JAKARTA, duniafintech.com โ Berita startup Indonesia startup properti Goro menerima pendanaan pra-awal US$ 1 juta (sekitar Rp 15,2 miliar).
Investasi tersebut dipimpin oleh Iteratif. Investor lain yang berpartisipasi yakni XA Network, StashAway Angel Investors, veteran properti dari Colliers Indonesia Mike Broomell.ย
Berikut ini berita startup Indonesia selengkapnya, seperti dikutip dari Katadata.co.id, Kamis (10/8/2023).
Baca juga: Tips Menjalankan Bisnis Startup dan Jenis-jenisnya, Simak Yuk!
Berita Startup Indonesia: Imbal Hasil dari Pendapatan Sewa
Berdasarkan laman LinkedIn, startup Goro merupakan marketplace properti yang memungkinkan pengguna memiliki properti secara pecahan mulai dari Rp 10 ribu.ย
Pengguna akan mendapatkan imbal hasil dari pendapatan sewa setiap bulan, dan dari nilai jual properti ketika dijual.
โSemua orang bercita-cita untuk berinvestasi di properti tetapi terkendala keuangan dan prosedur yang rumit. Goro bertujuan mengatasi tantangan ini dan memungkinkan siapa pun, terlepas dari lokasinya, untuk membangun portofolio properti dengan imbal hasil tinggi,โ kata Co-founder sekaligus CEO Robert Hoving dalam keterangan pers dikutip dari Tech In Asia.
Model bisnis startup Goro sama dengan unicorn properti yang berbasis di Amerika Serikat Divvy Homes. Co-founder Divvy Homes yakni Brian Ma, yang kini menjadi mitra umum Iterative.ย
Sejak diluncurkan pada awal tahun ini, Goro menyebutkan bahwa basis pengguna tumbuh 15% per minggu.ย
Perusahaan menambahkan bahwa portofolio mereka dipilih oleh manajer properti profesional sehingga menghasilkan 11% hasil sewa tahunan bersih bagi para pengguna.ย
Startup tersebut berencana merambah pasar properti sekunder alias secondary market yakni properti yang sebelumnya dimiliki atau ditinggali, dan kemudian dijual kembali kepada orang lain.
Hal itu bertujuan memberi pengguna lebih banyak likuiditas. Properti sekunder dinilai berkembang pesat di Jakarta dan Bali.
Berita Startup Indonesia: OCBC NISP Siap Berikan Dukungan Modal
Sebelumnya diberitakan, PT Bank OCBC NISP Tbk dalam memberikan dukungan terhadap startup. Managing Director OCBC NISP Ventura Darryl Ratulangi mengaku telah mengantongi daftar perusahaan yang akan dibidik pada paruh kedua tahun 2023 ini.
โTidak hanya fintech, kami melakukan investasi di semua sektor di Indonesia. Cuma memang karena kami anak usaha dari perusahaan perbankan, investasi kami tidak jauh dari finance,โ tutur Darryl.
Dia menjelaskan alasan perusahaan memberikan modal kepada perusahaan startup di tengah badai PHK karena kondisi tersebut adalah hal yang lumrah karena terjadinya perubahan iklim bisnis. Dalam kasus PHK di industri startup, beberapa perusahaan mungkin tidak memiliki pilihan lain saat keuangan perusahaan startup negatif.
Baca juga: Berita Startup Hari Ini: Rangkul 6 Startup, PLN Group Ubah Tantangan Global Jadi Peluang
โMasih rugi, di mana cash dalam perusahaan mereka sudah mau habis, jadi kalau mereka tidak melakukan PHK atau pengurangan karyawan sudah pasti mereka akan tutup,โ ujar Daryl.
Darryl menilai semua perusahaan akan kembali ke fokus perusahaan pada awalnya atau tidak mengembangkan bisnis di luar keahliannya. Nah, inilah momentum yang tepat jika hendak berinvestasi di start up.
Meski demikian, Darryl mengaku berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dalam menginvestasikan dananya. Dia memastikan, startup yang didanai memiliki keunggulan dan keunikan untuk dapat menggarap market Indonesia. Setidaknya ada tujuh kriteria yang ditetapkan OCBC NISP Ventura dalam menyuntikkan dana terhadap startup.
โSaat ini, OCBC NISP Ventura berinvestasi pada startup dengan tahapan Seed Funding (pendanaan tahap awal yang berbasis ekuitas), dan pendanaan Series A (tahapan awal dari funding startup yang sudah memasuki venture capital,โ jelasnya.
Alasan OCBC NISP Ventura Danai Perusahaan Start Up
Daryl mengungkapkan ejumlah faktor yang menjadi pertimbangan OCBC NISP dalam menyalurkan pendanaan. Salah satunya ialah startup teknologi di Indonesia untuk menciptakan proposisi ekosistem beyond banking.
โBerinvestasi di perusahaan yang dapat menghasilkan return investasi yang tinggi, biasanya melalui initial public offering (IPO) atau akuisisi oleh perusahaan yang lebih besar,โ kata Darryl
Selain itu, pihaknya juga membuka potensi untuk bermitra dengan perusahaan startup dapat membawa manfaat potensial seperti akses ke teknologi dan inovasi baru, peningkatan efisiensi dan penghematan biaya, serta ekspansi ke pasar baru.
Terdapat 15 perusahaan yang telah mendapatkan suntikan dana. Beberapa diantaranya, 99Group, Dekoruma, Rukita, AwanTunai, GajiGesa, IDN Media, USS Networks, EdenFarm dan Sirclo. Bahkan, pada semester kedua tahun ini, OCBC NISP Ventura masih akan menyuntikkan modal.
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com