34.1 C
Jakarta
Selasa, 16 April, 2024

Upaya Makmurkan Warga, Afrika Tengah Mau Konversi Minyak Bumi Jadi Token Kripto

JAKARTA, duniafintech.com – Republik Afrika Tengah tengah berusaha untuk meningkatkan adopsi blockchain. Terbaru mereka mengungkapkan akan menggunakan atau konversi token kripto untuk memberikan warga negaranya akses ekonomi ke sumber daya alam.

Presiden Faustin-Archange Touadéra mem-posting pernyataan yang mengumumkan perkembangan terbaru ini di akun Twitter resminya.

Pengumuman tersebut menjelaskan bahwa ini adalah langkah selanjutnya untuk Project Sango, yang telah diumumkan sebelumnya oleh negara tersebut.

“Kami memberi semua orang akses ke kekayaan tanah kami. Dengan kata lain, kami mengubahnya menjadi aset digital yang sama-sama berharga dan penting melalui gerakan ekonomi administratif baru yang belum pernah terjadi sebelumnya,” bunyi pengumuman tersebut, dikutip dari Cryptoslate, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Cara Trading Bitcoin di Indodax Simpel & Cocok untuk Pemula

Selain itu, Touadéra telah mengarahkan parlemen untuk menyiapkan strategi yang akan menciptakan peluang investasi.

Ini menjadi persiapan untuk Proyek Sango negara, yang diluncurkan pada bulan Mei. 

Badan internasional seperti Bank Dunia dan IMF telah mengkritik langkah adopsi Bitcoin di negara tersebut. Namun, pemerintah tampaknya tetap berpegang pada keinginannya.

Sementara itu, situs web Project Sango mengklaim bahwa Bank Dunia telah menyetujui dana pengembangan sebesar $35 juta untuk proyek tersebut.

Baca juga: Cara Deposit di Indodax, Bisa Investasi Mulai dari Rp10 Ribu

Afrika Tengah memang diberkati dengan sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak bumi, tembaga, rhodium, dan berlian. Ini juga memiliki mineral lain seperti kobalt, mangan, emas, dan batu kapur. Langkah konversi ke token kripto ini sebagai langkah solusi. 

Namun, negara ini adalah salah satu negara termiskin dan paling tidak berkembang meskipun sumber dayanya melimpah. 

Touadéra percaya kemiskinan tersebut dapat berubah dengan adopsi teknologi cryptocurrency dan blockchain.

Dalam pernyataan sebelumnya, Presiden Touadéra menyalahkan sistem ekonomi saat ini atas kesengsaraan negara yang ia pimpin. 

Tetapi dengan tokenisasi “harta karun geologis yang sangat besar”, negara ini sekarang memiliki sarana untuk menciptakan lebih banyak peluang investasi dan menarik investor asing.

Baca juga: Indodax vs Tokocrypto, Mana yang Lebih Banyak Membernya?

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE