duniafintech.com – Indonesia memiliki ekosistem fintech P2P Lending yang unik karena pendekatan pasar dan peraturannya. Kontribusi dari fintech lending dapat mempercepat dan mempromosikan inklusi keuangan serta mewujudkan keadilan ekonomi bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 yang digelar di Jakarta Covention Center, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) Wimboh santoso menjelaskan berdasarkan data OJK pada tahun 2018, fintech lending memberikan akses pembiayaan kepada lebih dari 600.000 individu serta menciptakan lebih dari 200.000 lapangan pekerjaan.
Baca Juga :Â Youtuber Nicholas Merten Prediksi Bitcoin dan Altcoin Tumbuh Pesat
Wimboh menambahkan total pinjaman yang dicairkan meningkat sebesar 606% dari maret 2018 hingga maret 2019. Pertumbuhan yang sangat signifikan ini tak lepas dari tantangan pasar dan peraturan, seperti meningkatnya kredit bermasalah (NPL), meningkatnya jumlah pemain illegal, serta meningkatnya publikasi yang buruk terkait dengan praktik pengumpulan utang dan privasi data di media, yang memengaruhi kepercayaan pelanggan. Dan tantangan seperti itulah yang membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari regulator, asosiasi dan pemain pinjaman fintech untuk memastikan pertumbuhan industri yang berkelanjutan di masa depan.
Melalui fintech lending, kebutuhan permodalan mikro yang tidak bisa dilayani oleh perbankan konvensional dapat dipenuhi. Marketplace P2P lending memberikan kesempatan kepada pemodal (investor) untuk memilih sendiri portofolio calon peminjam yang ingin didanai. Hal tersebut menciptakan demokrasi ekonomi, memberikan kesempatan bagi mereka yang ditolak oleh sistem perbankan untuk tetap dapat berpartisipasi dalam perekonomian, inklusi keuangan yang sesungguhnya.
Baca Juga :Â Soal Database UMKM, Digital Platform Lebih Hebat dari Pemerintah
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini ada 127 P2P Lending dan melayani 15 juta peminjam. Angka ini masih jauh dari total kebutuhan. Fintech P2P lending memiliki kontribusi yang cukup besar bagi Indonesia dan bisa berkontribusi Rp 60 triliun terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. fintech lending membantu memberikan pinjaman modal kepada UMKM serta pengentasan kemiskinan angkanya ada di 177 ribu angka kemiskin dilayani fintech lending.
-Vidia Hapsari-