26.8 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

Berita Kripto Hari Ini: Bos Terra Luna Tak Terlacak di Singapura, Kabur ke Mana? 

JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini mengulas tentang perkembangan kasus bos Terra Luna yang menjadi buronan. 

Dia adalah Do Kwon. Pria Korea Selatan (Korsel) itu kekinian masih terus diburu keberadaannya. 

Lantas pengadilan Korea Selatan juga telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap pendiri Terra Luna ini. Lantas bagaimana selanjutnya, mari kita simak ulasan berita kripto hari ini. 

Do Kwon Tak Terlacak di Singapura– Berita Kripto Hari Ini

Pengadilan telah Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan pengembang utama cryptocurrency Luna dan TerraUSD, Do Kwon. Terbaru, Kepolisian Singapura mengatakan bahwa pengembang kripto Do Kwon saat ini tidak berada di Singapura. Lantas di mana dia? 

Kepolisian Singapura mengatakan, pengembang kripto Do Kwon yang dituduh melakukan penipuan oleh investor setelah runtuhnya cryptocurrency Luna dan TerraUSD, saat ini tidak berada di kota Singa.

Melansir dari Reuters, Do Kwon merupakan pengembang utama dua mata uang kripto tersebut yang mengalami keruntuhan pada bulan Mei 2022 lalu, sehingga menyebabkan gejolak di pasar kripto di seluruh dunia.

Do Kwon yang juga pendiri platform kripto Terraform Labs, dituduh melakukan penipuan oleh investor kedua cryptocurrency atau maya uang kripto tersebut.

Pekan lalu, juru bicara kejaksaan Korea Selatan mengatakan surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk enam orang, termasuk Do Kwon, yang dilaporkan tinggal di Singapura.

Berita Kripto Hari Ini

Ngaku Pindah ke Singapura Demi Keluarga, Tapi di Sana Tidak Ada

Do Kwon mengatakan, bahwa dia pindah ke Singapura karena khawatir keselamatan keluarganya akan terancam.

Melalui sebuah wawancara dengan platform media kripto Coinage pada awal Agustus 2022 lalu, dia menolak menyebut kepindahannya ini sebagai upaya untuk menghindari penyelidikan.

Sementara perintah penangkapannya datang setelah proses penyelidikan yang berjalan selama berbulan-bulan.

Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Kabur dari Negaranya, Bos Terra Luna Diburu

Keruntuhan Luna dan TerraUSD telah menyulut kemarahan publik di Korea Selatan. Secara global, investor di dua cryptocurrency tersebut kehilangan dana hingga 42 miliar dolar AS, menurut perusahaan analitik blockchain Elliptic.

Kepolisian Singapura itu menambahkan, pihaknya akan berupaya membantu kepolisian Korea Selatan dalam lingkup undang-undang domestik dan kewajiban internasionalnya.

Bos Terra Luna Bakal Masuk Bui, Gimana Nasib Tokennya? – Berita Kripto Hari Ini

Sebelumnya, pihak berwenang dari Pengadilan Korea Selatan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Do Kwon, developer utama mata uang kripto Terra Luna dan TerraUSD itu. 

Nilai Kedua token tersebut ambruk pada Mei 2022 yang mengguncang pasar kripto dunia. 

Baca juga: Ikut Membangun Indonesia, Indodax Sumbang Pajak Ratusan Miliar

Do Kwon, juga pendiri platform blockchain Terraform Labs, dituduh melakukan penipuan investor ketika nilainya jatuh di bawah US$1 per koinnya. Ia pun merana. 

“Surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk enam orang, termasuk Do Kwon, yang saat ini tinggal di Singapura,” kata juru bicara kejaksaan Korea Selatan, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (16/9/2022) lalu. 

Para investor di kripto Terra, LUNC dan USTC, telah merasa sakit hati dan dicurangi akibat runtuhnya ekosistem Terra tersebit. Sebagian dari mereka pun menuntut Do Kwon atas tuduhan penipuan dan manipulasi pasar, dan kini telah dikabulkan oleh pengadilan Seoul, Korea Selatan. 

Penangkapan Do Kwon telah tercantum dalam surat resmi tersebut, di mana Pendiri Terra Luna tersebut kini diduga berada di Singapura.

Selain Kwon, surat tersebut juga memerintahkan penangkapan salah satu Pendiri Terraform Labs, Nicholas Platias, dan karyawan Han Mo. Keduanya dituduh melanggar Undang- Undang Pasar Modal tersebut. 

Penyelidikan Tuntas, Penjara Menanti

Perintah penangkapan tersebut datang setelah berbulan-bulan penyelidikan, termasuk operasi pencarian dan penyitaan di kantor terkait dan pertukaran mata uang kripto lokal.

TerraUSD, yang disebut stablecoin yang pernah berada di antara 10 cryptocurrency teratas secara global berdasarkan nilai pasar, dengan mematok satu koin setara US$1. Namun nilainya jatuh di bawah US$1 dan menyeret token pasangan Terra Luna yang jatuh bersamanya tersebut. 

Gejolak pasar yang terjadi kemudian menyebabkan kegagalan beberapa perusahaan kripto besar termasuk pemberi pinjaman kripto AS Celcius dan manajer dana kripto yang berbasis di Singapura Three Arrows Capital itu 

Itulah ulasan berita kripto hari ini yang membahas soal perkembangan kasus Do Kwon, pendiri Terra Luna. Semoga kasus ini segera tuntas dan industri kripto dunia semakin gemilang.

Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Pertumbuhan Kripto di Indonesia Masuk Top 20 Global

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU