30.1 C
Jakarta
Minggu, 17 November, 2024

Cryptocurrency Hari Ini: Harga Bitcoin Hari Ini Diprediksi Loyo, Ini Sebabnya

JAKARTA, duniafintech.com – Cryptocurrency hari ini terkait harga Bitcoin hari ini, Kamis, 26 Januari 2023, yang diprediksi akan melemah.

Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, harga Bitcoin diprediksi akan dibuka fluktuatif namun melemah di rentang USD 21.506 atau setara Rp 322,2 juta (asumsi kurs Rp 14.983 per dolar AS) hingga USD 23.635 atau setara Rp 354,1 juta per koin pada perdagangan Kamis (26/1/2023). 

“Pergerakan pasar kripto terus menunjukan keperkasaannya sejak dua minggu lalu. Di awal pekan keempat Januari 2023 ini, harga Bitcoin lainnya masih tergolong bullish,” ucapnya dalam siaran pers.

Berikut ini ulasan terkait cryptocurrency hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Liputan6.com.

Baca juga: Cryptocurrency Hari Ini: Harga Bitcoin Hari Ini Diprediksi Menguat

Cryptocurrency Hari Ini: Pasar Kripto Tunjukkan Optimisme

Adapun memasuki 2023, pasar kripto menunjukkan optimismenya dengan adanya kenaikan harga di tengah berbagai tekanan.

Dirangkum dari analisis pasar mingguan tim Pintu Academy, sepekan terakhir terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi harga kripto, di antaranya turunnya inflasi hingga perkiraan suku bunga yang akan naik.

Dikatakan Ibrahim, Bitcoin mengalami penurunan beruntun pertama kalinya sejak 2023 menyusul prospek pendapatan perusahaan teknologi Microsoft Corp. yang menekan sentimen investor.

Di lain sisi, Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Rabu minggu lalu menunjukkan Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat turun hampir 18,0 persen year-on-year pada pertengahan 2022 menjadi 6,2 persen pada akhir tahun. 

Baik bagian barang maupun jasa dari PPI mengalami penurunan inflasi. Hal itu memberikan ruang bagi Federal Reserve (Fed) untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Mengenai kenaikan suku bunga, berdasarkan jajak pendapat Reuters pekan lalu, mayoritas ekonom di Amerika Serikat memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan berikutnya.

Aset digital merupakan salah satu dari sekian banyak instrumen investasi yang menguat pada awal 2023 sebab adanya spekulasi bank sentral akan memperlambat atau bahkan menghentikan kenaikan suku bunga acuan dalam beberapa bulan ke depan.

Adapun kekecewaan pasar atas perkiraan Microsoft merembet ke mata uang digital kripto. Hal itu lantaran aset kripto punya keterkaitan yang cukup kuat dengan saham-saham berbasis teknologi.

Fokus Investor saat Ini

Diterangkan Analis dan Komisaris PT Orbi Trade Berjangka, Vandy Cahyadi, platform perdagangan sosial Alpha Impact Hayden Hughes menilai aksi short covering yang kemungkinan mendorong Bitcoin melonjak 36 persen bulan ini kemungkinan akan mereda. 

Harga mulai berbalik arah karena hedge fund memasuki kembali posisi short setelah libur akhir pekan.

“Aset-aset berisiko ini hampir seperti mencoba menahan pelemahan sepanjang tahun 2023. Pasar sekarang berpikir ulang tentang seberapa mereka mampu untuk mendorong aset naik,” ujar Vandy.

Baca juga: Cryptocurrency Hari Ini: Kalahkan Wall Street, Begini Kinerja Bitcoin dan Ethereum dalam Sepekan

Fokus investor dan trader sekarang berada pada data PDB kuartal keempat AS yang akan dirilis Kamis, yang diharapkan bisa memberikan kejelasan lebih lanjut tentang jalur ekonomi terbesar dunia tersebut.

Pasar pun kian tidak pasti atas waktu pemulihan ekonomi China tahun ini. Sementara, negara mengurangi sebagian besar pembatasan anti-COVID, itu juga bergulat dengan wabah COVID-19 yang terburuk, yang berpotensi menunda pemulihan ekonomi.

cryptocurrency hari ini

Cryptocurrency Hari Ini: Penasihat Keuangan Masih Percaya Masa Depan Kripto

Sebelumnya, para penasihat keuangan masih percaya terhadap prospek kripto dalam jangka panjang.

Hal itu terbukti dalam sebuah survei yang mengungkapkan masih banyak penasihat keuangan yang merekomendasikan kliennya untuk berinvestasi dalam kripto. 

Pengelola dana indeks kripto terkemuka di dunia, Bitwise Asset Management, dan platform ETF berbasis data terkemuka, VettaFi, telah merilis hasil survei tahunan mereka pada Rabu (25/1/2023).

Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 15 persen penasihat keuangan melaporkan mengalokasikan ke kripto di akun klien mereka selama tahun lalu. 

Angka itu kira-kira setara dengan hasil tahun lalu sebesar 16 persen, dan lebih baik dari hasil 2020 sekitar 6 persen dan 2021 sekitar 9 persen. 

Adapun sembilan puluh persen dari mereka yang disurvei menunjukkan telah menerima pertanyaan masuk dari klien tentang aset kripto.

Survei ini juga menemukan 59 persen penasihat keuangan memiliki klien yang secara mandiri berinvestasi dalam kripto di luar hubungan penasihat mereka.

Hal itu sebagian besar disebabkan oleh kurangnya akses sebab hanya 29 persen penasihat yang melaporkan mereka dapat membeli kripto di akun klien, sementara 71 persen lainnya dilarang oleh kebijakan perusahaan.

Menurut Chief Investment Officer Bitwise Asset Management, Matt Hougan, survei itu mengingatkan crypto merupakan salah satu peluang pengembangan bisnis terbaik di pasar penasihat keuangan.

“Di antara mereka yang mampu membeli crypto untuk klien, 52 persen saat ini aktif mengalokasikan atas nama klien,” ucap Hougan, dikutip dari Kitco, Kamis (26/1/2023). 

Hambatan terbesar untuk merekomendasikan kripto kepada klien mereka adalah ketidakpastian peraturan, dengan 65 persen penasihat mengklaim ini sebagai hambatan untuk adopsi kripto yang lebih besar. 

Regulasi yang lebih baik diidentifikasi oleh 75 persen penasihat sebagai langkah penting untuk meningkatkan kepercayaan mereka dalam mengalokasikan ke kripto, naik dari 55 persen tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, penasihat keuangan yang disurvei memiliki pandangan bearish terhadap pasar kripto dalam jangka pendek tetapi tetap bullish dalam jangka panjang. 

Enam puluh tiga persen responden menunjukkan mereka mengharapkan harga bitcoin turun pada 2023, tetapi 60 persen berpikir kripto akan lebih tinggi dalam lima tahun.

Baca juga: Cryptocurrency Hari Ini: Adopsi Cryptocurrency Bertambah, Pangsa Pasar Binance Naik

Sekian ulasan tentang berita fintech Indonesia yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU