30.3 C
Jakarta
Senin, 18 November, 2024

Cryptocurrency Hari Ini: Harga Bitcoin Hari Ini Diprediksi Menguat

JAKARTA, duniafintech.com – Cryptocurrency hari ini terkait harga kripto Bitcoin, yang diprediksi menguat pada hari ini, Rabu (25/1/2023).

Menurut prediksi Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, harga Bitcoin akan dibuka fluktuatif, tetapi menguat di rentang USD 22.486 atau setara Rp 336,2 juta (asumsi kurs Rp 14.955 per dolar AS) hingga USD 23.636 atau setara Rp 353,4 juta per koin pada perdagangan Rabu (25/1/2023). 

Secara keseluruhan, Ibrahim menerangkan bahwa pergerakan pasar kripto terus menunjukan keperkasaannya sejak dua minggu lalu. 

“Di awal pekan keempat Januari 2023 ini, harga Bitcoin lainnya masih tergolong bullish, bahkan capai level USD 23.000 atau setara Rp 343,9 juta, angka ini menjadikan harga tertinggi BTC sejak Agustus 2022,” ucapnya dalam siaran pers.

Baca juga: Cryptocurrency Hari Ini: Kalahkan Wall Street, Begini Kinerja Bitcoin dan Ethereum dalam Sepekan

Berikut ini ulasan terkait cryptocurrency hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Liputan6.com.

Cryptocurrency Hari Ini: Momentum Penguatan Masih Berlanjut

Pergerakan pasar saat ini sedikit mulai terlihat ada koreksi, tetapi tidak signifikan. Bitcoin sendiri masih berada di atas level psikologisnya dan momentum untuk bull run masih sangat besar. 

Terdapat sejumlah penyebab harga aset kripto big cap melonjak dan kemungkinan akan bull run.

Pasar pun tampaknya masih melanjutkan sentimen positif dari data inflasi Amerika Serikat (AS) yang turun.

Hal itu tentu saja menambah keyakinan investor kripto, The Fed bisa melakukan kenaikan suku bunga berukuran lebih kecil atau bersikap dovish sepanjang 2023 sebab tanda-tanda dari laporan CPI strategi The Fed sudah berhasil menjinakan inflasi.

Pasar Kripto Masih Dibayangi Sentimen The Fed

Dikatakan Analis dan Komisaris PT Orbi Trade Berjangka, Vandy Cahyadi, siklus saat ini, pasar menganggap hari-hari paling hawkish The Fed berada di belakangnya.

Dengan demikian, investor dapat mempertimbangkan prospek kebijakan bank sentral, itu menggambarkan bitcoin pada posisi yang diuntungkan, mengingat taruhan pasar pada Fed bergerak lebih lambat.

“Sungguh yang mendorong hal ini (bitcoin) adalah divergensi kebijakan bank sentral,” ujarnya dalam rilis hariannya.

Maka dari itu, apabila suku bunga AS mereda dan ekonomi tumbuh maka Bitcoin bisa terus menguat.

Semakin baik iklim makro, semakin baik untuk harga Bitcoin. Hal itu pun bisa membuat keseluruhan aset kripto mengalami penguatan harga lebih lanjut.

Adapun situasi ekosistem industri kripto yang terpantau memburuk tidak terlalu menyurutkan semangat investor.

Kabar bangkrutnya Genesis dan efek domino yang dapat ditimbulkannya, tidak terlalu membuat investor khawatir.

Akan tetapi, saat kabar itu muncul, BTC sempat terkoreksi sebentar sekitar 2 persen, tetapi bisa kembali reli.

Baca juga: Cryptocurrency Hari Ini: Adopsi Cryptocurrency Bertambah, Pangsa Pasar Binance Naik

cryptocurrency hari ini

Cryptocurrency Hari Ini: Tidak Terdampak Kasus Genesis Capital, Harga Bitcoin Justru Menguat

Sebelumnya, Bitcoin melanjutkan penguatan pada Senin (23/1/2023) lalu di tengah berita tentang kebangkrutan perusahaan kripto Genesis Capital dan ketidakpastian suku bunga dari The Fed. 

Diketahui, harga token terbesar itu sempat mencapai USD 23.100 pada  atau setara Rp 346,8 juta (asumsi kurs Rp 15.015 per dolar AS) pada Senin, usai menyentuh USD 23.333 atau setara Rp 350,3 juta pada Sabtu untuk pertama kalinya sejak 19 Agustus, menurut Coin Metrics. 

Melangsir CNBC, kenaikan itu membawa bitcoin menguat 39 persen sejak awal Januari 2023.

Bitcoin sendiri sudah memulai tahun 2023 dengan catatan positif, dengan investor berharap pembalikan dalam pengetatan moneter yang membuat para pelaku pasar ketakutan tahun lalu.

The Fed dan bank sentral lainnya mulai memangkas suku bunga pada 2022, mengejutkan pemegang kelas aset berisiko, seperti saham dan token digital.

Saham teknologi yang terdaftar secara publik dan perusahaan rintisan yang didukung modal ventura swasta khususnya terpukul sebab investor mencari perlindungan pada aset yang dianggap lebih aman, seperti uang tunai dan obligasi.

Dengan inflasi yang sekarang menunjukkan tanda-tanda mendingin di AS, beberapa pelaku pasar berharap bank sentral akan mulai mengurangi laju kenaikan suku bunga, atau bahkan memangkas suku bunga. 

Dasar Harga Bitcoin Semakin Terlihat

Dikatakan Wakil Presiden pengembangan perusahaan dan internasional di bursa kripto Luno, Vijay Ayyar, mata uang digital top dunia, bitcoin, kian tampak sudah berada di titik terendahnya.

Hal itu lantaran penjual pendek Bitcoin sudah terjepit oleh kenaikan harga yang tiba-tiba, menurut Ayyar.

Short selling merupakan strategi investasi dimana pedagang meminjam aset dan kemudian menjualnya dengan harapan nilainya akan terdepresiasi.

Adapun penghapusan posisi short yang dipicu oleh kenaikan harga bitcoin telah menambah bahan bakar untuk Bitcoin sebab penjual pendek terpaksa menutupi taruhan mereka dengan membeli kembali bitcoin yang dipinjam untuk menutupnya.

Baca juga: Cryptocurrency Hari Ini: Selama 2022, Transaksi Aset Kripto di Indonesia Rp296,66 T

Sekian ulasan tentang cryptocurrency hari ini yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU