32.2 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

Berita Fintech Indonesia: Ini Strategi Industri Fintech P2P Lending Tahun 2023

JAKARTA, duniafintech.com – Berita fintech Indonesia terbaru akan mengulas strategi para pemain fintech P2P Lending menghadapi tahun 2023.

Sebagai informasi, industri fintech peer to peer (P2P) lending masih terus menggenjot kinerjanya.

Industri fintech bahkan sudah menyiapkan strategi supaya bisa mencapai pertumbuhan kinerja yang lebih tinggi dari tahun ini. Apa saja?

Berikut ini berita fintech Indonesia selengkapnya, seperti dinukil dari Kontan, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: OJK Optimistis akan Pertumbuhan Fintech Syariah

Berita Fintech Indonesia: Target Danain dan Akseleran

Adapun pemain fintech P2P lending PT Mulia Inovasi Digital (Danain) menargetkan penyaluran pendanaan capai sekitar Rp 200 miliar pada tahun 2023.

“Kami akan memulai kerja sama pendanaan channeling dengan beberapa lembaga perbankan dan pemberi dana perorangan,” ucap Budiardjo Rustanto selaku CEO Danain terkait langkahnya untuk mencapai target tersebut.

Fintech lainnya, Akseleran, pun tidak kalah optimistis. Disampaikan CEO Akseleran, Ivan Nikolas, pihaknya menargetkan penyaluran pinjaman di tahun depan tumbuh 60%—80%. 

Ia memaparkan, Akseleran akan menjaga kualitas pinjaman atau Non Performing Loan (NPL) sehingga cost of fund tetap rendah.

“Selain itu, kami terus menyediakan produk pinjaman sesuai kebutuhan pasar agar bisa penetrasi ke pasar yang lebih luas lagi,” sebutnya.

Akseleran, per November 2022, mencatat total kumulatif NPL sebesar 0,04% dari total pinjaman yang tersalurkan. Angka itu lebih rendah dibandingkan NPL periode sama tahun lalu yang tercatat 0,07%.

Kata Ivan lagi, Akseleran selalu menerapkan penilaian pinjaman yang mumpuni agar menjaga kredit macet tidak meningkat.

Lebih jauh, Akseleran memproteksi hampir seluruh kampanye pinjaman yang ada di platform Akseleran dengan asuransi kredit yang melindungi 99% pokok pinjaman tertunggak.

Diketahui, Akseleran telah menyalurkan total pinjaman usaha secara kumulatif sebesar Rp 6,3 triliun hingga pertengahan November 2022 kepada sekitar 4.000 peminjam yang merupakan para pelaku usaha (UMKM).

Diterangkan Ivan, hingga kini, rata-rata penyaluran pinjaman usaha Akseleran setiap bulannya mencapai di kisaran Rp 280 miliar hingga Rp 320 miliar.

berita fintech indonesia

Berita Fintech Indonesia: Amartha Optimalkan Kanal Pendanaan

Pemain fintech lainnya, Amartha, mengaku mengoptimalkan kanal pendanaan dari pendana institusi dan pendana individu. Adapun komposisi pendana institusi di Amartha cukup mendominasi, yaitu lebih dari 70 persen yang berasal dari sektor perbankan.

“Hingga saat ini, sudah lebih dari 23 mitra perbankan menyalurkan modal atau pendanaannya lewat Amartha,” tutur Chief Risk and Sustainability, Aria Widyanto.

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: 6 Pinjol Legal Bunga Rendah Terbaik

Dijelaskan Aria, penyaluran modal dari mitra perbankan mencapai Rp2,5 triliun pada tahun ini. Angka itu tumbuh dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Ke depannya, Amartha masih terus membuka peluang untuk menjalin kerja sama dengan berbagai institusi untuk mengakselerasi inklusi keuangan,” paparnya.

Amartha, belum lama ini, juga menjalin kolaborasi dengan perusahaan teknologi eFishery dalam menyalurkan modal usaha bagi pembudidaya ikan.

Dikatakan Aria lagi, Amartha melihat peluang pembiayaan ke depannya masih sangat besar untuk terus bertumbuh. UMKM masih menjadi alternatif dalam mendiversifikasi portofolio, baik oleh pendana institusi seperti perbankan maupun pendana individu.

“Amartha optimistis, strategi menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder ini dapat memperkuat kinerja keuangan Amartha dan lebih resilient dalam menghadapi tantangan ekonomi makro,” tutupnya.

KoinWorks Optimistis Target Penyaluran Pinjaman Meningkat

Sementara itu, CEO dan Co-Founder KoinWorks, Benedicto Haryono, menyampaikan bahwa terkait target penyaluran pinjaman di tahun 2023, KoinWorks optimistis akan meningkat dari tahun 2022 ini

Beberapa faktor pendukung hal itu, di antaranya industri fintech lending yang terus dipertimbangkan sebagai solusi pembiayaan digital bagi Usaha Mikro Kecil Menengah.

Strategi yang akan dilakukan KoinWorks pada tahun depan, yakni lebih fokus kepada pelaku UMKM. Dalam hal ini, KoinWorks sudah mulai membidik segmen UMKM dan akan lebih gencar lagi pada tahun depan.

Sebagai informasi tambahan, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per September 2022 pertumbuhan outstanding pembiayaan fintech lending tumbuh 77,33% secara tahunan menjadi Rp 48,74 triliun pada kuartal III 2022.

Sekian ulasan tentang berita fintech Indonesia yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: UU Perlindungan Data Tingkatkan Kepercayaan terhadap Pinjol

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU