26.2 C
Jakarta
Jumat, 27 Desember, 2024

Mengenal Apa Itu Shipping Instruction: Fungsi & Contoh Dokumennya

JAKARTA, duniafintech.com – Apa Itu Shipping Instruction (SI)? Saat merambah dunia perdagangan internasional, Shipping Instruction menjadi elemen penting yang tak terpisahkan. 

Navigasi melalui lautan bisnis global memerlukan panduan yang jelas dan akurat, dan di antara beragam dokumen pengiriman barang, Shipping Instruction menonjol sebagai elemen kunci.

Merupakan pedoman yang mengatur rincian bagaimana dan kapan suatu pengiriman barang akan dilaksanakan, dokumen ini berfungsi sebagai panduan utama bagi kapal-kapal yang berlayar di lautan bisnis yang penuh kesibukan.

Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang apa itu Shipping Instruction, simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari Plugin Ongkos Kirim.

Apa Itu Shipping Instructions?

Shipping Instruction atau yang sering disingkat sebagai SI adalah dokumen yang memberikan informasi rinci mengenai pengiriman dan instruksi logistik.

Baca juga: Apa Itu Commercial Invoice: Fungsi, Cara Membuat, hingga Contohnya

Dokumen ini disusun oleh agen eksportir dan diberikan kepada pengangkut atau perusahaan ekspedisi.

Instruksi pengiriman berperan penting dalam persiapan Bill of Lading (B/L), dokumen hukum yang mencantumkan detail kargo yang akan dikirim serta pihak-pihak yang terlibat.

B/L berfungsi sebagai tanda terima pengiriman saat barang tiba di tujuan dan sebagai bukti kepemilikan barang.

Shipping Instruction umumnya mencakup informasi seperti:

  • Alamat asal dan tujuan
  • Nomor EIN eksportir
  • NVOCC
  • Volume dan jenis kargo
  • Rute
  • Instruksi pengiriman khusus
  • Detail pengiriman lainnya

Instruksi ini digunakan untuk meminta perusahaan ekspedisi atau agen pengiriman untuk mengatur bea cukai dan pemuatan kargo ke dalam kapal.

Shipping Instruction dapat diserahkan secara elektronik kepada Penyedia Jasa Transportasi untuk menyiapkan waybill yang mencakup pergerakan barang.

Dokumen SI sangat penting karena memberikan kejelasan dari awal dan mengurangi risiko penundaan pengiriman.

Instruksi pengiriman juga menyediakan catatan resmi tentang petunjuk eksplisit mengenai penanganan kargo, yang dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan terkait prosedur penanganan atau biaya.

Fungsi dari Apa Itu Shipping Instruction

Tujuan dari shipping instructions adalah untuk memberikan kejelasan sejak awal dan mengurangi kemungkinan penundaan dalam proses pengiriman. Dokumen ini juga berfungsi sebagai catatan resmi yang menyediakan petunjuk eksplisit mengenai penanganan kargo, yang dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan terkait prosedur penanganan atau biaya.

Selain itu, shipping instructions bertindak sebagai memo pengantar untuk dokumen lain, menghilangkan kebingungan atau kesenjangan data yang dapat menunda pengiriman. Dokumen ini memberikan bukti tertulis, sejak awal, tentang tugas yang harus dilakukan oleh setiap pihak dalam transaksi pengiriman, memastikan keterlibatan yang jelas dan tanggung jawab yang tepat.

Hal ini juga memastikan bahwa setiap orang yang terlibat memiliki akses ke dokumen yang akurat dan terkini, mengurangi potensi kesalahan atau kebingungan selama proses pengiriman. Selanjutnya, shipping instructions memungkinkan pengangkut bertindak sebagai pihak yang berwenang untuk menangani prosedur kepabeanan dan kontrol ekspor atas nama pengirim, memperlancar jalannya proses.

Meskipun shipping instructions dapat ditolak karena berbagai alasan, seperti kesalahan detail atau pembatasan lokal atau komoditas, keberadaan Platform Pengiriman Peti Kemas dapat membantu memastikan inklusi semua informasi yang diperlukan dan mengurangi risiko kesalahan manual. 

Secara singkat, instruksi pengiriman adalah komponen integral dalam proses pengiriman, memberikan informasi rinci tentang pengiriman dan instruksi logistik, dengan tujuan mengoptimalkan efisiensi dan mengurangi potensi penundaan.

Contoh Dokumen dari Apa Itu Shipping Instruction

Format dokumen Shipping Instruction bergantung pada persyaratan yang ditetapkan oleh pengangkut atau perusahaan ekspedisi yang menerima dokumen tersebut.

Beberapa perusahaan pengangkutan menetapkan tata letak khusus yang harus dipatuhi dalam formatting dokumen SI, sejalan dengan proses operasional mereka.

Contoh SI menggunakan layanan dari Maersk Line, perusahaan pengangkutan terkemuka:

Apa Itu Shipping Instruction

Meskipun formatnya dapat bervariasi, terdapat rincian tertentu yang harus selalu ada dalam dokumen SI, tanpa memandang format penyajiannya. Rincian ini mencakup nomor pengiriman, pihak yang terlibat, informasi mengenai kargo yang dikirim, serta persyaratan khusus yang berkaitan dengan pengangkutan barang tersebut. 

Karena itu, kesesuaian format menjadi kunci penting dalam memastikan kelancaran proses pengiriman dan kepatuhan terhadap persyaratan yang ditetapkan oleh penyedia layanan pengangkutan.

Perbedaan Shipping Instructions untuk Ekspor dan Impor

Informasi pada dokumen Instruksi Pengiriman digunakan oleh pihak pengangkut untuk menyusun Bill of Lading.

Perbedaan utama antara Shipping Instruction ekspor dan impor terletak pada arah pengiriman. Dokumen Shipping Instruction ekspor diserahkan oleh eksportir kepada pihak pengangkut dan mencakup informasi seperti alamat asal dan tujuan, nomor EIN eksportir, volume dan jenis kargo, rute, serta instruksi pengiriman khusus, di antara rincian lainnya.

Sebaliknya, Shipping Instruction impor diberikan oleh importir kepada pihak pengangkut dan mencakup informasi seperti nama dan alamat penerima barang, pelabuhan pembongkaran, jenis dan jumlah barang, serta instruksi pengiriman.

1. Pihak yang Terlibat

Pada SI ekspor, pihak pengirim adalah eksportir dan pihak penerima adalah importir atau agen pengiriman di negara tujuan.

Baca juga: Memahami Apa Itu Capital Budgeting, Yuk Ketahui Teknik-tekniknya!

Pada SI impor, pihak pengirim adalah eksportir di negara asal dan pihak penerima adalah importir atau perusahaan yang melakukan impor.

2. Detail Pengiriman

Informasi mengenai pelabuhan keberangkatan dan tujuan, serta tanggal keberangkatan dan perkiraan tanggal kedatangan, dapat berbeda berdasarkan arah pengiriman (ekspor atau impor).

3. Regulasi dan Persyaratan Dokumen

Regulasi dan persyaratan dokumen tambahan dapat bervariasi antara ekspor dan impor, tergantung pada negara asal dan tujuan. Misalnya, persyaratan bea cukai dan dokumen yang diperlukan untuk mengklarifikasi barang mungkin berbeda.

4. Instruksi Khusus

Instruksi khusus mengenai pengemasan, penanganan, dan dokumen lain yang harus disertakan dapat berbeda berdasarkan apakah barang tersebut diekspor atau diimpor.

5. Kode HS (Harmonized System)

Kode HS untuk barang yang sama mungkin berbeda antara negara asal dan tujuan, tergantung pada sistem klasifikasi bea cukai masing-masing negara.

  1. Konfirmasi

Tanda tangan dan informasi konfirmasi lainnya mungkin berasal dari pihak yang berbeda, tergantung pada apakah dokumn tersebut untuk ekspor atau impor.

Contoh Dokumen dari Apa Itu Shipping Instruction saat Ekspor Barang

Dokumen Instruksi Pengiriman (SI) merupakan komponen krusial dalam rangkaian proses ekspor barang. Fungsinya adalah sebagai panduan resmi dari eksportir kepada perusahaan pengiriman atau agen, memberikan petunjuk mengenai cara penanganan, pengiriman, dan penerimaan barang. Di bawah ini, disajikan sebagai ilustrasi, adalah struktur umum dari dokumen Shipping Instruction saat terlibat dalam kegiatan ekspor barang:

SI ekspor

Contoh Dokumen dari Apa Itu Shipping Instruction saat Impor Barang

Dokumen Instruksi Pengiriman (SI) pada tahap impor barang memiliki tujuan dan format serupa dengan SI pada tahap ekspor, namun informasi yang terdapat di dalamnya mungkin mengalami sedikit perbedaan untuk disesuaikan dengan konteks impor. Berikut adalah contoh struktur umum dari dokumen Shipping Instruction pada kegiatan impor barang:

SI impor

Baca juga: Mengenal Apa Itu Technopreneurship: Perkembangan hingga Skill yang Wajib Dimiliki

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU