duniafintech.com – Rumah Literasi Indonesia resmi berdiri pada tahun 2018 dengan nama Yayasan Rumah Literasi Nusantara. Rumah Literasi Indonesia bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi.
Rumah Literasi diinisiasi oleh berbagai elemen di dalam masyarakat baik yang bersifat kelompok dan individual, bersifat terbuka, sukarela, menyasar semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa, dari pelajar hingga professional hingga komunitas berbasis hobi. Gerakan yang telah ada sejak 2014 ini telah mendapat respon yang positif dari masyarakat, ditunjukkan dengan telah memiliki anggota (Rumah Baca) dan tenaga relawan dari beragam jenis latar belakang.
Rumah Literasi Indonesia menjalankan sejumlah program di bidang pendidikan. Salah satunya adalah Gerakan 1000 Rumah Baca. Gerakan ini berupa sosialisasi (himbauan dan ajakan) secara terbuka bagi masyarakat umum untuk mendirikan dan menyelenggarakan kegiatan pendidikan alternatif berbasis Rumah Baca. Gerakan bermaksud mengadvokasi publik atas peran penting keluarga dalam pendidikan generasi muda. Dengan menghadirkan buku kembali di rumah, diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat untuk menyadari bahwa pendidikan yang sesungguhnya harus dimulai dari keluarga. Hal ini karena di dalam keluargalah nilai nilai dasar tentang kehidupan diajarkan pertama kalinya.
Adapun sekolah adalah media untuk mengembangkan lebih lanjut dalam bentuk keahlian, namun tetap inti tujuannya harus tetap diperoleh dalam interaksinya bersama orangtua, kerabat dekat, dan teman-teman sepermainan. Dengan demikian, akan terdorong suasana rumah yang lebih bermakna, bukan hanya tempat bernaung, tapi juga tempat belajar dan membina keakraban bersama. Semakin banyak rumah atau keluarga yang di dalamnya ada aktivitas Rumah Baca, semakin baik bagi anak-anak dan remaja untuk tumbuh dan berkembang ke arah yang positif.
Ada pula Program Inspirasi Sekolah Literasi, yaitu sebuah kegiatan yang dilakukan secara periodik berupa kunjungan ke sekolah dengan tujuan memberi gambaran imajinasi tentang cita-cita bagi para murid di sekolah. Kegiatan ini didesain sedemikian rupa lebih pro aktif, menjemput bola, dan mendekatkan diri dengan komunitas pendidikan. Program dirancang dengan melibatkan sejumlah relawan (baik tetap maupun insidental) dari beragam jenis relawan dengan berbagai latar belakang profesi.
Harapannya adalah selama kegiatan mengajar di sekolah, para murid bisa lebih terinsipirasi dan bisa belajar langsung dari pengalaman para relawan. Ke depan, diharapkan pengalaman berinteraksi langsung dengan kelompok profesional tersebut mampu merangsang minat dan cita-cita para murid yang menjadi pijakan untuk pengembangan bakat serta pendidikan selanjutnya.
Di luar tujuan utamanya, program ini juga berfungsi untuk merekrut relawan yang akan mengisi kegiatan di masing-masing Rumah Baca yang telah didirikan. Hal ini disadari bahwa kelangsungan Rumah Baca akan sangat dipengaruhi oleh kehadiran para relawan. Di sinilah letak penting kunjungan ke sekolah, terutama sekolah menengah. Di sana tersimpan banyak sumber daya yang penuh talenta yang bisa secara aktif terlibat dalam pengembangan rumah baca, baik sebagai relawan ataupun sekadar partisipan belajar di dalamnya.
Program lainnya adalah Book Buster. Ini adalah program yang bertujuan untuk mengatasi kesenjangan akses terhadap buku bacaan, terutama bagi anak-anak dan remaja di pelosok daerah. Dengan kata lain, program ini memiliki misi pemerataan penyebaran buku di masyarakat. Hal ini berangkat dari sebuah keyakinan bahwa kesenjangan di masyarakat, baik secara ekonomi maupun sosial, hanya bisa dikurangi secara substansial melalui penyediaan akses sarana pembelajaran.
Dengan bekal di bidang pendidikan dan ilmulah mereka yang lahir kurang beruntung dapat secara berangsur-angsur memanjat naik melalui keterlibatan mereka dalam peran-peran di masyarakat. Oleh karena itu, buku sebagai material dasar pendidikan harus dijamin pemerataan aksesnya agarย semua memiliki kesempatan yang sama dalam berperan serta untuk berkarya dan membangun daerahnya.
Mekanismenya adalah menggalang donasi buku, baik bekas maupun baru, dari pihak yang bersifat perorangan maupun lembaga. Buku-buku yang terkumpul lalu diseleksi, dikategorisasi, dan distribusikan kepada Rumah Baca-Rumah Baca yang menjadi anggota.
Source: rumahliterasiindonesia.org
Written by: Sebastian Atmodjo