JAKARTA, duniafintech.com – Berita fintech Indonesia kali ini mengulas seputar investasi yang menarik dan menguntungkan.
Di era digitalisasi ini, investasi sudah banyak yang didukung oleh teknologi. Salah satunya adalah crowdfunding. Crowdfunding adalah salah satu instrumen investasi yang kini mulai berkembang dan banyak diminati para investor.
Sejatinya, crowdfunding adalah salah satu layanan finansial teknologi berinvestasi masa kini yang kian populer. Secara garis besar, crowdfunding merupakan sebuah istilah dalam layanan finansial yang berarti skema patungan atau urun dana.
Jenis investasi yang satu ini juga mulai banyak diminati oleh kalangan investor di tanah air.
Berita Fintech Indonesia: Apa Itu Crowdfunding?
Crowdfunding berasal dari kata crowd yang berarti keramaian dan secara tersirat memiliki makna sejumlah besar orang, dan funding yang artinya pengumpulan dana.
Dengan begitu, metode ini adalah salah satu teknik pengumpulan dana yang dilakukan oleh banyak orang dan nantinya dana tersebut akan dipakai untuk tujuan suatu bisnis.
Dalam Bahasa Indonesia, ini disebut dengan urun dana. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), urun dana merupakan pendanaan suatu usaha, proyek, dan sebagainya yang melibatkan masyarakat, biasanya melalui jejaring internet.
Baca juga: Raup Rp 13,7 Triliun, GoTo Masih Pegang Rekor Dana IPO Terbesar 2022
Dengan kata lain, ini merupakan skema pendanaan sebuah proyek bisnis yang dilakukan dengan penggalangan dana atau oleh beberapa investor yang memiliki cara kerja mudah dan murah. Hal ini bisa diandalkan sebagai investasi yang menguntungkan untuk anda yang ingin mudah berinvestasi masa kini.
Sebagai informasi, metode urun dana ini juga menjadi salah satu bentuk dari crowdsourcing dan keuangan alternatif yang mulai kembali muncul dan banyak dimanfaatkan orang untuk membantu para pengusaha maupun UKKM yang sedang merintis usaha.
Jenis-jenisnya– Berita Fintech Indonesia
Skema crowdfunding dibagi dalam 4 jenis, di antaranya:
1. Donation Based
Sesuai namanya, para penyumbang yang menyetorkan modalnya tidak mendapat imbalan apapun dari proyek yang diajukan. Biasanya pada donation based, crowdfunding memang diperuntukkan untuk proyek-proyek yang bersifat non-profit seperti membangun panti asuhan, sekolah dan kegiatan amal lainnya.
2. Reward Based
Pada jenis yang ini, mereka yang mengajukan proposal biasanya memberikan penawaran berupa hadiah atau imbalan lainnya berupa barang, jasa atau sebuah hak, bukan memberikan bagi hasil dari keuntungan yang didapat dari proyek tersebut.
Crowdfunding jenis ini biasanya diperuntukkan untuk proyek dari industri kreatif seperti gamers, dimana para donatur yang mendanai proyek tersebut akan diberikan fitur-fitur menarik dari game tersebut.
3. Debt Based
Sebenarnya crowdfunding jenis ini sama dengan pinjaman biasa. Para calon debitur akan mengajukan proposalnya dan para donatur atau kreditur akan menyetorkan modal yang dianggap sebagai pinjaman dengan imbal balik berupa bunga.
4. Equity Based
Konsep ini yang mana uang disetorkan akan menjadi ekuitas atau bagian kepemilikan atas perusahaan dengan imbalan dividen.
5. Securities Crowdfunding- Berita Fintech Indonesia
Securities crowdfunding adalah skema pendanaan dengan sistem penggalangan dana (raising fund) atau yang biasa diistilahkan sebagai patungan. Sistem yang satu ini akan mengumpulkan para investor yang ingin berinvestasi secara bersama-sama untuk mendanai sebuah bisnis.
Baca juga: Berita Fintech Hari Ini: Tips Cermat Memanfaatkan Aplikasi Keuangan
Di Indonesia, crowdfunding kini mulai populer dan memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi instrumen pengumpulan dana investasi. Penggunaanya relatif mudah serta sudah berbasis internet sehingga dapat diakses setiap oleh orang.
Kesimpulan
Sistem crowdfunding merupakan upaya pendanaan kolektif untuk mengembangkan suatu bisnis maupun usaha dan sebuah kegiatan acara. Caranya bisa melalui equity, donasi, reward, hingga debt crowdfunding.
Urun dana ini layak dicoba oleh startup ataupun pebisnis pemula karena memiliki beberapa kelebihan, seperti jangkauannya yang lebih luas, dapat memikat investor potensial, dan memiliki proses pengajuan yang mudah.
Kita pun dapat menentukan sistem atau jenis crowdfunding yang dibutuhkan, mengurangi kompetisi dengan startup besar, serta mendapat momentum untuk membangun basis konsumen yang kuat.
Namun, di balik kesuksesan crowdfunding juga berawal dari kredibilitas bisnis yang kuat, serta proposal usaha yang unik, menarik, dan informatif, sehingga para investor akan sangat tertarik dengan perkembangan bisnis di masa yang akan datang.
Itulah informasi seputar berita fintech Indonesia yang mengulas tentang investasi crowdfunding. Semoga bermanfaat ya.
Baca juga: Cara Ganti PIN ATM Mandiri dan Tips Jaga Kerahasiaan PIN ATM
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada