30 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

Mengenal Apa Itu Solana, Kripto yang Belakangan Jadi Sorotan

JAKARTA, duniafintech.com – Bagi sebagian trader kripto, ternyata ada yang belum memahami apa itu Solana. Solana (SOL) merupakan salah satu aset kripto yang masuk dalam jajaran kripto teratas. 

Belakangan ini, SOL menjadi sorotan. Sebab, sebanyak 8.000 dompet kriptonya diretas. 

Proyek kontrak pintar SOL mengalami masalah setelah ditemukan hampir 8.000 dompet berbasis Solana telah disusupi oleh peretas. SOL meminta pemilik dompet yang menjadi korban untuk menyelesaikan survei dan tim menekankan sedang menyelidiki akar masalahnya.

Pengembang dan korban SOL menemukan eksploitasi pada Selasa malam waktu setempat dan metode serangan peretas saat ini tidak diketahui. Perusahaan keamanan blockchain Peckshield mencatat kemungkinan eksploitasi berasal dari serangan rantai pasokan. 

Melansir Liputan6.com, Pendiri dan CEO Solana Labs, Anatoly Yakovenko juga menyatakan eksploitasi kemungkinan berasal dari serangan rantai pasokan.

Apa Itu Solana

Memahami Apa Itu Solana (SOL) 

Solana (SOL) menjadi salah satu kripto yang masuk dalam jajaran 10 teratas di berbagai situs seperti Coinmarketcap dan Coingecko. Selain itu, SOL juga menjadi salah satu Altcoin yang terus dipantau oleh banyak investor.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: BTC-ETH Menguat, Simak Pergerakannya 

Dilansir dari Coinmarketcap, SOL adalah proyek sumber terbuka yang sangat fungsional yang menggunakan teknologi blockchain tanpa izin untuk menyediakan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi). 

Sementara ide dan pengerjaan awal proyek ini dimulai pada 2017, Solana secara resmi diluncurkan pada Maret 2020 oleh Solana Foundation yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss.

Protokol SOL dirancang untuk memfasilitasi pembuatan aplikasi terdesentralisasi (DApp). Ini bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas dengan memperkenalkan konsensus proof-of-history (PoH) yang dikombinasikan dengan konsensus proof-of-stake (PoS) yang mendasari blockchain.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: BTC Turun, Ini Sederet Sentimen yang Membayangi

Karena model konsensus hibrida yang inovatif ini, SOL menjadi minat dari pedagang kecil dan pedagang institusional. Fokus yang signifikan dari Solana Foundation adalah membuat keuangan terdesentralisasi dapat diakses dalam skala yang lebih besar.

Siapa Pendirinya? 

Anatoly Yakovenko adalah orang terpenting di balik kripto Sol. Karier profesionalnya dimulai di Qualcomm, di mana ia dengan cepat naik pangkat dan menjadi manajer insinyur staf senior pada 2015. 

Kemudian, jalur profesionalnya bergeser, dan Yakovenko memasuki posisi baru sebagai insinyur perangkat lunak di Dropbox.

Pada 2017, Yakovenko mulai mengerjakan sebuah proyek yang nantinya akan terwujud sebagai Solana. Dia bekerja sama dengan rekan dari Qualcomm, Greg Fitzgerald, dan mereka mendirikan sebuah proyek bernama Solana Labs. 

Sejarah Solana

SOL adalah sebuah blockchain yang dikembangkan oleh Anatoly Yakovenko dan Greg Fitzgerald yang sebelumnya bekerja di Qualcomm, perusahaan teknologi yang berbasis di California, Amerika Serikat. Anatoly memulai proyek Solananya pada tahun 2017 dan berhasil mendapatkan $25 juta dolar melalui ICO. Lalu, Whitepaper resmi Sol dirilis pada Februari 2018, diikuti oleh beberapa fase testing hingga akhirnya resmi diluncukan pada Maret 2020.

SOL sendiri memiliki struktur yang kemudian dibagi menjadi dua perusahaan yaitu Solana Labs dan Solana Foundation. Solana Labs adalah organisasi yang Anatoly dan timnya buat untuk mengembangkan semua sisi teknologi Sol, termasuk sistem proof-of-history (PoH). 

Sementara itu, SOL Foundation adalah organisasi yang berurusan dengan penggalangan dana, pembangunan kerja sama eksternal, dan pengembangan komunitas.

Hal yang Membuat SOL Unik

Salah satu inovasi penting yang Solana sajikan adalah konsensus proof-of-history (PoH) yang dikembangkan oleh Anatoly Yakovenko. Konsep ini memungkinkan skalabilitas protokol yang lebih besar, yang pada gilirannya meningkatkan kegunaan.

Solana dikenal di alam cryptocurrency karena waktu pemrosesan yang luar biasa singkat yang ditawarkan blockchain ini. Protokol hibrida Sol memungkinkan waktu validasi yang berkurang secara signifikan untuk transaksi dan eksekusi smart contract. Dengan waktu pemrosesan secepat kilat, Sol juga telah menarik banyak minat institusional.

Protokol Sol dimaksudkan untuk melayani pengguna kecil dan pelanggan perusahaan. Salah satu janji utama Solana kepada pelanggan adalah mereka tidak akan terkejut dengan kenaikan biaya dan pajak. Protokol ini dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki biaya transaksi yang rendah dengan tetap menjamin skalabilitas dan pemrosesan yang cepat.

Itulah penjelasannya, semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Baca juga: Berita Bitcoin Hari Ini: BTC-ETH Zona Hijau, SOL Hadapi Masalah

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU