duniafintech.com – Teknologi Blockchain digadang-gadang akan menjadi teknologi masa depan di dunia, nampaknya hal tersebut bukan hanya isapan jempol belaka. Mengapa? Sejak kemunculan teknologi ini sudah banyak para pakar teknologi dan perusahaan berbasis teknologi di dunia yang memberikan perhatian khusus terhadap teknologi satu ini. Salah satunya adalah pendiri dari Microsoft dan Bill & Melinda Gates Foundation yaitu Bill Gates.
Di mana sebelumnya, Microsoft sudah terlibat dan berpartisipasi dalam identitas konsorsium Blockchain di Decentralized Identity Foundation (DFI) bersama perusahaan kelas kakap lainnya seperti IBM, Hyperledger dan Accenture, bersumber dari  cointelegraph.com.
Sebagai teknologi yang dinilai mampu menyediakan jaringan transaksi yang relatif murah, hal inilah yang mendorong Bill & Melinda Gates Foundation meluncurkan sebuah perangkat lunak pembayaran digital Mojaloop (free software) untuk menyediakan lapisan interoperabilitas antara lembaga keuangan, penyedia pembayaran, dan perusahaan lain yang menawarkan layanan pembayaran kepada orang-orang miskin dan tidak memiliki akun rekening bank.
Sistem pembayaran mobile ini menggunakan teknologi Interledger yang dikembangkan oleh teknologi pendataan ledger yang juga terdapat dibalik kesuksesan digital currency Ripple hingga saat ini. Menurut wakil direktur layanan keuangan untuk masyarakat miskin, Kosta Peric, perangkat lunak baru ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah sehubungan dengan interoperabilitas pembayaran digital. Dia juga telah membuat undangan yang ditujukan kepada para pemilik bisnis di industri perbankan dan pembayaran untuk menguji sistem tersebut.
“Interoperabilitas pembayaran digital sudah menjadi rintangan terberat yang harus dilalui oleh industri jasa keuangan. Dengan adannya perangkat lunak Mojaloop ini, mitra kerja teknologi kami akhirnya mencapai solusi yang dapat diterapkan pada layanan apa pun, dan kami turut mengundang pihak-pihak terkait seperti bank dan industri pembayaran untuk lebih mengenal ,mengeksplorasi, dan menguji perangkat baru ini,” ucapnya.
Partner lainnya Selain Ripple, yayasan ini juga didukung oleh beberapa perusahaan teknologi keuangan dalam pengembangan perangkat lunak. Aplikasi ini dikembangkan di bawah Proyek Tingkat Satu kelompok, yang merupakan program payung untuk pekerjaan yayasan dengan orang-orang miskin yang tidak berpendidikan dan tidak tersentuh layanan perbankan yang memungkinkannya untuk mengeksplorasi teknologi yang mengganggu seperti Blockchain.   Di bawah proyek tersebut, beberapa penyedia teknologi telepon genggam, yaitu Huawei, Ericsson, Mahindra Comviva, dan Telepin, setidaknya telah berkontribusi dalam pengembangan Aplication Progamming Interface (API) untuk mempercepat laju integrasi pada penyedia layanan pembayaran digital.
Peluncuran aplikasi pembayaran digital ini menjadi sebuah jawaban atas hasil ekspolarasi selama ini yang telah dilakukan oleh Bill & Melinda Gates Foundation sejak 2014, dimana ekspolarasi tersebut menyangkut bagaimana cara teknologi Blockchain dapat digunakan untuk membantu orang miskin-miskin yang belum tersentuh oleh layanan perbankan. Sehingga dengan hadirnya aplikasi pembayaran digital ini mampu menjadi jembatan yang menghubungkan sistem keuangan yang terputus dalam lapisan masyarakat.
picture :Â pixabay.com
-Febrian Surya-