25.4 C
Jakarta
Minggu, 24 November, 2024

Berita Kripto Hari Ini: FTX Runtuh, Korea Selatan Paling Terdampak

JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini membahas sebuah analisis baru dari Coingecko pasca runtuhnya pertukaran kripto FTX.

Analisis tersebut menunjukkan negara-negara yang paling terkena dampak runtuhnya pertukaran cryptocurrency FTX,di antaranya Korea Selatan, Singapura, dan Jepang. 

Kemudian, ada Rusia, Jerman, Turki, Taiwan, India, Mesir, dan Brasil yang juga masuk dalam daftar 10 besar negara yang paling terpengaruh oleh krisis FTX.

Berikut ini berita kripto hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Liputan6.com.

Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Terungkap! FTX Punya Uang Tunai Rp19,4 T

Berita Kripto Hari Ini: Korea Selatan Paling Terpengaruh 

Adapun studi ini memeriksa pengunjung unik dan lalu lintas bulanan FTX.com berdasarkan negara dari data Similarweb dari Januari hingga Oktober. Seperti diketahui, pertukaran kripto FTX mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada 11 November.

Berdasarkan analisis, Korea Selatan paling terpengaruh oleh kejatuhan FTX karena rata-rata 297.229 pengguna unik dari negara itu mengunjungi FTX.com setiap bulan. Angka itu mewakili 6,1 persen dari lalu lintas situs web.

Kemudian, negara berikutnya yang paling terpengaruh adalah Singapura, dengan 241.675 pengguna unik mengunjungi situs web FTX setiap bulan, mewakili 5 persen lalu lintas situs secara global. Saat Binance menutup operasinya di Singapura pada Desember tahun lalu, pengguna Binance dilaporkan beralih ke FTX.

Negara selanjutnya yang paling terpengaruh, yakni Jepang, dengan 223.513 pengguna unik mengunjungi situs web FTX setiap bulan, menyumbang 4,6 persen dari lalu lintas situs web. Pada awal tahun ini, konglomerat Jepang Softbank menginvestasikan USD 100 juta di FTX.

Di samping ketiga negara itu, Rusia, Jerman, Turki, Taiwan, India, Mesir, dan Brasil juga masuk dalam daftar 10 besar negara yang paling terkena dampak krisis FTX. Adapun analisis menunjukkan hanya 92.935 pengunjung situs FTX yang berasal dari AS. Akan tetapi, itu tidak termasuk lalu lintas ke FTX AS yang menggunakan domain terpisah.

Saat ini, FTX diselidiki di berbagai negara. Di Amerika Serikat (AS), Departemen Kehakiman (DOJ), Securities and Exchange Commission (SEC), dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) sedang menyelidiki pertukaran untuk kesalahan penanganan dana pelanggan. 

Sementara itu, Unit intelijen keuangan Turki mulai menyelidiki FTX minggu lalu. Komisi Sekuritas Bahama sudah mencoba merebut cryptocurrency FTX. CEO FTX baru, John J. Ray, III, yang menggantikan Sam Bankman-Fried setelah pengajuan kebangkrutan, mengatakan minggu lalu.

berita kripto hari ini

Negara Lainnya

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, (24/11/2022) mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang menghijau. Hal ini seiring rilis risalah yang menunjukkan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Di sisi lain, Bank of Korea memilih kenaikan suku bunga lebih kecil sebesar 25 basis poin. Hal itu sesuai dengan harapan. Indeks Kospi naik 0,56 persen dan won Korea Selatan sedikit menguat terhadap dolar AS di posisi 1,338 setelah keputusan diumumkan.

Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,35 persen setelah saham di wall street menanjak setelah rilis risalah the Fed. Indeks Nikkei 225 bertambah 1,34 persen dan indeks Topix menanjak 1,29 persen

Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Bank Sentral Inggris Sebut Perlu Aturan Kripto Pasca Bangkrutnya FTX

Berita Kripto Hari Ini: FTX Bangkrut, Presiden The Fed Minneapolis Sebut Gagasan Kripto Adalah Omong Kosong

Diberitakan sebelumnya, Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis, Neel Kashkari membagikan pandangannya mengenai kripto dan runtuhnya pertukaran cryptocurrency FTX pada Jumat (18/11/2022) lalu.

Melalui cuitan di Twitter, Kashkari menilai bahwa runtuhnya FTX bukan kasus satu perusahaan penipuan dalam industri kripto yang serius dan menyebut kripto adalah gagasan omong kosong. 

“Seluruh gagasan tentang kripto adalah omong kosong. Tidak berguna untuk pembayaran. Tidak ada lindung nilai inflasi. Tidak ada kelangkaan. Tidak ada otoritas pajak. Hanya alat spekulasi dan orang bodoh yang lebih besar,” cuitnya di Twitter, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (23/11/2022).

Ia pun tidak pernah menjadi pendukung bitcoin atau kripto. Dia sebelumnya menyebut mereka “tempat sampah raksasa”. Pada Agustus tahun lalu, dia menyatakan bahwa bitcoin dan crypto adalah 95 persen penipuan, hype, kebisingan, dan kebingungan. 

“Saya belum melihat kasus penggunaan selain mendanai kegiatan terlarang seperti narkoba dan prostitusi,” sebutnya pada waktu itu. 

Di lain sisi, ia Kashkari percaya keruntuhan FTX bukanlah kasus satu perusahaan penipuan di industri kripto, beberapa orang sudah menunjukkan krisis pertukaran tidak spesifik untuk kripto.

FTX dan mantan CEO Sam Bankman-Fried telah dibandingkan dengan penipuan Enron atau skema Ponzi Bernie Madoff. Menyusul kehancuran FTX, beberapa pejabat Fed menyerukan regulasi cryptocurrency yang lebih ketat.

Menurut Wakil Ketua Federal Reserve (the Fed), Lael Brainard telah menekankan pentingnya pengawasan cryptocurrency yang kuat. 

“Sangat memprihatinkan melihat investor ritel benar-benar dirugikan oleh kerugian ini,” ujarnya.

Disampaikan Wakil ketua Federal Reserve untuk pengawasan, Michael Barr, dalam menanggapi pertanyaan di sidang Komite Perbankan Senat minggu lalu khawatir soal risiko yang tidak diketahui di sektor non-bank, termasuk aktivitas kripto.

Sekian ulasan tentang berita kripto hari ini yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: KADINVERSE Hadir di Ajang B20

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU