Pernikahan selalu menjadi sebuah momentum penting dalam hidup seseorang. Namun, dalam melanjutkan ke jenjang pernikahan tentu bukannya tanpa hambatan, terutama berkaitan dengan finansial atau sejumlah dana atau biaya pernikahan yang harus disiapkan.
Karena itu, penting untuk mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan pernikahan, termasuk dalam hal pendanaan. Terkait pendanaan, hal ini juga melingkupi biaya yang akan dikeluarkan untuk biaya pesta atau hajatan nantinya.
Pesta pernikahan sendiri, dengan segala kebahagiaan dan keindahannya, memang merupakan impian semua orang. Akan tetapi, dalam menuju ke jenjang pernikahan tersebut, terutama terkait pesta yang nantinya akan digelar, tak sedikit dari anak muda atau pasangan yang kebingungan dalam hal modal alias pendanaannya. Terkait hal itu, pinjaman dana terkadang sering menjadi upaya terakhir mereka dalam memenuhi keinginan tersebut.
Kendati cara ini tidak sepenuhnya keliru, tetapi jika penghasilan cukup terbatas, memang disarankan untuk menggunakan cara lain. Hal itu agar tidak ada jeratan utang bagi keduanya di kemudian hari. Pasalnya, adanya utang tentu akan membuat pasangan yang sedang bahagia-bahagianya ini bisa kelimpungan, bukan?
Di samping itu, penting untuk dipahami bahwa mengumpulkan biaya pernikahan sebaiknya dilakukan sejak jauh hari. Dalam arti, ketika waktu pernikahan semakin dekat, pasangan tak perlu lagi pusing memikirkan dana yang harus dikeluarkan. Upaya mengumpulkan dana atau uang bagi pernikahan ini pun tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi harus berdua. Manajemen keuangan yang tepat sangat dibutuhkan dalam hal ini.
Akan tetapi, meski sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan cermat, pertanyaan yang selalu datang menghantui generasi muda yang ingin menikah pada masa ini adalah, “Pernikahan mewah tanpa utang, bisakah?”
Biaya Pernikahan Sederhana tanpa Utang
Tentu saja bisa! Inilah sejumlah langkah untuk mempersiapkan biaya biaya pernikahan sederhana tanpa utang:
- Penting untuk Mengenali Keuangan Masing-masing
Masing-masing orang tentu berbeda keuangannya, baik dalam hal pendapatan maupun cara menghabiskannya. Maka dari itu, penting bagi tiap pasangan untuk saling mengenali keuangan masing-masing sebelum akhirnya mengumpulkan dana untuk ke jenjang pernikahan.
Misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan ini, “Berapa pendapatan yang diperoleh masing-masing?”, lalu, “Cara menghabiskan uangnya bagaimana?”.
Untuk menuju kehidupan yang baru bersama pasangan, sangat penting mengenali kondisi keuangan masing-masing. Tujuannya adalah agar keputusan terkait keuangan saat nanti menikah bisa disiapkan sejak dini. Dalam hal ini, pengelolaan keuangan menjadi kuncinya.
- Pasangan Punya Utang? Cobalah Pahami Itu
Utang yang masih menjerat pasangan juga penting untuk diketahui. Hal ini dalam artian bahwa beban utang itu bisa diringankan bersama-sama. Jalan keluarnya adalah melunasi secara bersama-sama utang-utang tersebut.
Terkait tabungan, cobalah untuk memisahkan rekening dari pasangan. Hal itu agar masing-masing tahu jumlah pendapatan dan bersama-sama mengatasi utang-utang tadi. Dengan demikian, pelunasan utang pun bisa dilakukan tanpa harus mengorbankan kepemilikan uang pribadi masing-masing.
- Menabung
Bagi mereka yang akan menikah, menabung adalah langkah yang paling penting dilakukan. Rekening terpisah untuk tabungan pernikahan tentu juga harus mulai disiapkan. Masing-masing bisa menabung di rekening itu untuk biaya pernikahan nanti.
Tentu saja kepemilikan uang di rekening pribadi tetap dipertahankan, tetapi menyisihkan penghasilan untuk tabungan pernikahan juga perlu. Nantinya, uang pada tabungan pernikahan itu juga bisa digunakan untuk kehidupan awal saat sudah berumah tangga.
- Membuat Anggaran Bersama
Anggaran bersama perlu dibuat agar masing-masing mengetahui jumlah yang harus dikeluarkan dari nilai penghasilan. Setelah itu, sepakati jumlah maksimal uang pribadi yang bisa digunakan per bulan.
Langkah di atas perlu dilakukan agar upaya membangun keuangan yang sehat sebelum menikah dapat terwujud. Ketika sudah menikah, anggaran bersama ini juga bisa diaplikasikan untuk mengatur keuangan keluarga.
- Peran Masing-masing Ditentukan
Masing-masing dari pasangan harus punya peran yang ditentukan. Dalam arti, masing-masing punya kapasitasnya tersendiri untuk mengatur masalah finansial sebelum menikah. Misalnya, ketika lelaki mengatur pengeluaran bulanan maka perempuan akan mengelola pengeluaran bulanan.
Pengaturan keuangan dengan model ini akan menciptakan pengelolaan dana yang lebih terbuka. Nantinya, setelah memasuki fase pernikahan, cara ini pun bisa digunakan dalam rangka mengelola keuangan keluarga.
Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra