Teknologi digital telah merevolusi perjalanan bisnis di Indonesia. Kehadiran teknologi digital memberikan sejumlah kemudahan kepada pelaku usaha dan konsumen, termasuk kemudahan dalam memilih produk asuransi yang ditawarkan secara digital.
Apa Itu Asuransi Digital
Asuransi digital atau insurtech adalah produk asuransi yang bisa kamu peroleh secara online. Artinya, selaku calon nasabah, kamu bisa lebih mudah memperoleh asuransi tanpa pihak perantara seperti agen lagi.
Semua keperluan untuk urusan asuransi yang dulu berjalan secara konvensional, kini bisa dilakukan lewat internet. Asuransi bahkan bisa kamu akses melalui perangkat yang telah terhubung ke internet, bisa lewat komputer (PC) maupun gadget atau smartphone yang kamu punya.
Saat ini, perusahaan asuransi bahkan menaruh fokus lebih untuk mendistribusikan produk asuransinya secara digital. Tren yang sangat positif ini sebagai upaya untuk mengikuti perkembangan, bahkan membuat pembelian produk ini di Indonesia menjadi meningkat.
Menjangkau Lebih Banyak Nasabah
Pemanfaatan teknologi digital, saat ini semakin dalam dan meluas ke dunia bisnis asuransi. Terutama jika melihat penetrasi internet dan smartphone yang dari waktu ke waktu semakin tinggi.
Baca Juga : Mau Beli Asuransi? Pahami Dulu Istilah Penting dalam Asuransi Berikut Ini
Baca Juga : Ini Dia Asuransi Syariah Paling Recommended di Tahun 2021
Berdasarkan data Wikipedia, pada 2017 saja, Indonesia merupakan negara pengguna internet keempat terbesar di dunia. Hasil riset menunjukkan, pengguna internet Indonesia mencapai angka sebanyak 171,17 juta jiwa, atau sekitar 64,80 persen dari total penduduk. Jumlah itu tentunya akan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Pesatnya pemanfaatan teknologi digital di Indonesia akan memberikan banyak perubahan, salah satunya penjualan produk tersebut akan terus meningkat. Sementara itu, dari sisi asuransi, alternatif produk yang ditawarkan semakin beragam.
Perusahaan asuransi tentunya akan berpacu dalam memberikan pelayanan atau jasa terbaik. Salah satunya adalah pelayanan dalam bentuk situs internet, dan tidak lagi semata penyedia informasi saja.
Berkat teknologi digital, seluruh transaksi pembelian sampai klaim pun kini dapat dilakukan dengan mengakses situs tersebut.
Peluang bisnis secara digital juga melengkapi kekurangan daripada asuransi konvensional. Lantas apa saja perbedaannya?
Bedanya dengan Asuransi Biasa
Dalam dalam asuransi konvensional, setiap nasabah mendapatkan buku polis yang memiliki lembar halaman yang tebal. Hal ini tentunya dapat membuang biaya produksi yang lumayan tinggi. Dalam produk atau sistem ini, seluruh syarat dan ketentuan akan hadir lewat menu dalam sebuah situs website. Lewat situs website tersebut, nasabah dapat membacanya berulang-ulang melalui komputer atau gadget.
Kemudian, nasabah yang ingin membeli produk ini tidak lagi berurusan dengan agen atau pihak asuransi. Asuransi digital memangkas proses pembelian produk tersebut, jadi nasabah pun dapat melakukan pembelian sendiri dengan mengakses situsnya.
Dua aspek tersebut secara jelas menyebut bahwa asuransi digital punya kelebihan dalam meminimalisir biaya produksi. Hal ini nantinya akan berimbas kepada harga premi yang bisa semakin murah.
Rekomendasi 11 Platform Asuransi Digital
Riset dari CIMB Niaga bersama Ayoconnect, dan Investree terkait wawasan responden seputar asuransi digital melibatkan 1.434 responden.
Hasil riset tersebut terbagi menjadi 3 kategori, yaitu kategori sangat paham soal insurentech sebesar 8,6 persen, kategori yang tahu dan paham saja, sebesar 18,5 persen, kategori yang cukup mengetahui insurentech sebesar 20,6 persen, dan kategori terakhir yang belum paham terhadap fintech insurentech sebesar 52,3 persen.
Bagi kamu yang ingin memilih platform terbaik , berikut ini rekomendasi 11 daftar platform asuransi digital di Indonesia berdasarkan riset tersebut.
1. Asuransiku.id 33,7 persen
2. PasarPolis (18,7 persen)
3. Jagadiri (17,9 persen)
4. AturDuit (17,1 persen)
5. RajaPremi (15,5 persen)
6. Futuready (13,5 persen)
7. Asura (13,1 persen)
8. Premiro (12,7 persen)
9. Qoala (10,3 persen)
10. Weplus.id (9,9 persen), dan
11. Fuse (7,5 persen).
Pangsa pasar asuransi di Indonesia saat ini terbuka sangat lebar. Indonesia yang memiliki basis pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang sangat besar dan berkemungkinan akan mengalami pertumbuhan.
Para pelaku bisnis tersebut tentunya memerlukan perlindungan asuransi untuk menjamin kelangsungan usaha dalam mengatasi risiko yang bisa saja terjadi. Perkembangan teknologi membuat platform asuransi digital di Indonesia menjual lebih banyak produk asuransi, meski hingga kini masih bermain dalam risiko yang kecil.
Misalnya produk asuransi jiwa, kesehatan, kendaraan, travel, kecelakaan, gadget, property, dan asuransi bencana. Pertanyaannya, kamu sudah tahu dan menggunakan asuransi digital, belum?
Kamu bisa cek daftar asuransi digital yang ada di Indonesia, di sini.
Penulis : Kontributor