duniafintech.comย –ย Apakah Teknologi Desentralisasi Blockchain? Desentralisasi blockchain digadang-gadang memiliki banyak keunggulan, antara lain meminimalkan down time dan menjaga server lebih aman.
Pengertian Teknologi Desentralisasi Blockchain
Teknologi Desentralisasi Blockchain memungkinkan setiap server saling terhubung dan memiliki peran yang sama. Dengan membentuk semacam jaringan peer to peer hal ini memungkinkan pelacakan data lebih mudah dan apa bila salah satu server mendapat gangguan bisa dibackup oleh server lain dan server yang bermasalah bisa sementara dikeluarkan dari jaringan blockchain.
Untuk memahami istilah sistem desentralisasi blockchain, sebelumnya kita harus memahami apa yang dimaksud dengan sistem yang ter-โsentralisasiโ. Secara informal, sistem keuangan yang bersifat sentralisasi adalah sebuah sistem keuangan yang memiliki otoritas sentral, seperti halnya pemerintah, yang bertanggungjawab untuk semua aspek ekonomi, termasuk mencetak uang, mengaplikasikan pajak pada laba yang diperoleh oleh publik, mengijinkan bank-bank untuk membuka rekening untuk masyarakat, menerapkan regulasi dan berbagai hal lainnya.
Perbedaan Teknologi Desentralisasi dengan Sentralisasi
Hampir semua yang ada saat ini bergerak atas regulasi dan ketentuan dari pemerintah. Sebagian besar dari transaksi keuangan yang ada saat ini melibatkan setidaknya satu pihak ketiga, seperti bank, yang kemudian akan mengaudit dan menyimpan semua detail transaksi untuk proses pendataan dan penyelesaian sengketaย di kemudian hari, akreditasi, sertaย proses pengawasan untukย menegakkanย hukum.
Sedangkan sistem desentralisasi blockchain itu sendiri adalah sistem yang tidak memiliki otoritas sentral namun masih bisa bekerja sama baiknya seperti seakan-akan ada otoritas sentral dibelakangnya. Persyaratan yang perlu dipenuhi untuk bisa โbekerja dengan baikโ sebenarnya agak samar-samar dan tergantung pada peraturan-peraturan finansial dan hukum yang diaplikasikan oleh tiap negara di dalam sistemnya.
Desentralisasi blockchain juga dapat diartikan sebagai suatu sistem yang dimanaย keseluruhan pengambilan keputusan diserahkan kepada para pengguna sistem tersebut dan tidak adanya salah satu individu yang dapat memaksakan kehendaknya kepada individu lain tanpa persetujuan mayoritas pengguna sistem.
-Dinda Luvita-