duniafintech.com – Tahun 2019 ini adalah tahun yang besar bagi perusahaan-perusahaan yang melakukan penawaran saham pertama (Initial Public Offerings/IPO). Tahun depan, ada satu perusahaan yang diantisipasi akan sukses dalam IPO-nya, Airbnb. Marketplace online untuk akomodasi yang beroperasi secara internasional tersebut sudah memiliki dana besar dan menurut laporan CNBC akan debut di pasar publik melalui proses direct listing.
Brian Chesky, founder Airbnb mengatakan bahwa setelah go public tahun ini, mereka tidak berencana buru-buru menawarkan sahamnya karena sejauh ini mereka sudah menyiapkan apa yang harus disediakan untuk menjalankan bisnis.
“Kami tidak perlu buru-buru mengumpulkan uang,” ungkap Chesky dalam sebuah wawancara. Hal ini sekaligus menjadi petunjuk bahwa perusahaan mungkin akan melakukan direct listing.
Bulan lalu, perwakilan Airbnb mengatakan bahwa mereka berencana akan go public tahun 2020. Meskipun perusahaan belum secara langsung mengatakan mereka akan melakukan direct listing seperti yang dilakukan oleh Spotify dan Slack yang juga melakukan langkah serupa.
Baca juga:
- EmpatKali, Cicilan Tanpa Bunga dengan Empat Kali Cicilan
- Startup Eatsy, Ciptakan Pelayanan Restoran Serba Digital
- Xendit Hadirkan Infrastruktur Gerbang Pembayaran Masa Kini
Direct Public Offerings yang Non-Konvensional
Dalam penawaran umum langsung non-konvensional, pemegang saham saat ini dapat memperdagangkan saham mereka tetapi saham baru tidak diterbitkan, menghilangkan kebutuhan akan perantara seperti bank investasi atau penjamin.
Airbnb diluncurkan pada 2008 dan telah mengumpulkan total $ 4,4 miliar di 15 putaran pendanaan modal ventura, menurut Crunchbase, memberikan total valuasi sebesar $ 35 miliar, yang akan menjadikannya unicorn (sebuah perusahaan swasta bernilai setidaknya $ 1 milyar) terbesar keempat di Amerika Serikat.
Dalam permainan pemasaran yang besar, Airbnb juga baru-baru ini menandatangani kesepakatan sponsor Olimpiade besar-besaran, dikabarkan bernilai $ 500 juta, menurut Financial Times.
“Pemegang saham besar atau sebagian besar investor besar kami, telah mengatakan kepada kami bahwa mereka berniat untuk memegang saham untuk waktu yang lama dan mereka sebenarnya melakukan kebalikan dari menekan kami untuk go public,” kata Chesky dalam wawancara dengan CNBC. “Kami pikir tahun depan akan menjadi waktu yang tepat bagi kami.”
Dua bank besar, Morgan Stanley dan Goldman Sachs, siap untuk menjadi penasihat utama pada kemungkinan direct listing Airbnb, menurut CNBC. Kedua bank juga terlibat dalam daftar langsung untuk platform streaming musik Spotify pada tahun 2018 dan aplikasi olah-pesan kantor Slack pada tahun 2019. Sejak listing mereka, saham Spotify turun 8% dan Slack turun hampir 44%.
-Dita Safitri-