28.2 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Aset Kripto Terpopuler Selain Bitcoin, Kripto Semakin Mantap untuk Dimiliki

DuniaFintech.com – Aset kripto terpopuler selain bitcoin, Ethereum akan berevolusi menjadi Ethereum 2.0. Ini merupakan sejarah besar bagi dunia cryptocurrency dan blockchain, bahkan dunia keuangan digital.

Jika tidak ada hambatan, transformasi Ethereum 2.0 akan masuk ke fase pertama pada Desember 2020, sesuai yang diberitakan oleh media-media di Amerika Serikat.

CTO Indodax William Sutanto mengatakan, aset Kripto terpopuler selain Bitcoin ini menjadi tempat landasan untuk hampir seluruh aset kripto yang bergerak di decentralized finance (DeFi). Menurutnya, Ethereum 2.0 akan menghasilkan banyak lagi pemain DeFi karena jaringan Ethereum 2.0 mampu menampung lebih banyak dan efisien. Inilah mengapa Ethereum 2.0 akan menjadi sejarah penting bagi dunia cryptocurrency, blockchain, dan keuangan digital.

“Ethereum 2.0 akan menyelesaikan permasalahan yang selama ini terjadi di Ethereum, misalnya scalling dan gas fee yang mahal. Jadi, Ethereum 2.0 akan memiliki kapasitas yang jauh lebih besar untuk menampung jumlah transaksi dalam aplikasi-aplikasi DeFi. Kemudian, pemain DeFi akan terus bermunculan,” kata William dalam keterangan tertulisnya, (5/11/2020).

Baca juga:

Dia menjelaskan, teknologi DeFi yang dibenamkan di jaringan Ethereum merupakan sistem keuangan baru yang akan menyelesaikan permasalahan keuangan konvensional selama ini. Meski saat ini hanya digemari oleh pegiat blockchain atau cryptocurrency saja, DeFi juga akan merambah dunia finansial lebih luas lagi.

“DeFi adalah sistem keuangan terbuka dimana para developer bisa mengembangkan logika keuangan ke dalam blockchain. DeFi dirancang untuk memecahkan masalah industri keuangan konvensional yang tertutup dan sangat tersentralisasi. Salah satunya, dengan memanfaatkan teknologi ini maka semua transaksi bisa dilakukan tanpa melibatkan oknum yang bisa saja bertindak curang terhadap aset nasabahnya. DeFi memungkinkan setiap nasabah memiliki kendali penuh terhadap aset yang dimilikinya,” jelasnya. 

Evolusi Ethereum 2.0 diprediksi akan mendorong kenaikan harga  koin Ether (ETH).

“Nantinya, bisa saja permintaan ETH meningkat sehingga harga ETH bisa saja naik secara drastis. Ini bisa juga mempengaruhi harga aset kripto lain karena orang-orang juga akan semakin paham kepada bitcoin, ETH, dan cryptocurrency lainnya,” sebutnya.

Seperti diketahui, harga ETH saat ini masih berada di level Rp5,8 juta di market Indodax.com. ETH di sepanjang tahun ini sudah meningkat lebih dari 200%. Pada awal tahun 2020, harga ETH masih berada di level Rp1,8 juta.

Aset kripto terpopuler selain bitcoin ini juga layak untuk dikoleksi mengingat besarnya fundamental dan utilitas aset kripto ini. Selain itu, aset kripto terpopuler bitcoin juga meningkat lebih dari 100%. Kini, harga bitcoin masih bertahan di Rp208 juta. Pada awal tahun 2020, bitcoin hanya berada pada level Rp99 juta.

Bitcoin dan ETH adalah aset kripto yang paling aman sebagai sebuah investasi pada saat ini. Bitcoin adalah cryptocurrency paling tua dan sudah dianggap sebagai safe haven asset oleh banyak investor, yang statusnya bisa disandingkan dengan emas. Sedangkan Ethereum adalah jaringan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di dalam ekosistem blockchain.

Masyarakat bisa memanfaatkan momen ini. Tidak perlu khawatir, meskipun harga bitcoin mencapai ratusan juta Rupiah dan ETH jutaan Rupiah, masyarakat bisa membelinya di Indodax dimulai dari sepuluh ribu Rupiah saja.

(DuniaFintech/ Dinda Luvita)

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU