30 C
Jakarta
Kamis, 28 Maret, 2024

Amir Taaki, Sang Revolusioner Kripto Aset Hingga Perang Lawan ISIS

DuniaFintech.com – Amir Taaki adalah seorang revolusioner, hacker sekaligus programmer dan aktivitas berdarah campuran Inggris-Iran. Lahir pada 6 Februari 1988, ia dikenal karena perannya dalam proyek Bitcoin dan ikut mempelopori berbagai proyek berbasis open source. Pada tahun 2014, Majalah Forbers memasukkan Taaki ke dalam daftar 30 pengusaha teratas mereka.

Sejak kecil, Taaki sudah menunjukkan ketertarikannya yang besar terhadap teknologi komputer. Ia kemudian mempelajari programming secara otodidak. Sempat kuliah sebentar di dua universitas di Inggris, Taaki lebih memilih ikut pada pembuatan perangkat lunak bebas. Taaki ikut membantu dalam pembuatan SDL Collide, perpanjangan dari Simple DirectMedia Layer, perpustakaan open source yang digunakan oleh para pengembang video game.

Pada tahun 2006, Taaki secara aktif terlibat dalam pengembangan Crystal Space dengan menggunakan nama samara genjix. Dia kemudian mengembangkan berbagai permainan video yang menggunakan perangkat lunak gratis, termasuk permainan petualangan Crystal Core dan permainan pembalap futuristik Ecksdee. Taaki juga seorang peserta dalam proyek Blender Yo Frankie!

Poker Memperkenalkannya pada Bitcoin

Pada tahun 2009 dan 2010, Taaki secara aktif menjadi pemain poker profesional. Pengalamannya ini kemudian membawanya ke proyek Bitcoin. Ia kemudian mendirikan platform pertukaran Bitcoin di Inggris dengan nama Britcoin. Pada tahun 2011, Britcoin digantikan oleh pertukaran baru bernama Intersango di mana Taaki menjadi pengembang utamanya.

Baca juga :

Pada tahun 2014, bersama dengan Cody Wilson, ia meluncurkan proyek Dark Wallet setelah menjalankan crowdfunding di IndieGoGo yang mengumpulkan lebih dari $ 50.000. Taaki, bersama dengan pengembang lain dari Airbitz, sebuah perusahaan perangkat lunak Bitcoin, menciptakan prototipe untuk pasar terdesentralisasi yang disebut “DarkMarket” pada tahun 2014, di hackathon di Toronto, yang dimasukkan ke dalam proyek OpenBazaar.

Perangi ISIS di Suriah

Pada 2015, Amir Taaki pergi ke Rojava (Suriah Kurdistan) untuk menawarkan keahliannya kepada revolusi, dan melayani militer YPG. Dia tidak mengikuti pelatihan, tetapi menghabiskan tiga setengah bulan dalam pertempuran militer YPG di garis depan. Dia kemudian diberhentikan untuk bekerja pada masyarakat sipil selama lebih dari setahun di berbagai proyek untuk komite ekonomi Rojava .

Pada bulan Februari 2018, Taaki menciptakan sebuah kelompok di Catalonia yang didedikasikan untuk memanfaatkan teknologi Blockchain untuk membantu gerakan kemerdekaan Catalonia waktu itu. Hingga kini, Taaki masih menghabiskan waktunya menjadi seorang programmer profesional.

(DuniaFintech/ Dita Safitri)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE