27.1 C
Jakarta
Senin, 6 Mei, 2024

Bisnis Pergudangan Berkembang Pesat Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

JAKARTA, duniafintech.com – Sektor bisnis pergudangan terutama di Jabodetabek berkembang pesat sepanjang tahun lalu. Hal ini sebagaimana catatan Konsultan Properti Jones Lang LaSalle (JLL).

Menurut Head of Research JLL, Yunus Karim, proporsi dalam pengembangan gudang kini sudah berubah. Hal itu karena banyak pengembang yang membangun gudang dan memperoleh permintaan yang cukup sehat.

“Kami melihat hal ini membuktikan bahwa kebutuhan akan pergudangan modern cukup tinggi di wilayah Jabodetabek,” katanya, seperti dilangsir dari CNNIndonesia.com, Kamis (27/1).

Ia merincikan, secara lokasi, gudang terkonsentrasi di wilayah timur Jakarta. Dalam hal ini, Cikarang punya jumlah terbanyak, yakni sekitar 44 persen, lalu ada Bekasi di urutan kedua dengan 21 persen.

Menyusul di tempat ketiga adalah Jakarta dengan 15 persen. Kemudian, berturut-turut ada Karawang 8 persen, Depok & Bogor 7 persen, dan Tangerang 5 persen.

Yunus menyebut, di Jabodetabek, ruang-ruang gudang modern memperoleh permintaan yang cukup sehat, utamanya oleh penyedia jasa logistik dan e-commerce. Hal itu tampak dari tingkat hunian rata-rata, yaitu pada angka 94 persen. Jumlah itu pun naik ketimbang tahun 2020 yang hanya 91 persen.

Namun, sambungnya, tidak ada gudang baru yang dibangun pada bulan ini, mengingat keterbatasan pasokan. Meski demikian, kata dia lagi, dalam beberapa tahun ke depan, diperkirakan bakal ada tambahan pasokan sebanyak 600 ribu meter persegi. Tambahan itu memang akan mempengaruhi tingkat hunian, tetapi dirinya optimistis bahwa permintaan masih cukup tinggi.

“Akan sedikit mempengaruhi tingkat hunian, tetapi kami melihat bahwa permintaan masih cukup sehat dari perusahaan e-commerce dan penyedia jasa logistik,” tutupnya.

Sulit meningkatkan tarif

Meski permintaan pergudangan relatif meningkat sejalan dengan peningkatan di sektor e-commerce, pengembang sendiri dihadapkan dengan masalah sulitnya meningkatkan tarif akibat dampak pandemi Covid-19.

Menurut Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk (DILD), Theresia Rustandi, permintaan ruang gudang relatif mengalami meningkat sekarang ini. Hal itu pun disebabkan semakin berkembangnya sektor logistik yang tumbuh signifikan, utamanya selama pandemi, akibat dari peningkatan transaksi jual beli online.

Walaupun begitu, diakuinya bahwa di tengah tren permintaan ini, pihaknya masih melakukan evaluasi atas harga sewa. Pasalnya, kendati terjadi peningkatan, tetapi kondisi pandemi juga menyulitkan terutama bagi tenant-tenant existing yang mengalami dampak akibat pandemi.

“Pada dasarnya, tidak ada kenaikan atas harga sewa,” katanya, seperti diberitakan Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.

 

 

Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE