29.1 C
Jakarta
Jumat, 3 Mei, 2024

Amortisasi: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Cara Hitung

Amortisasi mungkin hanya diketahui oleh segelintir orang terutama mereka yang memahami dan bekerja di bidang akuntansi, perpajakan, dan keuangan. 

Amortisasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu amortize yang berarti “membawa mati”. Sedangkan dalam ilmu akuntansi, amortize dilakukan sebagai alokasi biaya aktiva tak berwujud yang mengacu pada pengurangan kewajiban dengan pembayaran pokok beserta bunganya secara teratur. Umumnya, besar pembayaran sudah ditentukan dalam jumlah tertentu hingga terbayarkan secara lunas pada saat waktu jatuh tempo.

Definisi amortize adalah pembayaran utang yang dilakukan secara bertahap dalam periode akuntansi tertentu. Hal ini juga dapat diartikan sebagai penyebaran biaya modal untuk aset tak berwujud selama jangka waktu tertentu dan merupakan suatu prosedur yang akan mengurangi nilai biaya atau kewajiban dan aset tak berwujud secara bertahap dengan umur ekonomis yang terbatas melalui pembebanan secara berkala ke pendapatan.

Fungsi dan Manfaat Amortisasi

Amortize berfungsi sebagai acuan atau cerminan nilai kembali yang dihasilkan oleh aset tidak terwujud. Sebagai contoh, pada saat melakukan pinjaman dengan suatu cicilan tertentu, maka nilai amortize bisa diketahui akan sebesar jumlah cicilan yang harus dibayarkan tersebut. 

Perhitungan nilai tersebut bermanfaat sebagai acuan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan dalam kondisi sebenar-benarnya. Selain itu juga bermanfaat dalam bidang pinjaman, dengan memahami tabel amortize akan lebih mudah untuk mengevaluasi berbagai opsi pinjaman dan mengukur biaya sebenarnya dari apa yang dibeli atau pinjam.

Contoh Amortisasi

Contoh pembayaran amortize, yaitu:

Amortize akan lebih mudah dipahami ketika disertai studi kasus, studi kasus termudah adalah saat perusahaan memiliki dana pinjaman sebanyak Rp10 juta dan harus mengangsur setiap tahunnya sebanyak Rp750 ribu. Nah, berdasarkan kasus tersebut, maka bisa dipahami bahwa pihak perusahaan sudah mengamortisasi pinjaman sebanyak Rp750 ribu per tahun. Studi kasus lainnya, yaitu ketika perusahaan mengantongi hak paten pada suatu mesin dalam jangka waktu 10 tahun, pada saat perusahaan mengeluarkan uang sejumlah Rp250 juta untuk mengembangkan produk mereka. Maka dari hal tersebut diketahui biaya amortize-nya adalah Rp25 juta karena harus dibagi sesuai jangka waktunya.

Amortisasi dalam Bisnis

Dalam bisnis, ketika perusahaan Anda melakukan biaya amortize maka hal tersebut dapat membantu mengaitkan biaya aset dengan pendapatan yang dihasilkan. Selain itu juga perlu diperhatikan saat memiliki aset besar, maka bisnis Anda akan mendapatkan keuntungan dari biaya selama beberapa tahun dan juga bisa menghemat biaya secara bertahap selama beberapa tahun.

Maka dengan adanya hal tersebut, pembayaran utang terdiri dari dua pembayaran, yaitu pembayaran pokok pinjaman (principal) dan pembayaran bunga (interest). Pembayaran pokok pinjaman adalah pembayaran sejumlah uang yang dipinjam dan masih beredar serta harus dilunasi. Semakin banyak biaya pokok yang dibayarkan, maka bunga yang diterima juga akan berkurang.

Keterkaitannya Terhadap Penyusutan Aset

Secara pengertian amortize adalah nilai pengurangan atau penurunan nilai dari aktiva tidak berwujud, sementara penyusutan adalah pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan, dan perubahan harta berwujud. Sehingga, sudah dapat terlihat jika keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain.

Namun lebih dari itu, keduanya juga terkait dalam fungsi dan pelaksanaannya juga, jika dalam amortize sendiri berfungsi sebagai cerminan nilai jual kembali. Sementara itu, penyusutan memiliki fungsi untuk bisa mendapatkan dan memelihara penghasilan pada bulan dari aset yang bersangkutan. Jadi, secara umum keduanya memiliki fungsi untuk melihat perubahan nilai pada aset untuk jangka kedepannya dan mengenai pelaksanaannya keduanya dilakukan saat melakukan pengeluaran pada bulannya.

Cara Menghitung Amortisasi

Untuk cara menghitungnya, yaitu perhitungan pinjaman bulan pertama menjadi penting karena ada tahapan yang harus dilakukan secara berurutan. Hal tersebut dilakukan agar hasil perhitungan tidak kacau. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

  • Mengumpulkan data seperti pokok pinjaman, suku bunga, dan tenor pinjaman.
  • Menyiapkan kertas kerja dengan isian: bulan, bunga, angsuran pokok, angsuran bunga, total angsuran, pokok pinjaman atau saldo pinjaman untuk mempermudah Anda ketika melakukan perhitungan nantinya.
  • Menentukan pinjaman bulanan sebelumnya dan menghitung total angsuran.
  • Menghitung angsuran pokok dengan rumus angsuran pokok = total angsuran – angsuran bunga.
  • Menghitung saldo pinjaman dengan rumus saldo pinjaman = saldo pinjaman bulan sebelumnya – angsuran pokok.

Kesimpulan

Untuk melihat saldo pinjaman yang semakin berkurang setiap bulannya, maka gunakanlah spreadsheet. Biasanya, angsuran pokok semakin bertambah akan tetapi sedangkan angsuran bunga semakin berkurang. Sehingga analisis amortize akan menurun hingga mendekati angka nol. Dengan melakukan perhitungan ini, maka kamu dapat mengatur keuangan agar tidak telat membayar utang tersebut.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE