28 C
Jakarta
Selasa, 30 April, 2024

Berita Bitcoin Hari Ini: Harga Bitcoin Diprediksi Loyo, Ini Penyebabnya

JAKARTA, duniafintech.com – Berita bitcoin hari ini terkait harga bitcoin (BTC) hari ini, Rabu (15/3/2023) yang diprediksi loyo/melemah.

Melangsir Liputan6.com, menurut prediksi Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, harga Bitcoin hari ini akan dibuka fluktuatif, tetapi melemah di rentang USD 20.940 atau setara Rp 318 juta (asumsi kurs Rp 15.189 per dolar AS) hingga USD 22.585 atau setara Rp 343 juta per koin pada perdagangan Rabu (15/2/2023).

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Cs di Zona Merah Lagi, Cek Harganya

Berita Bitcoin Hari Ini: Regulasi Sekuritas “Menyerang” Pelaku Industri Kripto

Diterangkan Ibrahim, Bitcoin dan sejumlah aset kripto terpantau cenderung mengalami penguatan pada perdagangan hari sebelumnya meski sempat melemah imbas dari berita negatif yang timbul dalam beberapa hari ini terkait regulasi mengenai sekuritas Amerika Serikat (AS) yang ‘menyerang’ pelaku industri kripto.

Di samping itu, Ibrahim pun menyebut bahwa rilis data Consumer Price Index (CPI) AS menjadi salah satu sentimen yang akan mendorong pergerakan harga pasar kripto. 

“Volatilitas pasar kripto kemungkinan akan kembali bergejolak pada saat pengumuman berlangsung,” ucap Ibrahim melalui keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (15/2/2023).

Berdasarkan data Departemen Ketenagakerjaan AS, tingkat inflasi AS turun menjadi 6,4 persen pada Januari 2023 dari 6,5 persen pada Desember 2022.

Angka itu masih lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 6,2 persen. Sekalipun demikian, angka inflasi bulanan AS naik 0,5 persen di periode Januari dari Desember. 

Binance Pimpin Kerugian

Token asli Binance memimpin kerugian di antara mata uang kripto utama pada Selasa di tengah kekhawatiran tindakan keras AS terhadap afiliasi bursa, sedangkan kekhawatiran pengawasan peraturan yang lebih banyak juga membebani pasar mata uang kripto yang lebih luas.

Adapun token BNB Binance tergelincir lebih dari 7 persen dan diperdagangkan mendekati level terendah satu bulan. 

Token ini diperdagangkan turun lebih dari 10 persen dalam tujuh hari terakhir lantaran laporan media menunjukkan Paxos, sebuah perusahaan AS yang mengeluarkan token untuk pertukaran kripto terbesar di dunia, menjadi target pengawasan peraturan yang ketat.

Pada pekan ini Securities and Exchange Commission (SEC) menandai potensi tindakan pengaturan terhadap Paxos atas pencetakan stablecoin Binance USD (BUSD), menyebutnya sebagai keamanan yang tidak terdaftar. 

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Cs Loyo Lagi, Simak Daftar Harganya

Langkah tersebut dilakukan tidak lama setelah Paxos diperintahkan oleh Departemen Layanan Keuangan New York untuk berhenti mencetak token BUSD.

berita bitcoin hari ini

Berita Kripto Hari Ini: Harga Bitcoin dan Ethereum Datar Usai Rilis Data Inflasi AS

Sebelumnya dilaporkan, harga Bitcoin dan Ethereum cenderung datar pada perdagangan Rabu 15 Januari 2023 pagi usai rilis Consumer Price Index (CPI) atau Indeks Harga Konsumen AS pada Selasa. 

Melangsir Decrypt, harga kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC)  berada di level USD 22.227 per koin atau setara Rp 337,5 (asumsi kurs Rp 15.186 per dolar AS), menguat 2,74 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 4,13 persen sepekan.

Sementara itu, Ethereum diperdagangkan di kisaran USD 1.552 atau setara Rp 23,56 juta per koin. Ethereum menguat sekitar 3,11 persen dalam satu hari terakhir. 

Berdasarkan data Departemen Ketenagakerjaan AS, tingkat inflasi di AS turun menjadi 6,4 persen pada Januari 2023 dari 6,5 persen pada Desember 2022.

Sekalipun demikian, angka inflasi bulanan AS naik 0,5 persen di periode Januari dari Desember. 

Kripto lainnya seperti Cardano (ADA) dan Dogecoin (DOGE), keduanya naik tipis, menikmati kenaikan 1,7 persen dan 0,1 persen pada Selasa setelah pengumuman data CPI. 

Saat ini, investor menunggu kebijakan The Fed selanjutnya dalam menentukan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.

Suku bunga yang tinggi sudah membuat kripto dan aset berisiko lainnya seperti saham menjadi kurang menarik dibandingkan dengan aset yang lebih konservatif, seperti surat utang negara yang memiliki potensi kenaikan yang lebih kecil tetapi didukung oleh pemerintah dalam hal keuntungan.

Banyak investor mencari tanda-tanda yang menunjukkan The Fed dapat segera beralih dari pengetatan ekonomi ke mempertahankan suku bunga atau bahkan merangsang pertumbuhan dengan memangkas suku bunga akhir tahun ini.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: Bitcoin Cs Lemah, Intip Daftar Harganya

Baca terus berita fintech Indonesia dan berita kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE