31.1 C
Jakarta
Senin, 18 November, 2024

Ancaman Global Meningkat, Sri Mulyani Beri Sinyal Rombak APBN

JAKARTA, duniafintech.com – Tak sudah-sudah, ancaman eksternal terhadap perekonomian nasional terus menggeliat sejak dua tahun lalu, di mana pandemi Covid-19 yang bermula di Wuhan, China, masuk ke Indonesia di awal 2020. Maka itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatur siasat.

Ketika pandemi Covid-19 mulai terkendali dengan penurunan kasus aktif yang terjadi secara signifikan, ancaman baru muncul, yaitu, dipicu oleh ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina ini membuat harga komoditas dunia bergejolak. Ancaman inflasi global membayangi di depan mata, maupun ketegangan di bidang politik dan sisi operasi militer.

Oleh karena itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa APBN harus terus adaptif dan fleksibel menghadapi berbagai tantangan yang terus berubah, agar dapat menjaga perekonomian nasional tetap stabil. 

“Kalau tahun 2020-2021 ancaman masyarakat paling besar pandemi, sekarang tahun 2022 ancaman terbesar adalah inflasi, naiknya harga-harga. Jadi ini harus kita jaga, menggunakan beberapa instrumen APBN yang ada, termasuk di dalamnya subsidi,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Kamis (12/5).

Baca jugaBerapa Penghasilan YouTuber? Simak di Sini Cara Menghitungnya

Bendahara negara ini menjelaskan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2020-2021 mayoritas digunakan untuk mengatasi pandemi, baik untuk vaksinasi, terapeutik, maupun meningkatkan belanja bantuan sosial. 

Sedangkan untuk tahun 2022, belanja PEN tetap akan didominasi untuk bantuan sosial dalam bentuk bantalan subsidi untuk mengurangi shock yang begitu dahsyat yang berasal dari luar.

Karena itu, dengan perkembangan situasi geopolitik global yang saat ini terus meningkat, tidak menutup kemungkinan postur APBN akan mengalami perombakan sesuai dengan kebutuhan nasional.

“Implikasinya nanti postur APBN-nya berubah. Dalam dua bulan ke depan, kita akan bicara dengan DPR lagi. Kita sudah bicara di sidang kabinet mengenai bagaimana postur 2022 ini akan bergerak, berubah,” ujarnya. 

Baca juga: Sepuluh Tahun ke Depan, Satu Miliar Penduduk Bumi Diprediksi Bakal Gunakan Mata Uang Kripto

Menkeu menegaskan bahwa APBN akan terus fleksibel untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi sekaligus melindungi masyarakat.

Baca juga: 7 Peluang Kerja Lulusan Farmasi dan Besaran Gajinya

“Strategi akan terus kita akan kalibrasi sehingga ekonominya pulih itu tetap kita jaga momentumnya dan instrumennya kita akan fleksibel,” kata Menkeu.

Penulis: Nanda Aria

Admin: Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU