31.2 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

Berita Fintech Indonesia: Fintech P2P Lending Perluas Cakupan Pinjaman ke Luar Jawa

JAKARTA, duniafintech.com – Berita fintech Indonesia kali ini akan mengulas fintech P2P lending yang memperluas cakupan pinjaman ke luar Jawa.

Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memaksimalkan penyaluran pinjaman usaha kepada Usaha Mikro Kecil Menengah.

Fintech P2P lending pun melebarkan sayapnya bukan hanya di pulau Jawa, melainkan ke luar Jawa untuk bisa mencapai target penyalurannya. Adapun sebagian besar industri fintech sudah menyalurkan dananya ke luar Jawa.

Berikut ini berita fintech Indonesia selengkapnya, seperti dinukil dari KONTAN, Jumat (28/10/2022).

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: DANA Aplikasi Finance Nomor Satu Versi data.ai 

Berita Fintech Indonesia: Penyaluran Pinjaman Diproyeksikan Rp250 T

Sebagai informasi, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memproyeksikan penyaluran pinjaman fintech P2P lending mencapai Rp250 triliun sepanjang tahun 2022, seiring dengan kebutuhan terhadap keuangan yang masih tinggi.

Untuk diketahui, kini tercatat ada 102 penyelenggara fintech yang mempunyai izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sekaligus anggota AFPI. Menurut data OJK, per Agustus 2022, industri fintech pendanaan bersama mencatatkan pertumbuhan outstanding senilai Rp47,23 triliun, yang tumbuh 81% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Adapun statistik yang dihimpun oleh OJK memaparkan kinerja 102 platform P2P resmi per Agustus 2022, nilai penyaluran pinjaman sejak Januari 2022 mencapai Rp148,83 triliun yang diterima oleh 124 juta akun peminjam secara kumulatif.

berita fintech indonesia

Berita Fintech Indonesia: Akseleran Salurkan Rp725 M

Menurut CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Tambunan, total penyaluran pinjaman usaha Akseleran secara kumulatif di luar Jawa dari Oktober 2017 hingga pertengahan Oktober 2022 ini sudah mencapai sebesar Rp725 miliar atau setara dengan 12% dari total pinjaman.

“Kontribusi sebesar 12% dari luar Pulau Jawa ini tercatat mengalami pertumbuhan dibandingkan pencapaian yang terjadi hingga Maret 2022 yang berada di angka 10%,” katanya.

Akseleran secara spesifik sudah menyalurkan pinjaman untuk 5 besar wilayah di luar pulau Jawa yang telah memperoleh pembiayaan modal usaha melalui Akseleran, yakni Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Bali, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.

“Bahkan, ada usaha di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang sudah Akseleran dukung untuk permodalannya telah melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) bernama PT Transkon Jaya Tbk,” sebutnya.

Ditambahkannya, Akseleran pun berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis UMKM yang tidak hanya di pulau Jawa, tetapi juga memperluas cakupan wilayah-wilayah di luar pulau Jawa.

“Hingga saat ini, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha secara kumulatif hampir sebesar Rp6 triliun,” tuturnya.

 Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Daftar 5 Pinjol Cepat Cair Legal 2022

Porsi Penyaluran Modal Dominan

Di lain sisi, dikatakan AVP Marketing and PR Amartha, Rezki Warni, Amartha sudah menyalurkan pinjaman di luar pulau Jawa dengan porsi penyaluran modal yang dominan.

“Penyaluran di Sumatra dan Sulawesi hingga kuartal III 2022 mencapai lebih dari Rp2 triliun, atau naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu,” ucapnya.

Adapun di luar pulau Jawa, wilayah operasional Amartha ada di 2 pulau utama, yakni Sumatra dan Sulawesi. Jangkauan Amartha tersebar di 17 provinsi di Indonesia. Di pulau Sumatra, tersebar di provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, dan lain-lain.

Sementara itu, di pulau Sulawesi, ada di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan provinsi lainnya. Sektor usaha ultra mikro yang mendominasi di Amartha, di antaranya sektor usaha yang bergerak di perdagangan, misalnya warung kelontong, warung makan, warung sayur, dan warung kopi. Porsinya mencapai lebih dari 60%, sedangkan sisanya diisi oleh sektor pertanian, kerajinan, dan industri rumah tangga.

Hingga kuartal III 2022, Amartha diketahui telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp3 triliun atau tumbuh lebih 88% YoY. Amartha pun berhasil menjaga kualitas pinjaman dengan sangat baik sebab perusahaan mencatatkan NPL (non performing loan) stabil di kisaran 0,38% serta TKB-90 sebesar 99,62%.

Salurkan Pendanaan Rp40,48 T

Disampaikan Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya, hingga kini Grup Modalku sudah menyalurkan pendanaan sebesar Rp40,48 triliun kepada lebih dari 5,1 juta pinjaman UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

“Beberapa area di luar Pulau Jawa yang paling banyak didanai oleh Modalku antara lain Riau, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Bali,” sebutnya.

Ia pun menyatakan, sampai saat ini, industri UMKM yang paling banyak didanai oleh Modalku didominasi oleh sektor perdagangan, baik grosir dan eceran, termasuk pengusaha online sebesar 58%.

Pendanaan Aktif di Luar Jawa Mencapai 48,8 Persen

Sementara itu, CEO Danain, Budiardjo Rustanto, mengatakan, pendanaan aktif Danain di luar Jawa saat ini mencapai 48,8% dari total pendanaan aktif sebesar Rp59 miliar.

Hingga saat ini, Danain sudah menyalurkan pinjaman secara keseluruhan mencapai Rp104,7 miliar. Adapun Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan menjadi wilayah penyaluran pinjaman Danain.

Sekian ulasan tentang berita fintech Indonesia yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Berita Fintech Indonesia: Permintaan Pinjaman Berpeluang Naik, Ini Kata Modalku

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU