26.4 C
Jakarta
Selasa, 24 Desember, 2024

Mengenal Apa Itu Scalping Trading, Pahami Yuk Biar Makin Cuan

JAKARTA, duniafintech.com – Sebagian trader kripto pasti sudah tidak asing lagi dengan apa itu scalping trading. Ini merupakan salah satu dari sekian banyak taktik yang bisa dilakukan untuk tujuan meraih cuan dalam aktivitas trading.

Seperti diketahui, cuan memang menjadi salah satu tujuan utama orang-orang dalam melakukan trading. Mendapatkan cuan alias profit dari investasi kripto menjadi dambaan bagi setiap trader. 

Lalu, apa itu scalping trading itu? Simak ulasannya berikut ini. 

Apa Itu Scalping Trading

Apa Itu Scalping Trading?

Scalping adalah sebuah metode trading rendah resiko dengan cara mendapatkan profit dari perubahan harga kecil dan menghasilkan keuntungan yang lebih cepat dari penjualan kembali. Dalam dunia day trading, scalping adalah strategi memprioritaskan penjualan dalam volume tinggi dengan keuntungan yang kecil.

Bahkan, jangka waktu antara jual dan beli ini bisa berjarak hanya beberapa menit atau beberapa jam saja. Strategi scalping ini pun menjadi salah satu metode yang banyak dipilih oleh trader yang ingin memperoleh keuntungan dengan cepat.

Scalping adalah metode trading yang mengharuskan trader untuk memiliki exit strategy yang ketat karena satu kerugian dari transaksi besar bisa menghilangkan banyak keuntungan kecil yang tadinya sudah didapat oleh trader.

Seorang scalper yang sukses harus memiliki rasio jual kembali menguntungkan yang jauh lebih tinggi daripada ratio loss. Dalam hal ini ia harus selalu menjaga keuntungan kira-kira sama atau sedikit lebih besar dari kerugian. Dalam sehari seorang scalper dapat melakukan banyak sekali transaksi bahkan mungkin hingga ratusan transaksi. 

Scalping didasarkan pada asumsi bahwa sebagian besar saham akan menyelesaikan sebuah pergerakan harga. Setelah tahap awal itu selesai, beberapa saham berhenti naik, sementara yang lain terus naik. Seorang scalper bermaksud untuk mengambil keuntungan kecil sebanyak mungkin. Ia mencoba untuk mengoptimalkan hasil perdagangan yang positif dengan meningkatkan ukuran perdagangan yang untung.

Baca juga: Di Mana Beli Kripto? Ini Platform Perdagangan Aset Kripto Terdaftar di RI

Dalam hal ini, para scalper akan memanfaatkan pergerakan-pergerakan kecil dari komoditas tertentu untuk mengantongi cuan. Lantaran tidak terpengaruh oleh analisis fundamental maupun berita, biasanya scalper sudah punya pola teknikal tersendiri yang terdiri dari berbagai indikator.

Indikator yang Selalu Diperhatikan Scalper

Melansir Indodax Academy, para scalper atau pelaku scalping juga harus memperhatikan setiap detail pergerakan kecil untuk bisa meraih cuan. Nah, berikut ini adalah beberapa indikator yang harus diperhatikan oleh scalper.

1. Moving Average

Ini merupakan indikator yang paling gampang dan banyak digunakan oleh scalper. Bahkan, hampir semua platform trading punya indikator ini. Cara kerjanya juga lumayan mudah, termasuk bagi para trader baru.

Terkait hal itu, kamu sebagai scalper hanya perlu menentukan time frame untuk melakukan trading lalu meletakkan beberapa garis kombinasi moving average. Namun, ujilah terlebih dahulu sebelum mengoperasikannya.

2. Stochastic

Indikator stochastic punya cara kerja yang agak berbeda dari indikator lainnya. Para scalper pada umumnya hanya memakai indikator ini guna melengkapi indikator lainnya yang tergabung dalam satu sistem.

Nah, sekiranya kamu mencari rekomendasi, kebanyakan trader andal biasanya akan menyarankan kamu untuk menggabungkan indikator ini dengan moving average bands maupun bollinger.

3. Bollinger bands

Indikator scalper ini punya time frame rendah dan banyak digunakan oleh para trader. Meski indikator yang satu ini lumayan efektif untuk digunakan dalam lingkup pasar ranging atau sideways, tetapi hasilnya akan berbeda jika dipakai trading ketika harga trending. Pasalnya, kamu boleh jadi akan merugi.

Baca juga: Mengenal Manfaat Kripto: Pengertian dan Jenis-jenisnya yang Populer

Penyebabnya adalah karena bollinger bands seringkali kesulitan dalam memindai tembusan band. Hal itu pun akan mempengaruhi posisi yang akan diambil oleh trader.

Kelebihan Scalping Trading

Setelah memahami apa itu scalping trading, berikut ini beberapa kelebihan scalping:

  • Scalping trading dapat menjadi metode yang sangat menguntungkan apabila seorang trader mampu menerapkan exit strategy (strategi keluar) yang benar.
  • Biasanya, dengan strategi ini, para scalper akan terhindar dari risiko pasar, khususnya fluktuasi harga aset.

Kekurangan Scalping Trading

Beberapa kelemahan scalping adalah sebagai berikut:

  • Metode ini melibatkan jumlah transaksi yang besar ketimbang strategi lainnya.
  • Strategi ini memerlukan konsentrasi dan fokus yang tinggi sehingga berkemungkinan membuat trader akan melewatkan kesempatan untuk trading di aset lain yang bisa memberikan cuan lebih.

Nah, itulah ulasan mengenai apa itu scalping trading yang perlu dipahami. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. 

Baca juga: Kriteria Pinjaman Online Ilegal, Masyarakat Harus Lebih Waspada

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU