JAKARTA, duniafintech.com – Kurs Dollar ke rupiah pada hari ini, Jumat (23/9/2022), terpantau melemah dan tampak tertekan. Berikut informasinya.
Nilai tukar rupiah hari itu diproyeksikan masih bertengger pada kisaran Rp 15.000-an setelah Bank Indonesia mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,25 persen kemarin.Â
Kemarin, mata uang Garuda ini ditutup melemah 0,17 persen atau melemah 26 poin ke posisi Rp15.023 per dolar AS.Â
Baca juga: Dollar ke Rupiah Hari Ini Makin Tertekan, Intip Harganya di Sini
Dollar ke rupiah hari ini berpotensi dibuka berfluktuatif namun dapat melanjutkan pelemahan pada kisaran Rp 15.000 – Rp 15.060.Â
Melansir Bisnis.com, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh keputusan BI yang menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen, dengan suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5 persen dan suku bunga lending facility menjadi 5 persen.Â
Sementara itu, peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) juga berpotensi meningkatkan ruang fiskal.Â
Di sisi lain, referensi kurs dollar ke rupiah hari ini sangat bermanfaat dan bisa diikuti oleh nasabah yang ingin menukarkan valas atau valuta asing.Â
Mari kita simak nilai tukar dollar ke rupiah hari ini:
Kurs Dollar ke Rupiah Hari Ini
Melalui situs resmi Bank BCA, beberapa kurs dollar ke rupiah yang berlaku yakni TT counter, e-rate, maupun bank notes yang bisa didapatkan oleh para nasabah.Â
Simak kurs dollar ke rupiah yang dicatat dari laman Bank BCA (Diperbarui pada pukul 08.01 WIB per Jumat 23 September 2022) atau hari ini, inilah ulasannya:
Kurs dollar rupiah e-rate:
- Kurs beli Rp 14.994,00 per dollar AS
- Kurs jual Rp 15.014,00 per dollar AS
Kurs dollar rupiah TT counter:
- Kurs beli Rp 14.854,00 per dollar AS
- Kurs jual Rp 15.154,00 per dollar AS
Kurs dollar rupiah bank notes:
- Kurs beli Rp 14.854,00 per dollar AS
- Kurs jual Rp 15.154,00 per dollar AS
Hal yang Perlu Anda Pahami
Sebagai informasi buat Anda, ada perbedaan tingkat dollar rupiah yang pada kurs TT counter, kurs e rate, dan kurs bank notes.
Penggunaan kurs dollar rupiah TT counter hanya berlaku ketika nasabah melakukan setoran atau transfer melalui counter bank.Â
Kurs dollar rupiah e-rate merupakan kurs yang berlaku jika nasabah melakukan transaksi dengan nilai nominal equivalent diatas 25.000 dollar AS.Â
Bank BCA menghimbau para nasabah untuk menghubungi cabang terdekat terlebih dahulu.
Sementara untuk kurs dollar rupiah bank notes berlaku saat nasabah menukarkan uangnya melalui kantor bank secara langsung.Â
Adapun kurs ini hanya berlaku pada sudut pandang bank saja. Kurs beli dipakai ketika bank membeli dollar dari nasabah, sedangkan kurs jual dipakai ketika bank menjual dollar ke nasabah.
Berita Seputar Kurs Dollar ke Rupiah Hari ini
Di sisi lain, nilai tukar rupiah hari itu diproyeksikan masih bertengger pada kisaran Rp15.000-an setelah Bank Indonesia mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,25 persen kemarin.Â
Baca juga: Melemah Tembus Rp 15 Ribu, Intip Kurs Dollar ke Rupiah Hari IniÂ
Kemarin (21/9/2022), mata uang Garuda ditutup melemah 0,17 persen atau melemah 26 poin ke posisi Rp15.023 per dolar AS.Â
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Asuaibi memprediksi rupiah hari ini berpotensi dibuka berfluktuatif namun dapat melanjutkan pelemahan pada kisaran Rp15.000 – Rp 15.060.Â
Pergerakan rupiah tersebut dipengaruhi oleh keputusan BI yang menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen, dengan suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5 persen dan suku bunga lending facility menjadi 5 persen.Â
Sementara itu, peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) berpotensi meningkatkan ruang fiskal.Â
Dengan adanya peningkatan inflasi jika terkompensasi dengan peningkatan upah akan berpotensi meningkatkan pajak pemerintah.Â
“Namun disisi lain, peningkatan inflasi yang terjadi tidak dibarengi dengan peningkatan upah, maka secara riil pendapatan mereka akan turun dan membuat daya beli menurun,” kata Ibrahim dalam risetnya, dikutip pada Jumat (23/9/2022). Â
Peningkatan inflasi yang tidak diiringi dengan kebaikan upah juga akan membuat kelompok masyarakat di kelas menengah tertekan terutama akibat adanya peningkatan harga BBM dan potensi kebijakan peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).Â
“Kenaikan harga BBM akan mendorong peningkatan inflasi, dan peningkatan inflasi ini akan meningkatkan penerimaan pajak pemerintah. Peningkatan inflasi juga akan meningkatkan belanja pemerintah di antaranya belanja subsidi atau belanja bantuan sosial,” jelas dia.Â
Inflasi akan menjadi batu sandungan terhadap target pembangunan jika tidak dikompensasi dengan peningkatan upah yang sebanding dengan peningkatan inflasi karena pendapatan akan turun, namun di satu sisi masyarakat kelas menengah tidak mendapat bantuan sosial.Â
Sementara itu, dari luar negeri, dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam 20 tahun terhadap sekeranjang mata uang pada Kamis waktu setempat, memperpanjang kenaikan setelah Federal Reserve mengerek suku bunga dan sikap hawkish di luar perkiraan dalam pertemuan terbarunya.Â
The Fed menaikkan suku bunga ini sebesar 75 basis poin pada Rabu, sesuai dengan harapan pasar.Â
Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa bank sentral akan mempertahankan kenaikan suku bunga, bahkan mempertaruhkan tekanan pada pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja, karena berjuang untuk mengendalikan inflasi yang tak terkendali.Â
Komentar hawkish tersebut memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga AS akan mengakhiri tahun ini jauh di atas 4 persen, atau level tertinggi mereka dalam lebih dari 14 tahun.
Itulah ulasan seputar kurs dollar ke rupiah hari ini. Semoga bermanfaat ya.Â
Baca juga: Mendekati Rp 15 Ribu, Intip Kurs Dollar ke Rupiah Hari IniÂ
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada