JAKARTA, duniafintech.com – Berita Bitcoin hari ini mengulas seputar pergerakan harga yang masih loyo.
Bahkan, Bitcoin alias BTC masih bertengger di bawah kisaran harga Rp 300 juta. Sepekan sebelumnya, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia itu sudah sempat bergairah.
Namun lantaran beberapa sentimen negatif yang membayangi, kripto paling populer ini pun anjlok lagi. Lantas seperti apa gerak pasar hari ini? Mari kita simak ulasan berita Bitcoin hari ini.
Update Harga Bitcoin Cs 19 September 2022– Berita Bitcoin Hari Ini
Mengawali pekan ketiga pada September 2022, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau mengalami pergerakan yang beragam pada perdagangan Senin, 19 September 2022. Mayoritas kripto ini kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (19/9/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin atau BTC anjlok 2,60 persen dalam 24 jam terakhir dan 9,58 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin itu berada di level USD 19.513 per koin atau setara Rp 292,6 juta dalam asumsi kurs Rp 14.492 per dolar AS.
Baca juga: Platform Investasi Kripto Terpercaya, Nomor Satu Punya 5,5 Juta Member
Kemudian disusu Ethereum (ETH) juga kembali melemah pagi ini. Sentimen The Merge nyatanya belum mampu mendorong harga ETH ini. Selama 24 jam terakhir, ETH anjlok 7,88 persen dan 22,85 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.337 per koinnya.
Kripto selanjutnya adalah Binance coin (BNB) juga turut melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 4,26 persen dan 8,93 persen sepekan ini. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 266,36 per koinnya.
Kemudian juga Cardano turut ambles. Dalam satu hari terakhir ADA ambles 7,13 persen dan 10,89 persen sepekan ini. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4669 per koin.
Adapun kriptp jenis Solana (SOL) kembali bertengger di zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL terkoreksi 2,56 persen dan 0,64 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 44,94 per koin.
Selanjutnya XRP berhasil menguat di tengah kripto lain yang melemah. XRP melesat 2,15 persen dalam 24 jam terakhir dan 8,30 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3824 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.
Baca juga: Ikut Membangun Indonesia, Indodax Sumbang Pajak Ratusan Miliar
Sedangkan untuk Binance USD (BUSD) menguat 0,016 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya kembali bertengger di level USD 1,00.
Adapun secara keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam kembali turun di bawah USD 1 triliun, tepatnya di level USD 933,8 miliar.
Memahami Seputar The Merge Ethereum
Sebelumnya ada peristiwa The Merge Ethereum. Ini adalah bergabungnya Rantai Beacon Proof-of-Stake (PoS) Ethereum dengan Ethereum Mainnet untuk mentransisikan blockchain Ethereum dari sistem Proof-of-Work (PoW) yang lama ke sistem Proof-of-Stake (PoS).
Pada 15 September 2022, Ethereum secara resmi beralih ke model Proof-of-Stake. Ini telah melahirkan Ethereum 2.0, versi baru dari Ethereum.
Lantas ini akan menghasilkan pengurangan 99,95 persen dalam konsumsi energi Ethereum, dan kemampuan untuk lebih meningkatkan skala ekosistem Ethereum.
Dilansir dari Investopedia via Liputan6.com, secara umum, token Ether akan tetap sama persis untuk investor, dan tidak ada perubahan pada operasi aplikasi berbasis Ethereum. Selama penggabungan, pengguna mungkin tidak dapat mentransfer aset berbasis Ethereum.
Faktor Pendorong Mekanisme Penggabungan Ethereum– Berita Bitcoin Hari Ini
Sejak awal, Ethereum (ETH) telah diamankan dengan mekanisme konsensus Proof-of-Work (PoW), yang membutuhkan kekuatan pemrosesan perangkat keras untuk menyelesaikan persamaan matematika yang rumit dalam proses kompetitif untuk menambang blok berikutnya di blockchain Ethereum.
Transisi ke Proof-of-Stake (PoS) telah menghilangkan kebutuhan node penambangan untuk bersaing mendapatkan hadiah blok, dan sebaliknya mengharuskan operator node untuk mempertaruhkan 32 koin Ether (ETH) sebagai jaminan untuk menjadi validator jaringan untuk mendapatkan hadiah.
Ada faktor pendorong di balik perpindahan ke mekanisme konsensus Proof-of-Stake, di antaranya:
- Lebih banyak desentralisasi dengan menurunkan persyaratan perangkat keras untuk operator node.
- Konfirmasi transaksi lebih cepat (meskipun kecepatan keseluruhan akan hampir sama)
- 99 persen lebih pengurangan konsumsi energi oleh validator node.
- Kemampuan untuk menambahkan lebih banyak solusi penskalaan (seperti sharding).
- Peningkatan keamanan melalui keragaman klien.
- Jadikan ETH sebagai aset yang lebih deflasi.
Itulah ulasan berita Bitcoin hari ini. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi Anda.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Kabur dari Negaranya, Bos Terra Luna Diburu
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada