JAKARTA, duniafintech.com – Sebagai pemegang kartu kredit tentu harus menjaga keamanannya, karena itu penting untuk mengetahui cara mencegah pembajakan kartu kredit dari orang yang tak dikenal. Sebab, zaman sekarang ini marak kejahatan siber (cyber crime) apabila pengguna alat pembayaran satu ini tidak berhati-hati dan waspada, karena bisa saja menjadi korban kejahatan.ย
Seperti yang telah kita ketahui bahwa kartu kredit ini sudah menjadi alat transaksi yang banyak sekali digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, terkadang credit card ini lebih sering digunakan sebagai alat transaksi ketimbang uang tunai karena lebih praktis. Sayangnya, di balik semua kemudahan yang ditawarkan dalam penggunaan kartu kredit ini ternyata adalah para pengguna transaksi non-tunai / cashless yang sangat rentan diincar oleh penjahat siber.ย
Tentunya, yang diincar para pelaku kejahatan itu adalah data-data atau informasi pribadi yang tersimpan di dalam kartu-kartu tersebut. Apabila data pribadi perbankan kamu di curi penipu atau peretas, mereka bisa menggunakan data tersebut untuk menguras uangmu.ย
Modus kejahatan siber seperti pencurian data-data pribadi beragam, yakni ibarat mereka akan berpura-pura menggunakan data-data kamu untuk menyamar sebagai diri kamu, kemudian mengambil alih semua transaksi online, mulai dari perbankan dan lain sebagainya. Intinya, mereka akan menguras harta / uang yang tersimpan di rekening Anda atau membeli sesuatu yang sangat mahal dengan kartu kredit dan membuat kamu melunasinya.ย
Kejahatan siber yang berkaitan dengan kartu kredit ini dikenal masyarakat sebagai pembajakan kartu. Ada juga beberapa teknik dan istilah yang cocok untuk kejahatan pembajakan data kartu ini, di antaranya phising dan skimming, yang mana pada dasarnya sama-sama mencuri data kartu kredit.
Daftar Data Pribadi yang Harus Dijaga Kerahasiaannya
- Data pribadi (nama, alamat, email, nomor handphone, nama orang tua (ibu kandung), tanggal lahir dan lainnya).
- Data identitas diri (KTP, SIM, KK, NPWP dan lain sebagainya).
- Data bank atau mobile banking (nomor rekening, username, password, kode OTP (one-time password).
- Data kartu debit (nomor kartu ATM dan PIN) dan data kartu kredit (nomor, pin, jenis kartu, nomor di belakang kartu kredit, dan sebagainya).
- Data akun e-commerce, dompet digital dan PayLater (username, password dan kode OTP).
Cara Mencegah Pembajakan Kartu Kredit
Setelah mengetahui apa saja daftar data diri yang harus dijaga kerahasiaannya, apa saja cara mencegah pembajakan kartu kredit dari orang lain? Jika kamu memiliki kartu kredit, maka perlu memperhatikan hal-hal berikut agar terhindar dari upaya pembajakan identitas kartu kamu, antara lain:
- Menyimpan Bon Transaksi Terbaru
Setiap kali kamu bertransaksi dengan menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran, tentunya nanti kamu akan menerima bon bukti transaksi dan hal itulah yang harus disimpan, tentunya bon transaksi terbaru harus simpan di tempat yang aman dan tidak mudah diakses orang lain. Apabila kamu menerima bon dalam bentuk email, maka kamu bisa mengunduhnya dan menyimpannya dengan baik.
Tujuannya adalah jika ditemukan transaksi yang tidak sesuai, kamu bisa dengan segera menghubungi pihak bank untuk melakukan klarifikasi. Lalu, setelah tagihan tersebut lunas dibayar, bon/bukti tagihan tersebut bisa kamu musnahkan atau hapus dari email.
- Periksa Tagihan dengan Teliti
Tujuan pemeriksaan tagihan kartu kredit secara teliti setiap bulannya adalah agar apabila ada aktivitas transaksi pembayaran/pembelian yang tidak pernah dilakukan, kamu bisa segera melapor ke pihak bank penerbit kartu kredit untuk meminta penjelasan terkait transaksi tersebut.
- Musnahkan Lembar Tagihan saat Selesai Dilunasi
Setelah membayar semua tagihan yang tertera pada lembar tagihan kartu kredit kamu untuk bulan itu, sebaiknya segera dimusnahkan lembar tagihan tersebut. Karena, jika nanti lembar tagihan tersebut ditemukan orang lain yang berniat jahat, maka nomor kartu dan informasi lain yang tertera pada lembar tagihan tersebut dapat disalahgunakan.
- Segera Blokir Kartu Kredit Anda Jika Hilang
Apabila Anda kehilangan kartu kredit, ada baiknya untuk segera menghubungi pihak bank penerbit kartu kredit tersebut untuk meminta agar kartu kredit tersebut diblokir. Jika tidak dengan segera memblokir kartu kredit yang hilang tersebut, maka kemungkinan kartu kredit kamu itu berisiko dibajak jika ditemukan oleh orang yang berniat jahat.
- Aktifkan Layanan Notifikasi dari Bank via Telepon Selular
Hal ini bertujuan agar pemilik kartu dapat selalu memantau aktivitas transaksi kartu kredit, karena itu kamu sebaiknya mengaktifkan layanan pemberitahuan transaksi dari bank penerbit kartu kredit melalui telepon selular.
Jadi, setiap kali ada transaksi menggunakan kartu kredit tersebut, maka pihak bank akan mengirimkan SMSย notifikasi mengenai transaksi tersebut. Jika kamu ingin mengganti nomor ponsel, sebaiknya segera melakukan pembaruan data nomor ponsel dengan cara menghubungi langsung pihak bank penerbit kartu kredit kamu.
- Tetap Waspada saat Melakukan Transaksi Online
Ketika Anda melakukan transaksi belanja online atau transaksi lainnya dengan menggunakan kartu kredit, biasanya pihak toko atau bisnis online tersebut mengharuskan pembelinya untuk memasukkan data dan informasi tambahan untuk memastikan bahwa kartu kredit tersebut benar milik kamu.
Tidak lupa juga untuk selalu mengecek alamat websitenya apakah sudah benar atau belum, dan pastikan juga keabsahan aplikasi belanja online/situs belanja online tersebut agar Anda tidak menjadi korban pembajakan kartu kredit. Menggunakan kartu kredit untuk berbelanja di situs belanja online yang terlihat tidak kredibel sangat tidak dianjurkan karena kurang terjamin keamanannya. Hal ini menjadi cara mencegah pembajakan kartu kredit yang paling penting untuk diketahui.
- Menjaga Kerahasiaan CVV dan PIN Kartu Kredit
Cara mencegah pembajakan kartu kredit bagi para pemilik kartu, yaitu melindungi data-data pribadi kartu kredit mereka. Seperti menjaga kerahasiaan data penting berupa CVV, PIN, tanggal expired kartu kredit, nomor KTP dan ibu kandung. Selain itu yang paling utama untuk dijaga kerahasiaannya adalah jangan pernah membagikan nomor PIN kartu kredit dan CVV kepada siapapun.
Penulis: Kontributor / M. Raihan Muarif
Editor: Anju Mahendra