33.1 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

Berkat Saham-Kripto, Orang Kaya Baru di AS Bertambah Satu Juta Jiwa

JAKARTA, duniafintech.com – Laporan dari perusahaan riset kekayaan Spectrem Group, mengungkap ada satu juta jutawan baru di Amerika Serikat (AS) selama 2021. Kemunculan orang kaya baru itu berkat keuntungan pasar saham dan kripto.

Warga AS yang investasi dengan aset US$ 1 juta atau lebih yang setara dengan Rp 14,24 miliar ke atas (kurs Rp 14.236) melonjak ke rekor 14,6 juta orang pada 2021. Jumlah itu naik lebih dari 10% dibanding 13,3 juta orang pada 2020.

“Ini adalah tahun terkuat yang pernah ada untuk penciptaan jutawan di semua segmen,” kata Presiden Spectrem Group, George Walper dikutip dari CNBC melalui Detik.com, Jumat (18/3/2022).

Jumlah kekayaan orang AS senilai US$ 25 juta atau lebih yang setara Rp 355,9 miliar ke atas melonjak 18%. Sekarang jumlahnya 252.000 orang, naik dari 214.000 pada 2020.

Begitu juga dengan jumlah investor mass affluent atau mereka yang memiliki kekayaan US$ 100.000 sampai US$ 1 juta (setara Rp 1,42 miliar sampai Rp 14,24 miliar), jumlahnya tumbuh sekitar 2%.

Pasar saham sejauh ini merupakan mesin pencipta kekayaan terbesar bagi para jutawan dan orang kaya pada 2021. Bagaimana tidak, S&P 500 naik 27% dan Nasdaq naik 21%. Setidaknya 1% orang terkaya AS memperoleh US$ 3 triliun lebih kekayaan dari pasar saham pada 2021.

Kripto dan aset lainnya seperti non-fungible token (NFT) dan real estat juga bertambah nilainya hingga menambah kekayaan orang kaya. Meski ada perubahan harga yang liar pada kripto, menurut CoinGecko, total kapitalisasi pasarnya naik US$ 1,5 triliun tahun lalu menjadi lebih dari US$ 2,3 triliun.

Terlepas dari itu, keuntungan seperti di atas dinilai tidak bisa dipertahankan pada 2022, mengingat inflasi yang melonjak, kenaikan suku bunga dan potensi perlambatan ekonomi. Penurunan pasar saham sudah mulai memangkas kekayaan investor.

“Setiap hari berubah, jadi sulit untuk memprediksi. Tetapi beberapa bulan pertama tahun 2022 telah melukiskan gambaran yang berbeda dari tahun 2021,” kata Walper.

 

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU