JAKARTA, duniafintech.com – Jajaki Metaverse, Bank terbesar di Asia Tenggara, DBS, mengumumkan kemitraan dengan The Sandbox.
The sandbox merupakan sebuah dunia virtual di mana para pemain dapat membangun, memiliki, dan memonetisasi pengalaman bermain game mereka di blockchain Ethereum, pada pekan ini.
Tujuan dari kemitraan ini adalah untuk menciptakan DBS Better World, sebuah pengalaman metaverse interaktif yang menunjukkan pentingnya membangun dunia yang lebih baik, lebih berkelanjutan, dan mengundang orang lain untuk ikut bersama.
“Kemitraan ini menjadikan DBS sebagai perusahaan Singapura pertama yang menjalin kemitraan dengan The Sandbox dan bank pertama di Singapura yang terjun ke metaverse,” isi pengumuman perusahaan dikutip dari Bitcoin.com.
Di bawah kemitraan ini, DBS akan mengakuisisi sebidang tanah 3×3 unit real estate virtual di metaverse The Sandbox yang akan dikembangkan dengan elemen imersif.
Melansir Liputan6.com, CEO DBS Hong Kong, Sebastian Paredes mengatakan metaverse menghadirkan peluang menarik untuk mendefinisikan kembali bagaimana kehidupan, bekerja, dan terlibat satu sama lain.
Baca juga: Canggih, Telkom Pamer Perpaduan Metaverse dan Turnamen eSports
“Kami telah membuat kaki kami basah di ruang ini, dan teknolog muda kami sendiri telah diberi kebebasan untuk mengembangkan konsep eksperimental di metaverse,” ujar Sebastian.
Teknologi metaverse, meskipun masih berkembang, juga dapat secara mendasar mengubah cara bank berinteraksi dengan pelanggan dan komunitas.
Adopsi Kripto DBS
DBS mengatakan bulan lalu volume perdagangan kripto pada pertukaran aset digitalnya telah melonjak.
Baca juga: Canggih! Warga Indonesia Kini Mulai Bisa Bertani di Metaverse
“Investor yang percaya pada prospek jangka panjang aset digital condong ke platform tepercaya dan teregulasi untuk mengakses pasar aset digital,” bank menjelaskan.
Prospek Metaverse
Bank dan perusahaan investasi lain mulai banyak menjajaki diri di metaverse termasuk Standard Chartered Bank, JPMorgan, dan Fidelity Investments.
Pada Agustus, analis Bank of England mengatakan aset kripto dapat memiliki peran penting dalam metaverse. Awal tahun ini, Goldman Sachs mengatakan metaverse bisa menjadi peluang senilai USD 8 triliun.
Sedangkan perusahaan, McKinsey & Company memperkirakan metaverse akan menghasilkan USD 5 triliun pada 2030. Sementara itu, Citibank telah memperkirakan ekonomi metaverse dapat tumbuh antara USD 8 triliun hingga USD 13 triliun pada 2030.
Baca juga: Lebih Dekat dengan Metaverse, 10 Ribu Mesin Pembuat Avatar Akan Disebar
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada