JAKARTA – Aset kripto menjadi bagian penting dalam ekosistem digital yang turut menyumbang kontribusi dari segi adopsi teknologi dan ekonomi.
Hal itu disampaikan Head of Community PT Pintu Kemana Saja, Jonathan Hartono saat menghadiri workshop bisnis bertema Convers (at) ion Summit: From Conversation to Conversion.
Forum yang dihadiri lebih dari 1.000 peserta ini memiliki latar belakang berbeda.
Kehadirannya untuk membahas sejumlah insight menarik seputar tren terkini usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan perkembangan aset kripto mendukung UMKM.
Menurut Jonathan, dari segi adopsi teknologi telah mengalami peningkatan signifikan.
Saat ini kata Jonathan, investor kripto telah mencapai 20 juta orang.
“Dari segi transaksi telah mencapai lebih dari Rp 300 triliun,” kata Jonathan Hartono.
Jonathan menilai, pertumbuhan mengalami peningkatan meskipun eksponensial.
“Masih banyak sekali ruang untuk tumbuh,” paparnya.
Atas peluang itulah kata Jonathan, aplikasi crypto all-in-one hadir untuk memenuhi tantangan dan peluang tersebut.
Untuk itu, sambung Jonathan, kehadiran aplikasi ini untuk mendukung peningkatan investasi aset kripto bagi pelaku UMKM.
Pemerintah Targetkan UMKM Go Digital
Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), menunjukkan, saat ini di Indonesia telah hadir 25,4 juta unit UMKM.
Untuk mendukung UMKM tersebut, pemerintah telah memiliki target agar UMKM go digital pada tahun 2025 mencapai 30 juta unit yang harus dicapai.
Pertumbuhan UMKM ini tambah Jonathan, menjadi katalis yang positif bagi seluruh industri di Indonesia.
Transformasi Digital jadi Katalisator Penting
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan, transformasi digital menjadi katalisator penting.
“Terutama dalam entrepreneurship development Indonesia,” kata Sandiaga di Jakarta.
Fokus kita kata Sandiaga, adalah memperluas cakupan akses infrastruktur digital.
Caranya dengan upaya mendorong penguatan adopsi teknologi pelatihan dan pendampingan.
“Serta meningkatkan talenta digital melalui sertifikasi,” paparnya.
Sandiaga optimis mampu memaksimalkan potensi dalam memicu pengusaha dalam memanfaatkan digitalisasi.
“Karena akses pasar yang lebih luas,โ terangnya.
66 Juta Unit UMKM
Data Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada tahun 2023 menunjukkan ada 66 juta unit UMKM yang telah berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
PDB yang diperoleh sebesar Rp9.580 triliun.
Nilai ekonomi digital yang berhasil dipublikasikan menurut Riset Google e-Conomy SEA mengalami kenaikan sebesar US$109 miliar di 2025.
UMKM kata Sandiaga, merupakan bagian penting dalam menopang perekonomian dalam negeri.
Ia berharap, kedepan teknologi blockchain melalui pemanfaatan Web3 atau Decentralized Finance (DeFi) bisa digunakan.
“Terutama untuk menjawab tantangan yang dihadapi UMKM,” jelas Sandiaga.