DuniaFintech.com – Harga Bitcoin pada tahun 2021 diprediksi mencapai angka USD 50 ribu hingga 100 ribu, atau setara triliunan Rupiah. Hal ini diungkapkan salah satu badan keuangan ternama Amerika Serikat, JP Morgan.
Lansiran business insider menyebutkan, bahwa kemungkinan Bitcoin mampu melakukan lonjakan seperti di tahun 2020, dengan persentase mencapai 300% sangatlah besar. Namun, di sisi lain juga disebutkan bahwa lonjakan nilai tidak bertahan lama.
“Meski begitu, kami percaya tingkat harga seperti itu akan terbukti tidak berkelanjutan,”
Jika mengacu kepada pergerakan volume pasar pada hari Minggu kemarin, dijelaskan bahwa Bitcoin menyentuh angka USD 35 ribu. Namun seketika terjadi koreksi nilai sebesar 17% pada Senin. Menurut JP Morgan, Bitcoin berpotensi hadir sebagai komoditas digital yang bersaing dengan emas.
“Karena investor milenial lebih memilih emas digital dan mendorong permintaan cryptocurrency,”
Market Value yang bernilai USD 575 miliar, memungkinan Bitcoin mengalami lonjakan ke harga USD 146 ribu, sehingga nilainya setara dengan total investasi emas sektor swasta. Tentunya hal tersebut harus didukung hadirnya persepsi publik bahwa Bitcoin diyakini berharga selayaknya emas.
Baca juga:
- Pemerintah India Tetapkan Pajak untuk Bitcoin Sebesar 18%
- Siap-siap, Bakalan Ada Kartu Debit untuk Bitcoin! Siapa Penerbitnya?
- Bagaimana Keadaan Pasar Modal Indonesia? Ini Bentuk Dukungan dari Pemerintah
Harga Bitcoin Tahun 2021
Ada pun harga Bitcoin pada Selasa kemarin mencapai Rp 442,5 juta dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 8,2 kuadriliun dan volume mencapai Rp 1,06 kuadriliun. Dapat disimpulkan, returns Bitcoin naik 3,11% dibanding sehari sebelumnya.
Ada pun nilai terendah Bitcoin mencapai Rp 416,8 juta, sedangkan kemarin terpaut pada Rp 456,9 juta. Terpantau, saat ini rata-rata transaksi Bitcoin dalam 24 jam belakangan mencapai Rp130,7 juta dan perubahan bersih Rp9,6 juta.
DuniaFintech/Fauzan