33.6 C
Jakarta
Selasa, 5 November, 2024

Berita Fintech Indonesia: Pasar Fintech Tawarkan Peluang Menjanjikan! 

JAKARTA, duniafintech.com – Berita fintech Indonesia kali ini akan mengulas seputar pasar fintech yang menawarkan peluang bisnis menjanjikan. 

Saat ini, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia menjanjikan peluang investasi yang besar tidak hanya bagi investor lokal tetapi juga bagi investor asing. 

Tak terkecuali pasar fintech Indonesia tawarkan peluang bisnis hingga triliunan rupiah. Apalagi, baru-baru ini, pemerintah telah memperbarui regulasi untuk mendorong investasi yang lebih besar di industri fintech.

Pasar Fintech Indonesia Semakin Matang– Berita Fintech Indonesia

Seperti pandangan dari CEO TekenAja (VeriJelas) dan Wakil Sekretaris Jenderal AFTECH Alwin Jaberti mencatat sektor Fintech Indonesia semakin matang dalam beberapa tahun terakhir. 

Lanskap fintech Indonesia didominasi oleh P2P lending, di mana nilai penyaluran pinjaman mencapai Rp44,3 triliun pada akhir Juni 2022, dibandingkan dengan Rp33,6 triliun pada Desember 2021. 

Perusahaan pinjaman P2P telah berhasil memanfaatkan pasar yang belum terlayani oleh lembaga keuangan tradisional, terutama di Jawa. Karena pinjaman P2P terutama difokuskan di Jawa, ada potensi pertumbuhan yang sangat besar di pulau-pulau Indonesia lainnya. 

“Sebelum tahun 2018, lanskap sektor fintech Indonesia sangat sederhana dengan hanya dua pembiayaan digital baik melalui P2P lending maupun melalui sistem pembayaran. Tapi setelah 2018, industri fintech berkembang pesat mulai dari pembayaran dan pinjaman digital, insurtech, wealth tech dan market provisioning,” kata Alwin, dalam keterangannya. 

Berita Fintech Indonesia

Dorong Inklusi Keuangan yang Bermanfaat bagi Masyarakat 

Asosiasi juga mendorong lebih banyak inisiatif untuk mewujudkan inklusi keuangan, termasuk bekerja sama dengan bank pembangunan daerah (BPD) untuk menyalurkan pinjaman modal kerja. 

Saat ini baru sekitar 7% dari total pinjaman BPD yang tersalurkan dengan baik. Meski demikian, masih ada sekitar 92% simpanan menganggur di BPD yang bisa disalurkan menjadi kredit produktif dengan menggandeng fintech crowdfunding.

Baca juga: Berita Fintech Hari Ini: Tips Cermat Memanfaatkan Aplikasi Keuangan

Menjawab pertanyaan tentang kategori terseksi di fintech, Alwin mengatakan kategori crowdfunding sekuritas sangat menarik saat ini. 

Pada dasarnya, securities crowdfunding adalah sekuritisasi proyek oleh UMKM yang dapat diikuti oleh investor ritel berdasarkan kriteria tertentu. Namun, perlu ada sosialisasi yang lebih besar dan struktur proyek yang lebih baik.

Kategori lain yang mendapatkan traksi besar adalah penilaian kredit. “Jadi saya kira penggunaan big data dan data alternatif akan semakin marak di Indonesia,” tambah Alwin.

Perbankan digital juga menawarkan peluang bisnis yang luar biasa bagi para pemain fintech. 

Baca jugaRaup Rp 13,7 Triliun, GoTo Masih Pegang Rekor Dana IPO Terbesar 2022

“Bahkan saat ini semakin banyak bank tradisional seperti bank pembangunan daerah secara agresif bermitra dengan fintech karena mereka tidak perlu berinvestasi di belanja modal. Sebaliknya, fintech diuntungkan dengan kekuatan BPD dalam mengenali budaya dan kearifan lokal,” kata Alwin.

Peluang Indonesia sama Seperti Singapura– Berita Fintech Indonesia

Di sisi lain, Chief Operating Officer Singapore Fintech Association Reuben Lim mengatakan, Indonesia, seperti halnya Singapura, menurut saya sedang mengalami pertumbuhan eksponensial tidak hanya di segmen B2B tetapi juga di segmen B2C sebagaimana disampaikan para pembicara hari ini. 

“Kami melihat ada peluang kolaborasi yang sangat kuat antara para pemain Fintech dari kedua negara,” kata Lim.

Dalam hal pemilihan partner yang tepat, Melisa Irene, partner East Ventures mengatakan bahwa banyak organisasi yang dapat membantu menjembatani kesenjangan antara kedua belah pihak. 

“Sebelum melakukan transaksi, penting bagi investor untuk memahami pihak lain sehingga mereka dapat melakukan percakapan. Juga, kita perlu menjangkau orang-orang yang dapat memperkenalkan kita, memberikan sudut pandang kita versi seseorang,” kata Irene.

Irene menambahkan, pasar B2B khususnya menawarkan potensi besar mengingat sektor UKM Indonesia yang besar dan ketersediaan data yang lebih besar.

Itulah informasinya mengenai berita fintech Indonesia hari ini. Negeri ini memiliki peluang bisnis besar dalam industri fintech tersebut.

Baca jugaRaup Rp 13,7 Triliun, GoTo Masih Pegang Rekor Dana IPO Terbesar 2022

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU