatas untuk menggunakan jasa perbankan.Â
Menurut laporan dari Bain & Company, sekitar 70 persen populasi Asia Tenggara masih berada di kondisi kesulitan untuk mendapatkan jasa perbankan dengan 27 persen hidup tanpa memiliki rekening bank.Â
Potensi Pertumbuhan Adopsi Crypto di Asia TenggaraÂ
Kurangnya akses ini dapat membuka jalan untuk pertumbuhan adopsi crypto terutama jasa di sektor Decentralized Finance atau DeFi yang merupakan alternatif lain dari sistem perbankan.Â
Melansir Coinvestasi, kedua alasan ini dapat membawa potensi signifikan untuk adopsi crypto di Asia Tenggara dan hal tersebut telah terbukti bersama peningkatan adopsi sebesar 3,56 persen di 2021.Â
Singapura adalah pemimpin dari adopsi ini dengan 10 persen populasinya yang memiliki crypto, lebih tinggi dibandingkan Amerika yang berada di 8,3 persen.Â
Adopsi DeFi dipimpin oleh Vietnam dan Thailand yang memiliki adopsi terbesar kedua dan ketiga setelah Amerika di 2021 menurut data dari Chainalysis.
Indonesia juga terlihat memiliki potensi tinggi akibat ekosistem perusahaan berbasis crypto yang terlihat terus menarik perhatian dunia dari sisi tenaga kerja dan potensi keuntungannya.
Baca juga:
Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia juga membawa potensi signifikan untuk pertumbuhan adopsi crypto.Â
Diperkirakan bahwa valuasi ekonomi digital Indonesia telah mencapai $40 Miliar di 2019, naik empat kali lipat sejak 2015. Angka ini telah mencapai $70 Miliar di 2021 dan saat ini merupakan perekonomian digital terbesar di Asia Tenggara.Â
Potensi Pertumbuhan Adopsi Crypto di Indonesia
World Bank atau bank Dunia juga memberikan data perkiraan bahwa akan terjadi peningkatan sebesar 5,1 persen di 2022 dari 2021 karena transisi ke ekonomi digital.
Menurut laporan tersebut, saat ini semakin banyak masyarakat Indonesia yang merasa lebih nyaman dalam menggunakan uang digital mulai dari dompet digital hingga crypto.Â
Kenyamanan ini datang dari sulitnya mendapat akses perbankan bagi beberapa golongan masyarakat, dimana 51 persen dari populasi Indonesia masih tidak memiliki akses ke jasa perbankan dan 26 persen memiliki rekening bank tapi lebih sering menggunakan jasa keuangan di luar perbankan.Â
Dilaporkan juga bahwa 9 dari 10 pengguna internet di Indonesia lebih memilih menggunakan e-wallet atau dompet digital untuk belanja dan transaksi.Â
Kondisi ini menunjukkan data dimana total transaksi Rupiah melalui dompet digital telah naik signifikan terutama di 2022 mencapai sekitar $30,8 Miliar dan diprediksi naik hingga $70,1 Miliar di 2025.Â
Besarnya penggunaan dompet digital ini juga mempermudah transisi ke adopsi crypto.
Coinvestasi melaporkan bahwa pertumbuhan adopsi crypto di Indonesia telah naik signifikan dari 2020 hingga 2021 yaitu lebih dari 100 persen.Â
Pada 2020, investor crypto hanya berada di angka 4 Juta investor, namun di 2021, angka tersebut telah naik menjadi 11,4 Juta investor.Â
Laporan tersebut juga memperlihatkan bahwa pertumbuhan transaksi crypto telah meningkat dengan rata-rata 16,2 persen per bulan di 2021 dengan rata-rata transaksi harian mencapai $156,9 Juta.Â
Hingga Mei 2022, angka ini terus meningkat bahkan telah mencapai sekitar 14,1 Juta investor menurut data yang diambil dari Bappebti.Â
Pertumbuhan ini tidak hanya ditunjukkan oleh investor ritel namun juga institusional yang mulai investasi pada proyek terkait crypto dan blockchain di Indonesia.Â
Baca juga: Aset Kripto Berpotensi Jadi Tonggak Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Diprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia akan mencapai valuasi sebesar $146 Miliar di 2025, dan kemungkinan besar crypto akan menjadi bagian besar dari pertumbuhan ini.
Inilah Crypto Exchange Terdaftar Bappebti
Jumlah pedagang aset kripto akan marak pada 2022 ini. Pasalnya, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan saat ini menerima cukup banyak registrasi dari calon pedagang aset kripto.
Melansir CNBC Indonesia, saat ini sudah ada 18 calon pedagang fisik aset kripto yang terdaftar di Bappebti. Namun pada saat ini terdapat 1 perusahaan yang dibekukan Bappebti, karena tidak memenuhi kewajibannya dan sayangnya tak disebutkan namanya.
Bappebti juga telah menetapkan jenis aset kripto yang bisa diperdagangkan di Indonesia. Saat ini aset kripto yang dapat diperdagangkan di pasar fisik aset kripto berdasarkan peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020 adalah sebanyak 229 aset kripto.
Berikut ini 18 daftar calon pedagang fisik aset kripto atau crypto exchange terdaftar di Bappebti.
1. Indodax.com (PT. Indodax Nasional Indonesia)
2. Nanovest.io (PT Tumbuh Bersama Nano)
3. Tokocrypto.com (PT. Aset Digital Berkat)
4. incrypto.co.id (PT. Aset Digital Indonesia)
5. koinku.id (PT. Cipta Koin Digital)
6. Galad.id (PT. Galad Koin Indonesia)
7. digitalexchange.id (PT. Indonesia Digital Exchange)
8. kriptomaksima.com ( PT. Kripto Maksima Koin)
9. Luno.com (PT. Luno Indonesia LTD)
10. Kriptosukses.com (PT. Mitra Kripo Sukses)
11. Pantheras.com (PT. Pantheras Teknologi Internasional)
12. Pedagangasetkripto.com (PT. Pedagang Aset Kripto)
13. Pintu.co.id (PT. Pintu Kemana Saja)
14. Rekeningku.com (PT. Rekeningku Dotcom Indonesia)
15. TRIV.co.id (PT.Tiga Inti Utama)
16. Bitocto.com (PT. Triniti Investama Berkat)
17. Upbit.com dan Upbit.co.id (PT. Upbit Exchange Indonesia)
18. Zipmex.com (PT. Zipmex Exchange Indonesia).
Demikianlah ulasan mengenai pertumbuhan adopsi Crypto di tanah air. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.Â
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Indodax Nilai Potensi Kemajuan Investasi Kripto Domestik Sangat Besar
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada