28 C
Jakarta
Kamis, 26 Desember, 2024

Berita Bitcoin Hari Ini: BTC-ETH Loyo, Pasar Kripto Dibayangi The Fed

JAKARTA, duniafintech.com – Berita Bitcoin hari ini seputar pergerakan aset kripto. Harga Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) tampak loyo pada perdagangan hari ini. 

Kripto jajaran teratas lainnya juga mengalami koreksi harga. Sebagian bergairah, dan sebagian lainnya juga loyo. 

Harga Bitcoin Cs belakangan ini masih terus mengalami gejolak pasar. Hal ini ditengarai oleh sentimen-sentimen negatif, seperti The Fed. Namun demikian, aset kripto masih terus menjadi pilihan banyak investor sebagai instrumen investasi. 

Baca juga: Biar Makin Cuan, Simak Indikator Analisa Teknikal Bitcoin Ini

Berikut ini ulasan mengenai berita Bitcoin hari ini. 

Berita Bitcoin Hari Ini

Bitcoin dan Ethereum Lesu – Berita Bitcoin Hari Ini

Inilah berita Bitcoin hari ini:

1. Update Harga, BTC dan ETH Loyo 

Harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau masih betah berada di zona merah pada perdagangan Rabu, 27 Juli 2022. Mayoritas kripto ini bergerak lesu. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu pagi (27/7/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) susut 2,63 persen dalam 24 jam terakhir. 

Selama sepekan terakhir, harga bitcoin merosot 10,28 persen. Kini harga bitcoin berada di posisi USD 21.106,67 atau sekitar Rp 316,40 juta (asumsi kurs Rp 14.991 per dolar AS).

Kemudian Ethereum (ETH) juga berada di zona merah. Harga ethereum merosot 4,84 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga ethereum tergelincir 10,08 persen. Dengan begitu, harga ethereum berada di kisaran USD 1.409,14 atau sekitar Rp 21,13 juta.

Kripto selanjutnya, binance coin (BNB) juga melemah. Harga BNB turun 1,41 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, Harga BNB melemah 8,7 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 247,01.

Melansir Liputan6.com, kripto jajaran teratas lainnya, Cardano (ADA) turun 4,89 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga ADA susut 10,37 persen. Kini, harga ADA berada di posisi USD 0,4645.

Demikian juga harga solana (SOL) yang berada di zona merah. Harga solana tergelincir 5,18 persen dalam 24 jam terakhir. Selaam sepekan terakhir, harga solana turun 20,81 persen dan alami koreksi terbesar. Saat ini, harga solana berada di posisi USD 35,85.

Harga dogecoin (DOGE) melemah 3,23 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga dogecoin susut 10,53 persen. Kini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,06203.

Selain itu, harga XRP tergelincir 2,53 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga XRP melemah 10,56 persen. Dengan demikian, harga XRP berada di posisi USD 0,3353.

Baca juga: Jangan Ragu, Begini Dasar Hukum Investasi Kripto yang Perlu Dipahami

Stablecoin seperti tether (USDT) berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga USDT berada di zona hijau. Kini, harga USDT berada di posisi USD 1,00.

Sementara itu, USD Coin (USDC) naik 0,04 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USDC menguat terbatas 0,03 persen. Kini, harga USDC di posisi USD 1,00.

Sedangkan harga binance USD (BUSD) turun 0,19 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga BUSD melemah terbatas 0,21 persen. Saat ini, harga BUSD berada di posisi USD 0,9989.

Sebelumnya, pergerakan market kripto awal pekan ini memang cukup mengecewakan. Sepanjang akhir pekan lalu, Bitcoin diperdagangkan sideways, bahkan sempat di bawah USD 22.500 atau sekitar Rp 337,2 juta. Padahal, Rabu pekan lalu, 20 Juli 2022, BTC telah mencapai level tertinggi sejak sebulan terakhir menembus USD 24.000.

2. Was-was Jelang Hasil Rapat The Fed

Katadata melaporkan, saat bank sentral AS menaikkan suku bunga, imbal hasil obligasi melonjak. Hasil yang lebih tinggi pada aset berisiko rendah seperti obligasi membuat investasi spekulatif, termasuk kripto, terlihat kurang menarik.

Harga kripto pun bergejolak menjelang pengumuman The Fed. Akan tetapi, sejumlah analis optimistis bahwa kenaikan suku bunga acuan Amerika besok akan memberikan sentimen positif bagi pasar kripto.

“Jika investor kripto dapat menahan kemungkinan volatilitas yang diinduksi The Fed pekan ini, seharusnya terjadi kenaikan pada Rabu (27/7),” kata salah satu pendiri perusahaan pemberi pinjaman kripto Nexo Antoni Trenchev dikutip dari Bloomberg, Senin (25/7).

Ia memperkirakan, harga bitcoin bisa naik menjadi US$ 24 ribu.

Baca juga: Lagi Tren di Dunia, Inilah NFT Marketplace Terbaik

CEO Bensignor Group Rick Bensignor juga memperkirakan, harga bitcoin naik ke level US$ 30 ribu. “Bitcoin dapat menuju harga tersebut sebelum menemui beberapa hambatan teknis,” katanya.

Analis pasar kripto di bursa kripto Jepang Bitbank Yuya Hasegawa juga mengatakan, akan terjadi pembalikan tren di kripto. Perlambatan harga crypto saat ini menurutnya merupakan jaminan atas kenaikan suku bunga The Fed.

“Namun, prospek jangka pendek untuk bitcoin adalah bullish dan bisa mencapai sekitar US$ 29 ribu,” ujarnya.

Kenaikan harga kripto itu terjadi karena ekonom memperkirakan peningkatan suku bunga yang kurang agresif dari The Fed. Pada pengumuman, bank sentral AS diprediksi menaikan suku bunga 75 basis poin (bps) atau lebih rendah dari proyeksi 100 bps.

Selain menentukan harga kripto, pengumuman dan penjelasan Ketua The Fed Jerome Powell besok akan menjadi kunci dari gejolak pasar atas kekhawatiran resesi di AS.

Demikianlah informasi mengenai berita Bitcoin hari ini. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Cara Analisa Teknikal Bitcoin, Gampang Banget! 

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU