JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini datang dari Do Kwon, pendiri kripto Terra Luna yang jadi buronan dan interpol turun tangan.
Baru-baru ini, ia diketahui telah pergi meninggalkan Korea Selatan (Korsel) –negara asalnya, dan kini keberadaannya entah di mana.
Saat ini, Do Kwon pun menjadi buronan. Ia akan dijemput paksa oleh Interpol. Lantas seperti apa kasus yang menjerat Do Kwon hingga mengguncang dunia crypto? Simak berita kripto hari ini.
Baca juga: Berita Kripto Indonesia: NFT Baru Besutan Line
Do Kwon Diburu, Interpol Turun Tangan– Berita Kripto Hari Ini
Karena keberadaan yang tidak diketahui itu, Pengadilan Korea Selatan (Korsel) akhirnya meminta Interpol untuk andil dalam kasus Do Kwon ini.
Pengadilan Korsel minta Interpol untuk mengeluarkan red notice atas Pendiri Terra tersebut, yang akan menjadikan Do Kwon sebagai buronan internasional.
Melansir dari Blockchain Media, kasus Terra sendiri telah menjadi salah satu berita buruk terbesar bagi industri kripto karena menyeret beberapa perusahaan kripto besar ke dalam kebangkrutan, seperti Three Arrows Capital (3AC) hingga Celsius Network.
Dalam kasus itu, Terra juga telah menjual ribuan cadangan Bitcoin (BTC) mereka untuk menyelamatkan pasak UST, namun gagal. Itu telah membawa gelombang bearish tambahan bagi BTC, serta membuat pasar kripto kian jatuh suram.
Do Kwon Menjadi Target Interpol
Tuntutan terhadap Do Kwon datang setelah sebagian investor Terra tersebut merasa dicurangi dalam kasus runtuhnya ekosistem Terra.
Pendiri Terraform Labs (TFL) tersebut dituduh melakukan kecurangan seperti manipulasi pasar, yang ditujukan untuk keuntungan pribadi dari hasil jatuhnya harga token LUNA (kini disebut LUNC) dan UST.
Berdasarkan laporan Financial Times yang dilansir oleh Decrypt, pihak berwenang Korea Selatan telah memulai prosedur red notice dan mencabut paspor Pendiri Terra tersebut.
“Kami melakukan yang terbaik untuk menemukan dan menangkap [Kwon]. Dia jelas dalam pelarian karena orang-orang keuangan utama perusahaannya juga pergi ke negara yang sama selama waktu itu,” ujar Juru Bicara Kantor Kejaksaan Korsel, dilansir dari Cointelegraph.
Dinilai Tidak Kooperatif– Berita Kripto Hari Ini
Selain itu, Do Kwon juga diklaim menolak untuk bekerjasama dalam penyelidikan kasus Terra yang menyeretnya, sehingga langkah lebih lanjut pun diambil.
Namun, beberapa hari lalu, Pendiri TFL tersebut muncul di Twitter dengan mengatakan bahwa dirinya tidak sedang dalam pelarian atau semacamnya.
Do Kwon mengatakan siap untuk bekerjasama dengan lembaga mana pun dan tidak menyembunyikan apa pun. Dirinya berharap mendapatkan kesempatan untuk mengklarifikasi segalanya tentang kasus Terra itu.
Tetapi, melalui pengacaranya, Do Kwon mengatakan bahwa dirinya tidak ingin segera menanggapi panggilan dari Pengadilan Korsel.
Dalam data resmi Interpol, saat ini ada sebanyak 7.151 orang yang secara publik masuk dalam daftar red notice. Namun, pada saat penulisan nama Do Kwon belum ada di dalamnya.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Bappebti Matangkan Aturan Buat Lindungi Investor Kripto
Do Kwon Tak Terlacak di Singapura, ke Mana Dia?
Sebelumnya,Pengadilan telah Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan pengembang utama cryptocurrency Luna dan TerraUSD, Do Kwon. Terbaru, Kepolisian Singapura mengatakan bahwa pengembang kripto Do Kwon saat ini tidak berada di Singapura. Lantas di mana dia?
Kepolisian Singapura mengatakan, pengembang kripto Do Kwon yang dituduh melakukan penipuan oleh investor setelah runtuhnya cryptocurrency Luna dan TerraUSD, saat ini tidak berada di kota Singa itu.
Melansir dari Reuters, Do Kwon merupakan pengembang utama dua mata uang kripto tersebut yang mengalami keruntuhan pada bulan Mei 2022 lalu, sehingga menyebabkan gejolak di pasar kripto di seluruh dunia.
Do Kwon yang juga pendiri platform kripto Terraform Labs, dituduh melakukan penipuan oleh investor kedua cryptocurrency atau mata uang kripto tersebut.
Pekan lalu, juru bicara kejaksaan Korea Selatan mengatakan surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk enam orang, termasuk Do Kwon, yang dilaporkan tinggal di Singapura.
Ngaku Pindah ke Singapura Demi Keluarga, Tapi di Sana Tidak Ada– Berita Kripto Hari Ini
Do Kwon mengatakan, bahwa dia pindah ke Singapura karena khawatir keselamatan keluarganya akan terancam.
Melalui sebuah wawancara dengan platform media kripto Coinage pada awal Agustus 2022 lalu, dia menolak menyebut kepindahannya ini sebagai upaya untuk menghindari penyelidikan.
Sementara perintah penangkapannya datang setelah proses penyelidikan yang berjalan selama berbulan-bulan.
Keruntuhan Luna dan TerraUSD telah menyulut kemarahan publik di Korea Selatan. Secara global, investor di dua cryptocurrency tersebut kehilangan dana hingga 42 miliar dolar AS, menurut perusahaan analitik blockchain Elliptic.
Kepolisian Singapura itu menambahkan, pihaknya akan berupaya membantu kepolisian Korea Selatan dalam lingkup undang-undang domestik dan kewajiban internasionalnya.
Itulah ulasan berita kripto hari ini yang membahas kasus yang dialami pendiri Terra Luna, Do Kwon. Semoga kasus ini dapat segera selesai sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Baca juga: Berita Kripto Indonesia: Bappebti akan Beri Rating Exchanger Kripto
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada