JAKARTA, duniafintech.com – Berita ekonomi hari ini terkait Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II tahun 2023 tetap terjaga di tengah kondisi ketidakpastian global.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan defisit transaksi berjalan tercatat rendah di tengah kondisi penurunan harga komoditas dan perlambatan ekonomi global serta kenaikan permintaan domestik. Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat defisit yang masih terkendali seiring dampak tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Dengan perkembangan tersebut, Erwin menambahkan NPI pada triwulan II 2023 mencatat defisit US$7,4 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Juni tercatat tetap tinggi sebesar US$137,5 miliar atau setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Baca juga:Â Berita Ekonomi Hari Ini: Harga Properti Naik, Penjualannya Turun
Erwin mengatakan transaksi berjalan mencatat defisit rendah di tengah kondisi penurunan harga komoditas dan perlambatan ekonomi global serta berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik.
Pada triwulan II 2023, transaksi berjalan mencatat defisit US$1,9 miliar (0,5% dari PDB), setelah membukukan surplus US$3,0 miliar (0,9% dari PDB) pada triwulan sebelumnya. Surplus neraca perdagangan nonmigas masih tinggi meski lebih rendah dari triwulan sebelumnya.
“Kondisi ini dipengaruhi ekspor nonmigas yang menurun sejalan dengan penurunan harga komoditas dan perlambatan ekonomi global, sedangkan impor menurun terbatas di tengah kondisi membaiknya aktivitas ekonomi domestik,” kata Erwin.
Baca juga:Â Berita Ekonomi Hari Ini: Pentingnya Literasi Ekonomi Saat Investasi
Dia juga menjelaskan Defisit neraca perdagangan migas meningkat dipengaruhi tingginya konsumsi BBM sebagai dampak naiknya mobilitas dan kebutuhan pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Lebih lanjut, defisit neraca jasa dan neraca pendapatan primer juga lebih tinggi sejalan dengan peningkatan ekonomi domestik dan pola pembayaran dividen pada periode laporan.
Erwin mengatakan kinerja transaksi modal dan finansial tetap terkendali, ditopang oleh investasi langsung di tengah kondisi ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. Investasi langsung tetap solid sehingga tetap mampu membukukan surplus sebagai cerminan dari tetap terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik.
Baca juga:Â Berita Ekonomi Hari Ini: Pemerintah Hapus Kredit Macet UMKM
Sementara itu, investasi portofolio dan investasi lainnya mencatat defisit sejalan dampak kenaikan ketidakpastian pasar keuangan global, serta peningkatan pembayaran global bonds dan pinjaman luar negeri yang jatuh tempo sesuai pola kuartalan.
“Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” kata Erwin.