Kenaikan aset kripto yang sangat fantastis bikin ngiler? Lakukan cara-cara kripto anti rugi berikut ini.Â
Apakah kamu seorang yang ingin mendapatkan passive incoma? Trading aset kripto adalah salah satu caranya. Mumpung, harga aset kripto sedang naik tahun ini.
Bitcoin sudah mencetak rekor tertinggi Rp950 juta, Dogecoin yang lagi tren karena Elon Musk juga naik fantastis, ratusan persen dalam sepekan, bahkan dalam sehari.
Baca Juga : Menjelang SNL “The Dogefather” Elon Musk, DOGE kembali ke Rp10.000
Baca Juga : Visa Bermitra dengan Tala Sediakan Fitur Pembayaran Crypto
Begitu juga aset kripto lainnya. Ada Ethereum, BNB, Ripple (XRP) dan lain-lain.
Tapi, mungkin kamu bingung bagaimana cara trading kripto yang benar? Kamu hanya perlu membaca artikel ini supaya saat trading nanti, kamu tidak rugi. Mari kita bahas.
Cara Trading Aset Kripto, Auto Cuan
1. Memilih Platform yang Tepat
Trading aset kripto sudah memiliki legalitas di Indonesia. Jadi, ini bukanlah melanggar aturan. Semua sudah diatur oleh Kementerian Perdagangan.
Tetapi, untuk trading yang baik, kamu perlu memilih platform exchanges yang tepat. Selain melihat legalitasnya, kamu juga perlu melihat apakah exchanges tersebut memiliki fitur yang mudah digunakan.
Seberapa banyak kripto yang mereka listing juga menjadi pertimbangan. Jika kripto yang mereka pilih hanya sedikit, maka kamu tidak memiliki banyak alternatif untuk berinvestasi.
Salah satu platform yang terbaik di Indonesia adalah Indodax. Dulu namanya Bitcoin.co.id. Exchanges ini sudah memiliki legalitas dan merupakan yang pertama dan terbesar di Indonesia.
Lakukan pendaftaran dengan benar dengan mengikuti seluruh instruksi pendaftarannya. Di Indodax, kamu bisa mencoba trading mulai dari Rp10.000
2. Manajemen Keuangan yang Baik
Manajemen keuangan yang baik adalah kunci. Tetapi, bagi kamu yang merasa belum memiliki kemampuan yang baik dalam hal ini, kamu tidak usah khawatir.
Karena kamu bisa berlatih mengelola uang dengan baik dari trading. Cara pertama yang perlu kamu terapkan adalah gunakanlah uang nganggur, bukan uang dapur. Artinya, bayarlah seluruh kewajibanmu dan gunakanlah uang yang tidak terpakai untuk trading.
Kamu sangat tidak disarankan untuk menggunakan uang yang menjadi kewajibanmu. Apalagi sampai kamu harus meminjam uang.
Karena kamu harus memahami bahwa investasi aset kripto adalah high risk dan high gain. Artinya, memiliki risiko yang besar, meski pertumbuhannya juga besar.
3. Membeli Kripto yang Baik
Setelah mendaftar dan melakukan deposit dengan uang nganggur mu, kini saatnya kamu memilih coin. Apakah investasi di Bitcoin lebih baik dari Doge? Apakah sebaliknya?
Kamu harus memahami dulu bagaimana fundamental aset kripto tersebut. Bagaimana fundamental Bitcoin dan mengapa dia menjadi kripto yang paling baik sejauh ini.
Kamu juga perlu mempelajari bagaimana Doge bisa naik fantastis begitu cepat. Begitu juga aset kripto lainnya.
Semua bisa kamu pelajari di internet, buku, dan mendapatkan masukan dari orang yang lebih berpengalaman.
4. Tidak Panikan
Kesalahan trader pemula adalah sering panik. Saat harga rendah, panik untuk membeli, saat harga tinggi panik untuk menjual. Biasanya disebut panic buy dan panic sell.
Kamu harus memiliki emosi yang stabil saat trading kripto. Jangan panik juga saat kripto turun atau saldo mu berkurang karena aset turun.
Yang perlu kamu lakukan hanyalah tetap tenang. Jika tidak, kamu akan mengalami kerugian.Â
5. Memiliki Trading Plan
Meski ini tahapan terakhir, tetapi ini adalah tahapan yang paling penting. Trading plan adalah perencanaan trading. Berapa dana yang kamu masukkan, berapa keuntungan yang kamu targetkan dan bagaimana saat harga turun.
Susun dan lakukanlah trading plan dengan baik. Sehingga jika menghadapi situasi harga naik atau harga turun kamu tidak mengalami panik.
Maka, menganalisa secara fundamental dengan melihat berita. Kamu juga perlu melakukan analisa teknikal dengan melihat grafik harga sangat perlu. Kamu bisa membaca cara-caranya di internet.
Jangan sampai kamu trading hanya mengharapkan keuntungan tanpa melakukan strategi.
Penulis : Kontributor
Editor : Gemal A.N. Panggabean