27.4 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

Cara Mengajukan Pinjaman UMKM Cepat Cair, Catat Ya!

JAKARTA, duniafintech.com Cara mengajukan pinjaman UMKM menjadi topik tim Duniafintech.com kali ini. Cara mengajukan pinjaman UMKM cepat cair adalah solusi dalam berwirausaha yang seringkali terkendala pada modal awal untuk memulai usaha. Padahal, usaha tanpa modal sebenarnya sudah bisa memulai bisnis langsung dengan memakai sistem dropship. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa modal diperlukan untuk mengembangkan usaha dan memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Sebab itulah, banyak pelaku bisnis UKM memilih pinjaman online cepat cair untuk dapat langsung mengembangkan dan memajukan usahanya. Meskipun bukan perkara mudah untuk mengembangkan suatu usaha, tapi saat ditekuni terus-menerus semua bisa terjadi.

Maka dari itu, perlu juga untuk melakukan pengajuan pinjaman ke perbankan, pinjaman koperasi, lembaga pemerintah/swasta maupun pinjaman online. Meskipun begitu, kamu juga harus menggunakan dana tersebut ketika cair dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi beban di masa mendatang untuk Anda. Jadi, agar bisa mendapatkan pinjaman modal usaha dengan cepat, pahami dulu beberapa langkah mudah dalam mengajukannya melalui artikel berikut ini.

Baca juga: Cara Jadi UMKM Binaan Pertamina, Berpeluang Dapat Pinjaman hingga Rp 250 Juta

Penuhi Beberapa Hal ini Sebelum Mengajukan Pinjaman 

Cara dalam melakukan mengajukan pinjaman UMKM untuk modal usaha secara umum tidaklah mudah, sebab selain harus cukup meyakinkan kreditur atau pemberi pinjaman, perlu juga untuk mengetahui bahwa bisnis yang sedang berjalan dapat berkembang ke arah positif. Begitu juga dengan debitur atau pihak peminjam, terpenting dan paling utama pada saat melakukan pinjaman modal usaha ke bank, maka prospek usaha kamu akan diperhatikan secara mendalam. Sebab itu, sebelum mengajukan pinjaman usaha pastikan hal-hal berikut ini dapat dipenuhi.

1. Memahami Seluruh Syarat Pengajuan

Memahami seluruh syarat-syarat pengajuan merupakan poin utama yang sangat penting untuk diperhatikan, karena masing-masing bank atau lembaga pemerintah/swasta mempunyai aturan dan syarat yang berbeda-beda mengenai pemberian dana pinjaman umkm cepat cair untuk digunakan sebagai modal usaha.

2. Pemakaian Dana

Pemakaian dana tepat guna merupakan salah satu hal untuk diperhatikan, karena dana pinjaman yang nanti kamu terima harus dapat digunakan dengan optimal dan semaksimal mungkin untuk mengembangkan usaha. Jangan sampai dana tersebut malah terpakai untuk tujuan lain yang tidak dapat menghasilkan keuntungan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan dampak positif pada reputasi kamu di mata kreditur atau pihak pemberi pinjaman tetap terjaga, sehingga nantinya akan memudahkan Anda dalam melakukan pinjaman kembali di masa mendatang.

3. Kemampuan Membayar Utang

Melakukan pinjaman itu berarti berhutang dan sudah pasti kamu harus mengembalikan dananya tepat waktu sesuai perjanjian awal berapapun jumlahnya. Maka dari itu, setelah mendapatkan dana dari kreditur pastikan bahwa kamu mampu menghasilkan pendapatan dengan baik agar dapat menutupi cicilan tiap bulannya. Dengan begitu, utang akan segera terlunasi dan kamu akan mendapat margin keuntungan yang cukup sehingga usaha kamu akan terus berkembang.

Maka dari itu, perlu untuk memahami semua persyaratan dan ketentuan yang berlaku dan jangan ragu untuk menanyakan hal yang tidak kamu pahami ke pihak kreditur.

Jenis-Jenis Pinjaman UMKM 

Ada beberapa jenis pinjaman umkm cepat cair bagi usaha kecil menengah yang harus kamu ketahui lebih dulu sebelum melakukan pengajuan. Tujuannya adalah agar pinjaman yang akan diambil sesuai dengan kebutuhan usaha Anda.

1. Pinjaman Investasi

Pinjaman investasi merupakan salah satu jenis yang bersifat investasi dan umumnya digunakan para pengusaha untuk mengembangkan bisnisnya yang sudah berjalan selama beberapa tahun. Biasanya, untuk tenor yang akan diberikan maksimal selama 5 tahun dengan plafon pinjaman lebih fleksibel.

2. Pinjaman Modal Kerja

Sesuai dengan namanya, yaitu pinjaman yang bertujuan untuk menambah modal awal suatu usaha. Tenor yang diberikan dari pinjaman modal kerja ini biasanya memiliki jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan debitur.

3. Pinjaman Agunan

Pinjaman agunan atau dengan jaminan merupakan jenis yang diajukan dengan menyertakan jaminan berupa aset berharga. Misalnya, tanah, kendaraan, rumah, dan barang berharga lainnya. Pengajuan ini biasanya memiliki nominal lebih besar dan suku bunga rendah, serta tenor panjang. Hal ini membuatnya masuk dalam kategori pinjaman online tenor panjang dan pinjaman online bunga rendah.

4. Pinjaman Tanpa Agunan

Sebaliknya dari pinjaman dengan jaminan, hal ini membuat kamu bisa mengajukannya tanpa harus menyertakan jaminan aset atau barang berharga apapun. Namun, perlu juga untuk mewaspadainya pada saat kamu tidak dapat melunasi pinjaman tersebut, maka pihak kreditur akan menempuh jalur hukum untuk dapat melunasi utang-utang yang masih tersisa.

Baca juga: Manfaat P2P Lending Syariah, Solusi Halal Pembiayaan UMKM

Cara Mengajukan Pinjaman UMKM

Cara Mengajukan Pinjaman UMKM

Sebelum mengajukannya, ada baiknya untuk menentukan pinjaman dengan memikirkannya secara matang apa yang jadi kebutuhan bagi usaha Anda. Jangan sampai dana tersebut tidak bisa digunakan secara maksimal karena dana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bagi usaha Anda tidak mencukupi. Berikut ini adalah langkah mudah untuk dipahami agar mendapatkan pinjaman modal usaha, antara lain:

1. Pahami Jenis Pinjaman bagi Kebutuhan Usaha

Seperti disinggung pada pernyataan di atas bahwa untuk memenuhi kebutuhan usaha, maka jenis pinjaman apa yang cocok untuk usaha kamu? Setelah kamu mengetahui jenis pinjaman yang cocok untuk usahamu, maka hal tersebut akan mempengaruhi penggunaan dana pinjaman tersebut tepat atau tidaknya.

2. Dengan Agunan atau Tidak

Dalam jenis pinjaman dengan agunan atau tanpa agunan terdapat beberapa kelebihannya masing-masing. Selain memiliki kelebihan, tapi juga memiliki kekurangannya masing-masing. Berikut ini akan dijabarkan lebih jauh tentangnya, yaitu kelebihan dan kekurangan pinjaman dengan agunan dan tanpa agunan.

Kelebihan dengan agunan, antara lain pemberian suku bunga rendah, tenor panjang, dan jumlah pinjaman besar sesuai dengan jaminan yang kamu berikan. Sementara itu, kekurangan darinya adalah proses pencairan terbilang cukup rumit. Alasannya adalah kreditur atau pihak pemberi pinjaman harus memperhitungkan banyak hal, termasuk meninjau lokasi tempat usaha kamu berada.

Sedangkan dengan pinjaman tanpa agunan, memiliki kelebihan diantaranya kemudahan dalam meminjam dana tanpa adanya agunan dan proses pencairan dana lebih cepat. Sementara itu, adapun kekurangannya adalah pemberian bunga relatif lebih tinggi, tenor pendek, dan jumlah dana pinjaman lebih kecil.

3. Memahami Konsep 5C

Apa itu konsep 5C? Dalam dunia bisnis terdapat sebuah konsep yang namanya 5C, yakni Capacity, Collateral, Character, Conditions, and Capital. Konsep tersebut harus kamu pahami lebih dulu, sebab konsep 5C akan diperhitungkan oleh pihak perbankan sebelum menyatakan atas kelayakan debitur untuk mendapatkan pinjaman modal. Adapun makna dari konsep 5C, antara lain sebagai berikut:

* Capacity adalah hal yang berhubungan dengan kemampuan kamu dalam membayar cicilan dana tersebut dan biasanya akan dilihat dari cara Anda mengelola keuangan.

* Collateral adalah aset terkait yang kamu miliki dan dapat dijadikan jaminan untuk melakukan pinjaman.

* Character adalah penilaian berdasarkan kepribadian Anda sebagai pengusaha, seperti latar belakang dan kehidupan sehari-hari.

* Condition adalah situasi pasar yang mempengaruhi bisnis Anda.

* Capital merupakan adanya hubungan dengan nilai lebih atau pendapatan bersih dari usaha yang sedang dijalankan dan hak kamu di dalamnya.

4. Menyiapkan Persyaratannya

Menyiapkan persyaratan yang dibutuhkan guna mempermudah dan memperlancar proses pengajuan pinjaman umkm cepat cair dengan menyertakan dokumen yang dibutuhkan. Berikut ini adalah dokumen yang umumnya menjadi persyaratan saat mengajukan pinjaman, antara lain:

* KTP dan KK

* NPWP atau SPT

* Rekening koran selama 3 bulan terakhir

* Kelengkapan surat usaha seperti SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

* Laporan transaksi berikut dokumen rencana investasi

* Slip gaji 3 bulan terakhir bagi karyawan yang bekerja di suatu perusahaan

Baca juga: Solusi Halal, P2P Lending Syariah Untuk Investasi UMKM yang Wajib Dicoba

Simak informasi lengkap seputar Kripto dan Fintech hanya di Duniafintech.com

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Editor: Rahmat Fitranto

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU